Dalam sesi perdagangan yang penuh gejolak, Bitcoin berhasil merebut kembali posisinya di atas $35,000 setelah keputusan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), sementara Solana memimpin kenaikan tajam di antara altcoin dengan lonjakan 16%.
Kembalinya Bitcoin ke puncak ini menandai sebuah momentum penting pasca-pertemuan FOMC, yang telah diantisipasi oleh banyak pelaku pasar.
Per 2 November 2023, Bitcoin, mata uang crypto terbesar, melonjak hingga mencapai titik tertinggi baru di atas $35,500 atau setara dengan Rp560 juta, menunjukkan pemulihan yang kuat setelah beberapa minggu berada di bawah tekanan.
Baca juga: 5 Crypto Naik Hari Ini, Harga RAY Meroket 55%!
Menurut laman Pintu market, harga BTC naik 2,05% dalam waktu 24 jam terakhir. BTC sempat menyentuh harga terendahnya Rp545.558.656 dan harga tertingginya Rp572.259.830.
Sementara itu, Solana, dengan kenaikan 16%, mencatatkan kinerja yang luar biasa, mencapai titik tertinggi dalam 14 bulan terakhir, menandakan optimisme investor terhadap proyek-proyek blockchain layer-1.
Selain itu, altcoin lain seperti Avalanche , Polkadot , dan Near Protocol juga mengalami kenaikan yang signifikan, menambah kekuatan pada rally yang dipimpin oleh Solana.
Mengutip laporan CoinDesk, FOMC memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pada kisaran 5,25%-5,50%, sesuai dengan ekspektasi pasar, namun membuka peluang untuk kenaikan suku bunga tambahan jika diperlukan.
Ketua Fed Jerome Powell menekankan bahwa kenaikan yield Treasury AS telah berkontribusi pada kondisi keuangan yang lebih ketat, namun pasar tampaknya tidak sepenuhnya yakin dengan kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Kini, pelaku pasar melihat probabilitas 74% bahwa Fed akan mempertahankan suku bunga pada level saat ini di bulan Januari, meningkat dari 59%, dan mungkin mulai memotong suku bunga sekitar pertengahan tahun 2024.
Baca juga: Prediksi Bitcoin 2025: Bakal Tembus Rp2,3 Miliar, Wall Street Beri Sinyal Hijau?
Pasar saham menutup hari dengan kenaikan tajam, dengan indeks S&P 500 naik 1,1% dan Nasdaq 100 yang berat ke teknologi naik 1,5%.
Sementara itu, Yield Treasury AS 10-tahun turun menjadi 4,73%, menurun dari hampir 5% di awal minggu, mencerminkan peluang lebih rendah untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Bitcoin dianggap sebagai lindung nilai terhadap kebijakan moneter yang longgar, sehingga penurunan yield akan memperkuat proposisi nilai tersebut dan kemauan investor untuk membeli dan memegang aset crypto.
Secara keseluruhan, kenaikan Bitcoin yang kembali menembus $35,000 dan lonjakan tajam Solana menandai hari yang penting bagi pasar crypto, menunjukkan ketahanan dan daya tariknya di tengah kebijakan moneter yang ketat.
Dengan prospek kebijakan suku bunga yang mungkin berubah, pasar crypto dapat mengalami kenaikan lebih lanjut, menarik perhatian investor yang mencari alternatif investasi di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: