Penelitian Ungkap Jumlah Pasar Ritel Blockchain Akan Capai Lebih dari Rp30 Triliun di Tahun 2028

Updated
March 10, 2023
Gambar Penelitian Ungkap Jumlah Pasar Ritel Blockchain Akan Capai Lebih dari Rp30 Triliun di Tahun 2028

Dilansir dari Bitcoin News (9/3/23), menurut penelitian Fortune Business Insights, jumlah pasar ritel blockchain global diperkirakan akan melonjak dari $172,2 juta atau Rp2,6 triliun yang tercatat pada tahun 2021, menjadi lebih dari $2 miliar atau sekitar Rp30 triliun pada tahun 2028.

Kok bisa? Simak pembahasannya di bawah ini!

Keuntungan Blockchain Menurut Penggiat Pasar Ritel

Keuntungan Blockchain Menurut Penggiat Pasar Ritel
Sumber: CFO Magazine

Seperti yang sudah dituliskan di atas, menurut riset yang dilakukan oleh firma Fortune Business Insights, jumlah nilai pasar ritel blockchain global diperkirakan akan tumbuh menjadi lebih dari $2 miliar atau Rp30 triliun pada tahun 2028.

Dalam laporan berjudul ā€œBlockchain in Retail Market Forecast, 2023-2028,ā€ firma riset ini juga mengungkapkan bahwa compound annual growth rate (CAGR) atau tingkat pertumbuhan tahunan gabungan selama periode ini diperkirakan akan mencapai 42,8%.

Pada 10 Maret 2023, perusahaan yang mengadakan penelitian tersebut mengatakan bahwa permintaan untuk teknologi blockchain mungkin meningkat. Analis Fortune Business Insights mengatakan, ā€œKenaikan permintaan produk dari pelanggan ritel dan rantai pasokan diharapkan dapat meningkatkan permintaan untuk solusi di sektor ritel.ā€

Memperluas penelitiannya ke alasan mengapa teknologi blockchain semakin disukai oleh bisnis sektor ritel, laporan itu menunjukkan bahwa terdapat beberapa keuntungan dari teknologi blockchain seperti meningkatkan efisiensi dan keterbukaan atau transparansi.

Penelitian tersebut mengungkapkan,

ā€œIntegrasi teknologi blockchain di sektor ritel menawarkan banyak manfaat seperti pemrosesan pembayaran yang aman, hemat biaya, dan cepat melalui buku besar terdistribusi yang dikodekan. Teknologi ini memungkinkan verifikasi transaksi secara real-time tanpa memerlukan perantara seperti bank atau lembaga kliring.ā€

Baca juga: Rayakan Hari Perempuan Internasional, Sothebyā€™s dan UnicornDAO Lakukan Lelang NFT ā€œMy Body, My Businessā€!

Meningkatnya Adopsi Smart Contract

Meningkatnya Adopsi Smart Contract
Sumber: Pirimid Fintech

Mengutip dari laporan Bitcoin News, pertumbuhan pembayaran digital yang diantisipasi dalam sektor ritel juga diperkirakan akan mendorong permintaan untuk teknologi blockchain.

Dalam laporan yang telah dibagikan, meningkatnya adopsi smart contract juga diidentifikasi sebagai pendorong pertumbuhan sektor ritel blockchain. Sementara itu, laporan tersebut menyatakan bahwa Amerika Utara, yang memegang pangsa pasar ritel blockchain terbesar pada tahun 2020, kemungkinan besar akan mempertahankan posisi dominannya karena ā€œkapitalisasi yang signifikanā€.

Sementara pertumbuhan di pasar Eropa diperkirakan akan didorong oleh perusahaan-perusahaan yang ā€œsecara ekspansif mengadopsi gagasan teknologi blockchain,ā€ di kawasan Asia Pasifik, hal ini akan didorong oleh ā€œnegara-negara yang mendominasi seperti India, Cina, Korea Selatan, dan Jepang.ā€

Lebih lanjut, laporan tersebut menambahkan bahwa di Amerika Latin serta di Timur Tengah dan Afrika, penggunaan teknologi digital dan program pemerintah diharapkan dapat mempertahankan permintaan.

Investor Ritel Berperan Penting

Sementara itu, menurut laporan Bein Crypto (6/3/23), investor ritel juga telah memainkan peran penting dalam kebangkitan mata uang crypto. Dalam mata uang crypto, investor ritel berperan penting dalam mendorong permintaan dan sering kali terpikat oleh imbal hasil besar dari kebebasan akses yang terdesentralisasi dari crypto, yang sejatinya mudah diakses oleh siapa saja yang memiliki koneksi internet.

Hal ini-lah yang menyebabkan peningkatan adopsi dan penerimaan yang membantu membangun crypto sebagai kelas aset alternatif yang layak untuk mata uang tradisional.

Sumber: Glassnode

Per Desember 2022, perusahaan riset on-chain, Glassnode, mencatat bahwa pasokan ritel Bitcoin melonjak 17%, menjadi sekitar 3,57 juta, meskipun di tahun 2022, pasar telah menyaksikan beberapa keruntuhan, seperti FTX.

Menurut laporan tersebut, terlepas dari tahun 2022 yang telah membawa beberapa gejolak ke dalam pasar crypto, para peritel tampaknya tidak terpengaruh.

Tidak hanya itu, beberapa hari yang lalu, terdapat sebuah laporan baru mengenai adopsi Bitcoin di antara para pedagang yang diperkirakan akan meningkat 50% di tahun 2025. Penasaran? Simak beritanya di Survei: 97% Perusahaan Percaya Pembayaran Crypto Akan Berperan Penting di Tahun 2025.


Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->