Ternyata Ada Sejak 1838, Ini Sejarah Metaverse dan Perkembangannya!

Updated
March 19, 2023
Gambar Ternyata Ada Sejak 1838, Ini Sejarah Metaverse dan Perkembangannya!

Istilah Metaverse digunakan untuk menggambarkan kombinasi dunia virtual reality dan mixed reality yang diakses melalui browser atau headset, yang memungkinkan orang untuk melakukan interaksi dan pengalaman secara real time.

Hingga tahun 2023, hampir seluruh penjuru dunia mengenal Metaverse, dan sudah mulai banyak perusahaan hingga selebriti yang mengadopsi Metaverse.

Kira-kira bagaimana ya Metaverse diciptakan? dan siapa orang dibalik kesuksesan Metaverse hingga dikenal oleh semua kalangan? Simak berita lengkapnya berikut ini!

Sejarah ‘Metaverse’ Diciptakan

sejarah metaverse diciptakan
Sumber: Freepik Premium License

Awalnya, Metaverse ditemukan pada tahun 1838 oleh seorang ilmuwan bernama Sir Charles Wheatstone yang menggambar sebuah ide tentang penglihatan binokular, di mana dua gambar dapat disatukan untuk membuat satu gambar 3D. Pasalnya, ini adalah ide yang sama yang digunakan dalam headset VR saat ini.

Pada tahun 1935, seorang penulis fiksi ilmiah Amerika, Stanley Weinbaum, merilis buku Pygmalion’s Spectacles, di mana karakter utama menjelajahi dunia fiksi menggunakan sepasang kacamata yang menawarkan penglihatan, suara, rasa, penciuman, dan sentuhan.

Kemudian, pada tahun 1956, Morton Heilig merancang alat VR pertama, Mesin Sensorama, yang mensimulasikan pengalaman mengendarai sepeda motor di Brooklyn dengan menggabungkan video 3D dengan audio, aroma, dan kursi yang bergetar untuk menghanyutkan penonton.

Kemudian, pada tahun 1970-an, Aspen Movie Map dibuat oleh MIT, yang memungkinkan pengguna untuk melakukan tur yang dibuat oleh komputer di kota Aspen, Colorado. Ini adalah pertama kalinya orang-orang dapat menggunakan VR untuk membawa pengguna ke dunia virtual.

Akhirnya, istilah ‘Metaverse’ pertama kali diciptakan dalam buku fiksi ilmiah terkenal berjudul Snow Crash, yang ditulis oleh Neal Stephenson dan diterbitkan pada tahun 1992. Metaverse karya Stephenson adalah tempat virtual di mana karakter dapat pergi untuk melarikan diri dari realitas totaliter yang suram.

Baca Juga: Perusahaan Ini Luncurkan Platform Private Metaverse, Bisa Buat Event Sendiri Tanpa Coding!

Perkembangan Metaverse Dari 1990 Hingga Sekarang

perkembangan metaverse
Source: Freepik Premium License

Pada tahun 1990-an, mesin arcade VR seperti simulator gerak SEGA VR-1 diperkenalkan. Dilansir dari India Today, hingga saat ini banyak inovasi semacam itu terus terjadi, yang mana memberikan pengguna kesempatan untuk mengintip ke dalam dunia yang benar-benar imersif.

Pada tahun 2014, Sony dan Samsung mengumumkan bahwa mereka menciptakan headset VR mereka sendiri, dan Google merilis perangkat Cardboard pertamanya dan kacamata AR Google Glass.

Lalu, dua tahun kemudian, yaitu pada tahun 2016, headset HoloLens dari Microsoft menjadi berita utama, yang mana mampu memberikan mixed-reality (AR dan VR) kepada dunia untuk pertama kalinya.

Setahun kemudian, IKEA, perusahaan furnitur ternama, terjun ke dunia Metaverse dengan aplikasi Place yang inovatif, yang memungkinkan pelanggan untuk memilih perabot dan melihat seperti apa perabot tersebut di rumah atau kantor mereka.

Dan, pada tahun 2021 merupakan tonggak penting dalam sejarah Metaverse, ketika Facebook mengubah namanya menjadi Meta, yang menunjukkan fokusnya untuk membentuk masa depan Metaverse.

Hingga 2023, semakin banyak perusahaan hingga selebriti ternama yang mengadopsi Metaverse sebagai bagian dalam bisnis mereka, salah satunya adalah Lego yang berencana untuk membangun Metaverse sendiri dalam kolaborasinya dengan Epic Games.

Baca Juga: Charles & Keith Luncurkan ‘CHARLESKEITHHAUS’ di Metaverse Mulai 13 Maret 2023!

Siapa Neal Stephenson, Si Pencipta Istilah ‘Metaverse’?

neal stephenson
Sumber: Popular Mechanics

Neal Stephenson menciptakan istilah “Metaverse” dalam novel fiksi ilmiahnya yang terkenal pada tahun 1992, Snow Crash. Lalu, 30 tahun kemudian, Sotheby’s melelang barang-barang langka yang terkait dengan buku tersebut, dan saat ini Stephenson sedang mengerjakan perusahaan blockchain layer-1 baru untuk Metaverse, Lamina1.

Dilansir dari Dvagency, Neal Stephenson adalah seorang penulis Amerika yang dikenal dengan karya-karya fiksi spekulatifnya, yang dikategorikan sebagai fiksi ilmiah, fiksi historis, maksimalisme, cyberpunk, dan postcyberpunk.

Stephenson mengeksplorasi berbagai bidang seperti matematika, kriptografi, filsafat, mata uang, dan sejarah sains. Karya-karya fiksi ini telah memberinya penghargaan Hugo, Locus, Arthur C. Clarke, dan Prometheus.

Dia juga menulis artikel nonfiksi tentang teknologi di berbagai publikasi seperti majalah Wired. Dia pernah bekerja sebagai anggota staf teknis untuk Blue Origin, sebuah perusahaan yang mengembangkan sistem peluncuran suborbital berawak.

Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->