Dalam upaya untuk mengurangi ketergantungan pada Dolar AS, Indonesia telah mengumumkan pembentukan Task Force Nasional untuk memperluas penggunaan transaksi dalam mata uang lokal dengan negara-negara mitra. Langkah ini menunjukkan keinginan kuat negara tersebut untuk mempromosikan Rupiah Indonesia di panggung global.
Presiden Indonesia, Joko Widodo, telah memandu pembentukan Task Force Nasional dengan tujuan utama untuk meningkatkan penggunaan Rupiah, terutama dalam perdagangan global.
Baca juga: Viral! Ubah Energi Jadi Uang, Ridwan Kamil Ungkapkan Harapan Besar untuk Bitcoin di Indonesia
Bank Indonesia, bank sentral negara, menegaskan bahwa Task Force LCT Nasional akan menjadi forum koordinasi yang efektif untuk memperkuat sinergi kebijakan antara kementerian dan lembaga pemerintah. Tujuannya adalah untuk meningkatkan penggunaan mata uang lokal dalam transaksi bilateral antara Indonesia dan mitra dagang utamanya.
Dengan langkah ini, Indonesia bergabung dengan negara-negara seperti India, China, Rusia, Argentina, Pakistan, dan Uni Emirat Arab yang telah memulai inisiatif serupa untuk memprioritaskan mata uang lokal mereka dalam perdagangan.
Gerakan de-dolarisasi telah mendapatkan momentum di seluruh dunia, dengan banyak negara yang berusaha mengurangi ketergantungan mereka pada Dolar AS dalam transaksi internasional.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, baru-baru ini menyatakan bahwa de-dolarisasi adalah proses yang “tak dapat dibalikkan”. Dengan lebih dari 41 negara, termasuk Indonesia, yang mengeksplorasi alternatif terhadap Dolar AS, pernyataan Putin tampaknya semakin relevan.
BRICS, aliansi lima negara berkembang utama, telah menjadi pelopor dalam gerakan ini, dengan anggota-anggotanya yang aktif mencari alternatif terhadap Dolar AS dalam transaksi mereka.
Baca juga: BRICS dan Dolar AS: Fokus pada Otonomi dengan Penguatan Perdagangan Internal!
Dengan meningkatnya penggunaan Rupiah dalam transaksi lintas batas, permintaan untuk Dolar AS di Indonesia dapat berkurang. Namun, bagi Indonesia sendiri, langkah ini diharapkan dapat memberikan stabilitas lebih kepada Rupiah.
Stabilitas mata uang dapat menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Bisnis dapat maju tanpa harus khawatir tentang fluktuasi mata uang yang tidak menentu.
Meskipun ada kekhawatiran tentang dampak jangka panjang dari de-dolarisasi terhadap dominasi global Dolar AS, langkah-langkah seperti yang diambil oleh Indonesia menunjukkan keinginan negara-negara untuk memiliki kontrol lebih besar atas ekonomi mereka.
Seiring dengan berbagai negara yang bergerak menuju de-dolarisasi, dunia mungkin akan melihat pergeseran signifikan dalam dinamika keuangan global. Bagaimana Dolar AS akan bereaksi dan bagaimana negara-negara seperti Indonesia akan memanfaatkan perubahan ini akan menjadi fokus utama di masa mendatang.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: