Makin Ketat Regulasi, Kenya Bakal Terapkan Pajak 1,5% untuk Perusahaan Crypto Asing!

Updated
May 4, 2023
Gambar Makin Ketat Regulasi, Kenya Bakal Terapkan Pajak 1,5% untuk Perusahaan Crypto Asing!

Baru-baru ini, Kenya, salah satu negara yang terletak di Afrika Timur mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan pajak 1,5% untuk semua komisi yang diperoleh perusahaan crypto asing dari pelanggan mereka.

Peraturan baru ini mencakup semua exchange crypto asing yang mendapatkan bunga dari memfasilitasi transaksi pembelian dan penjualan aset digital di Kenya. Simak berita lengkapnya berikut ini!

Kenya Terapkan Pajak Aset Digital Sebesar 1,5%

pajak aset digital kenya
Sumber: PYMNTS

Dikutip dari Cryptoslate, peraturan baru ini memperluas layanan pajak digital 1,5% yang sudah ada yang diberlakukan negara tersebut pada 1 Januari 2021. Perpajakan ini diperuntukkan bagi bisnis asing yang tidak terdaftar di Kenya tetapi menawarkan layanan digital kepada warga Kenya.

Peraturan pajak pertambahan nilai menyebutkan perluasan baru tersebut dengan menyatakan:

“Untuk tujuan peraturan ini, internet, atau pasar digital akan dikenakan pajak termasuk fasilitas pembayaran online, exchange, atau transfer aset digital yang tidak dikecualikan berdasarkan Undang-Undang.”

Peraturan tersebut mendefinisikan aset digital sebagai segala sesuatu yang memberikan nilai dan dibuat serta disimpan secara digital.

Definisi ini mencakup cryptocurrency, NFT, dan bentuk aset digital lainnya seperti data, gambar, video, dan konten tertulis.

Definisi aset digital dan perluasan baru dari layanan pajak digital ini mencakup biaya komisi yang dihasilkan oleh perusahaan crypto asing di wilayah ini dari lebih dari 4 juta pengguna.

Baca Juga: Sempat Tolak Cryptocurrency, Kini Maroko Selesaikan Regulasi Crypto

Perkembangan Kenya di Sektor Crypto

perkembangan kenya di sektor crypto
Sumber: Bitcoin News

Menurut data dari Triple-A, pada akhir tahun 2022, 10,71% orang Kenya memiliki cryptocurrency.

Persentase ini setara dengan lebih dari 6,1 juta orang, yang menempatkan Kenya sebagai salah satu market crypto terbesar di benua Afrika.

Dalam skala global, Kenya berada di peringkat ke-19 negara dengan adopsi crypto paling signifikan dalam laporan Adopsi Crypto 2022 dari Chainalysis.

Selain berfokus pada crypto sebagai alat investasi, Kenya juga aktif dalam penambangan crypto atau mining crypto. Pada awal tahun 2022, negara ini menyatakan bahwa mereka menyambut perusahaan penambang Bitcoin (BTC) untuk mendirikan toko di Kenya untuk menambang.

Selain perusahaan global, warga lokal juga telah berinvestasi dalam operasi penambangan. Pada bulan Desember 2022, sebuah pedesaan menjadi viral dengan operasi penambangannya dan bagaimana memanfaatkan energi off-grid yang dihasilkan oleh penambangan untuk menggerakkan desanya.

Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->