Didirikan oleh Jae Kwon dan Ethan Buchman pada tahun 2016, Cosmos bertujuan untuk membangun ekosistem blockchain yang independen, dapat disesuaikan, dan saling terhubung.
Menurut laporan Capital, Cosmos dengan cepat muncul sebagai pesaing utama platform smart contract terkemuka, Ethereum , dengan menawarkan para pengembang kemampuan untuk membuat blockchain independen yang sangat dapat disesuaikan.
Lalu, bagaimana perjalanan Cosmos (ATOM) dari awal hingga saat ini? Penasaran dengan prediksi harga ATOM di tahun 2023, 2025, 2030, beserta proyeknya? Simak artikel ini hingga akhir!
Mulai diperdagangkan pada tahun 2019, harga awal ATOM adalah $6,633 atau Rp102.703 ($1 = Rp15.438), menurut catatan CoinMarketCap.
Di tahun 2021, ATOM membuka diri dengan harga sekitar $6,50 atau Rp100.644, dan melonjak hampir 600% ke level tertinggi sepanjang masa atau all time high-nya di angka $44,70 atau setara dengan Rp692.123 pada 20 September 2021.
Mencapai puncaknya di bulan September, ATOM mengakhiri tahun 2021 dengan $31,95 atau setara dengan Rp494.705 pada 31 Desember.
Di awal tahun 2022, ATOM mengalami sedikit penurunan dari nilai ATH-nya yang terjadi di akhir tahun 2021. Per 1 Januari 2022, harga ATOM tercatat berada di sekitar $33,36 atau Rp516.537.
Menurut Capital, begitu terjadi ledakan ekosistem Terra dan bear market, ATOM terkena dampak kemerosotan selama 4 bulan berturut-turut di antara Maret dan Juni 2022.
Pada 18 Juni 2022, ATOM jatuh ke level terendah dalam satu setengah tahun di $5,55 atau Rp85.934. Kemudian, ATOM mengalami pemulihan sentimen investor setelah pengumuman dYdX yang bermigrasi ke Cosmos sebagai blockchain mandiri.
Mulai dari Agustus hingga November 2021, harga ATOM berjalan konsisten di antara $9 – $10 atau Rp139.353 – Rp154.837, hingga menutup tahun 2022 dengan $9,409 atau Rp145.686 pada 31 Desember.
Baca juga: Harga Tertinggi Solana (SOL) Sentuh Rp3,8 Juta, Jadi Blockchain Tercepat Saingan Ethereum?
Menurut BeinCrypto, analisa teknikal untuk ATOM menunjukkan bahwa harga diperdagangkan dalam kisaran jangka panjang antara $8,90 atau Rp137.642 dan $15,60 atau Rp241.261. Kisaran ini telah ada sejak ATOM bergerak di atas $8,90 pada awal Juli 2022. Sejak saat itu, bagian atas dan bawah kisaran telah divalidasi beberapa kali.
Pada awal Maret 2023, harga ATOM diperdagangkan sangat dekat dengan area resistensi $15,60 setelah penolakan. Meskipun terjadi penolakan, RSI mingguan ATOM terlihat masih bullish. RSI telah menembus garis resistance turun dan berada di atas 50. Kedua hal ini dianggap sebagai tanda bullish.
Jika penembusan terjadi, harga koin ATOM dapat naik ke resisten berikutnya dengan harga rata-rata $22 atau Rp340.241. Namun, jika gagal, harga ATOM dapat turun ke area support $8,60 atau Rp133.003.
Berdasarkan prediksi harga dari laman Cryptonewsz yang ditulis oleh David Cox, dengan adanya perubahan kebijakan dan peraturan dari pemerintah, harga Cosmos (ATOM) mungkin akan mengalami masa-masa cukup sulit. Jika harga ATOM mempertahankan support di $8,44 atau Rp130.528 ($1 = Rp15.438) dengan kuat, pembeli akan memiliki banyak waktu untuk menjual Cosmos guna mendapatkan keuntungan dan stabilitas.
Pada paruh pertama 2023, harga ATOM mungkin berada di sekitar $30 atau Rp463.965. Pada akhir 2023, harga tertinggi ATOM diprediksi akan mencapai sekitar $33 atau Rp510.361.
