
Jakarta, Pintu News – Pergerakan harga XRP kembali menjadi sorotan setelah veteran trader Peter Brandt menyampaikan pandangan bearish berdasarkan pola teknikal double‑top yang muncul pada grafik harga.
Brandt mengingatkan bahwa pola ini sering kali menunjukkan momentum bullish yang melemah dan berpotensi diikuti koreksi harga, meskipun narasi fundamental dari ekosistem Ripple saat ini justru menunjukkan perkembangan kuat. Analisis ini mencuri perhatian banyak pelaku pasar karena menggabungkan kedua aspek — teknikal dan fundamental — yang saling bertentangan dalam menentukan arah harga XRP.
Dalam pernyataannya, Peter Brandt memperingatkan bahwa grafik harga XRP menunjukkan kemungkinan formasi pola double‑top, yaitu ketika harga dua kali gagal menembus level resistensi yang sama dan kemudian turun. Pola seperti ini dalam analisis teknikal sering ditafsirkan sebagai sinyal awal bahwa tren naik mungkin kehilangan kekuatan. Brandt menegaskan bahwa meskipun pola tersebut bisa gagal, pola ini saat ini memiliki implikasi bearish sampai terbukti sebaliknya.
Peringatan ini muncul setelah XRP mengalami periode konsolidasi harga sejak reli akhir tahun 2024, sehingga fokus kini bergeser pada apakah level support kunci bisa menahan penurunan atau tidak. Perhatian terhadap pola teknikal seperti double‑top menunjukkan bahwa beberapa trader masih berhati‑hati terhadap potensi tekanan jual lanjutan di pasar.
Baca Juga: Penurunan Bitcoin, Ether, dan XRP Meningkat Jelang Akhir Tahun 2026, Kenapa?
Berbeda dengan sinyal teknikal yang cenderung bearish, fundamental Ripple menunjukkan arah yang lebih ekspansif. Ripple telah memperluas stablecoin Ripple USD (RLUSD) ke berbagai jaringan Layer‑2 termasuk Optimism dan Base dengan dukungan standard Native Token Transfer dari Wormhole, memungkinkan stablecoin beroperasi lintas chain secara native tanpa dibungkus (wrapped) dalam bentuk sintetis. Langkah ini dimaksudkan untuk meningkatkan utilitas RLUSD dalam DeFi dan likuiditas lintas protokol yang berbeda.
Ekspansi RLUSD tersebut mencerminkan usaha Ripple untuk memanfaatkan keunggulan kecepatan dan biaya rendah dari jaringan Layer‑2 sambil tetap mempertahankan kontrol native atas token dan dukungan jaringan XRP Ledger. Pengembangan ini dapat mendorong adopsi stablecoin sekaligus memperluas ekosistem di luar fungsi pembayaran tradisional XRP.
Kontras antara sinyal teknikal yang cenderung bearish dan fundamental yang kuat menciptakan dilema bagi pelaku pasar. Sementara trader teknikal memperhatikan double‑top sebagai potensi awal tren turun, perkembangan fundamental seperti ekspansi RLUSD dan dukungan multichain menunjukkan arah pengembangan jangka panjang yang lebih positif. Situasi ini penting karena sering kali kedua pendekatan bisa memberikan gambaran yang berbeda terhadap potensi harga jangka pendek dan jangka panjang.
Beberapa analis lain bahkan menunjukkan bahwa periode di bawah rata‑rata simple moving average (SMA) jangka panjang belum tentu mencerminkan tren turun yang berkelanjutan jika didukung oleh metrik adopsi dan penggunaan yang kuat. Hal ini menunjukkan bahwa arah harga XRP dapat dipengaruhi oleh keseimbangan antara tekanan teknikal dan fundamental.
Trader yang mengandalkan analisis teknikal mungkin akan memantau konfirmasi pola double‑top serta level support kunci untuk menilai potensi lanjutan harga turun.
Di sisi lain, investor jangka panjang yang fokus pada perkembangan fundamental ekosistem seperti perluasan RLUSD dapat menilai nilai jaringan yang lebih luas meskipun harga jangka pendek menunjukkan tekanan. Keputusan investasi sering kali memerlukan kombinasi pendekatan teknikal dan fundamental untuk memahami risiko dan peluang yang ada.
Baca Juga: 7 Fakta Bitcoin (BTC) Turun ke Sekitar $85.000, Kerugian Baru Jadi Sorotan Crypto Global
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga Bitcoin hari ini, harga Solana hari ini, Pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Pola double‑top adalah formasi grafik harga di mana aset gagal menembus level resistensi dua kali, kemudian cenderung turun, dan sering diartikan sebagai sinyal potensi pembalikan tren naik menjadi tren turun.
Brandt melihat kemungkinan pola double‑top terbentuk pada grafik harga XRP, yang menurutnya dapat menandakan momentum bullish yang melemah dan meningkatkan risiko koreksi harga.
RLUSD adalah stablecoin yang diluncurkan oleh Ripple dan kini diperluas ke berbagai jaringan Layer‑2 untuk meningkatkan utilitas dan likuiditas dalam DeFi sambil mempertahankan penerbitan native.
Multichain expansion merujuk pada kemampuan RLUSD beroperasi di berbagai blockchain atau Layer‑2 tanpa dibungkus (wrapped), memungkinkan transfer native langsung antar jaringan.
Sinyal teknikal seperti double‑top menunjukkan potensi tekanan turun, tetapi bukan kepastian, karena pola tersebut bisa gagal jika harga naik di atas level resistance kunci.
Analisis teknikal fokus pada pergerakan harga jangka pendek, sedangkan fundamental mempertimbangkan faktor penggunaan dan pengembangan jaringan jangka panjang; keduanya perlu dipertimbangkan untuk keputusan investasi yang lebih komprehensif.