Sementara itu, menurut penulis laman Changelly, Annie Izockey, harga minimum Cosmos (ATOM) di 2023 adalah $15,10 atau Rp233.529. Sedangkan harga maksimum yang dapat dicapai harga ATOM adalah $17,78 atau Rp274.976, dengan harga perdagangan rata-rata yang diperkirakan sekitar $ 15,55 atau Rp240.488.
Cox memprediksi harga ATOM di paruh pertama tahun 2025 akan mencapai $42,25 atau Rp653.417 ($1 = Rp15.438). Tidak hanya itu, Cox menuliskan bahwa harga Cosmos (ATOM) akan menunjukkan tanda-tanda yang menjanjikan untuk mencapai puncak di angka $53,05 atau Rp820.444 pada akhir tahun 2025.
Izockey menuliskan bahwa berdasarkan analisis teknis oleh para ahli mata uang crypto, pada tahun 2025, ATOM diperkirakan akan memiliki harga minimum sekitar $30,77 atau Rp475.873, dan harga maksimum sekitar $38,20 atau Rp590.782. Sedangkan biaya perdagangan rata-rata dari ATOM di tahun 2025, diharapkan akan mencapai $31,90 atau Rp493.349.
Baca juga: Guna Atasi Kritis, Circle Umumkan Integrasi USDC di Cosmos Lewat Jaringan Noble!
Di tahun 2030, Cox mengatakan bahwa jaringan blockchain akan menjadi sangat populer, dengan banyak proyek yang dibangun di atasnya. Jika kemajuannya dipertahankan, ia memprediksi harga ATOM akan mencapai $130 atau Rp2.010.515 ($1 = Rp15.438), menjadikannya harga tertinggi sepanjang masa pada tahun tersebut. Pada saat yang sama, harga minimum ATOM untuk tahun 2030 mungkin akan berada di sekitar $115 atau Rp1.778.532.
Sedangkan menurut Izockey, para analis mata uang crypto memperkirakan harga maksimum Cosmos (ATOM) di tahun 2030 akan mencapai $234,99 atau Rp3.634.237. Namun, nilainya mungkin akan turun menjadi sekitar $207,62 atau Rp3.210.947. Sementara itu, harga perdagangan rata-rata yang diharapkan dari ATOM di tahun ini adalah $214,73 atau Rp3.320.906.
Diprediksikan dengan sangat baik oleh beberapa analis, kamu mungkin bertanya-tanya, apakah Cosmos memiliki proyek yang akan dilakukan dalam waktu dekat?
Jawabannya adalah ada!
Dilansir dari Cointelegraph (11/3/23), tata kelola Cosmos telah menyetujui peningkatan v9-Lambda, termasuk keamanan interchain dan mungkin memulai “siklus hasil nyata yang baik.”
Sebelumnya, komunitas Cosmos dilaporkan telah menyetujui pemungutan suara untuk menambahkan “replicated security (RS)” atau keamanan yang direplikasi ke dalam chain-nya, dengan 99,99% suara yang mendukung. Upgrade yang ditunggu-tunggu ini telah diluncurkan pada 15 Maret 2023, dengan pembaruan v9-Lamba.
Menurut laporan, RS adalah versi pertama dari fitur Interchain Security (ICS) Cosmos, yang memungkinkan blockchain dalam ekosistem Cosmos untuk berbagi sumber daya validasi guna meningkatkan keamanan.
Repilicated security ini nantinya akan mendistribusikan 25% dari biaya rantai konsumen ke staker Cosmos Hub. Protokol ini juga dapat mengalokasikan sebagian inflasi token dan aliran pendapatan ke Cosmos (ATOM).
Selanjutnya, implementasi ICS memungkinkan rantai konsumen untuk fokus sepenuhnya pada pertumbuhan ekonomi jaringan, karena validator Cosmos Hub memberikan keamanan yang dapat diandalkan terhadap 51% serangan dan pembelanjaan ganda. Hal ini akan memberikan hasil tambahan bagi ATOM stakers dan memungkinkan rantai konsumen untuk mengoptimalkan pertumbuhan.
Baru-baru ini, dYdX, sebuah decentralized exchange yang dibangun di atas jaringan Ethereum, telah mengumumkan rencana migrasinya ke Cosmos. Mengapa dYdX memilih hengkang dari Ethereum dan berlabuh ke Comos? Simak selengkapnya di dYdX Bagikan Jadwal Migrasi dari Ethereum ke Cosmos, Harganya Langsung Naik?
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: