Dalam dunia yang serba cepat dari perdagangan desentralisasi, Perpetual Protocol telah mencuri perhatian dengan kebangkitannya yang meteorik. Dalam waktu hanya satu bulan, platform ini tidak hanya mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pertukaran desentralisasi (DEX) terbesar, tetapi juga menunjukkan potensi luar biasa dalam mengubah landskap keuangan masa depan. Simak lebih lanjut yuk!
Perpetual Protocol adalah bursa terdesentralisasi (DEX) untuk kontrak berjangka di Ethereum dan xDai. Trader dapat mengambil posisi long atau short dengan leverage hingga 10X pada aset yang terus bertambah seperti BTC, ETH, DOT, SNX, YFI, dan lainnya.
Baca juga: Perpetual Protocol (PERP) Melonjak 169% dalam 7 Hari! Ini Faktor Utama Kenaikan Harganya!
Perdagangan bersifat non-kustodian, yang berarti pedagang selalu mempertahankan kepemilikan aset mereka, dan secara on-chain. Perpetual Protocol menggunakan pembuat pasar otomatis virtual (vAMM), yang menyediakan likuiditas on-chain dengan harga yang dapat diprediksi yang ditetapkan oleh kurva produk yang konstan. Selain itu, Perpetual Protocol mendesain vAMM-nya agar netral terhadap pasar dan dijamin sepenuhnya.
Lebih lanjut, pada awal Januari 2021, Perpetual Protocol diketahui telah mencatatkan lebih dari $500 juta volume perdagangan dalam bulan pertamanya. Ini menempatkan platform sebagai DEX terbesar keenam berdasarkan volume perdagangan mingguan.
Keberhasilan ini tidak hanya menandai pertumbuhan yang signifikan tetapi juga menunjukkan kepercayaan yang meningkat dari komunitas crypto terhadap platform yang menawarkan kontrak perdagangan berjangka desentralisasi.
Salah satu keunggulan Perpetual Protocol adalah penggunaan xDai yang memungkinkan biaya gas yang sangat rendah. Dengan hanya menghabiskan $183 untuk 179.000 transaksi, platform ini menawarkan solusi ekonomis di tengah biaya gas Ethereum yang melambung.
Selain itu, inovasi ini tidak hanya mengurangi biaya operasional tetapi juga memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik, dengan transaksi yang lebih cepat dan lebih murah.
Baca juga: Prediksi Harga Perpetual Protocol 2023, 2025, 2030: PERP Siap Meroket ke Rp128 Ribu?
Perpetual Protocol Foundation telah melakukan deposito strategis sejumlah 903.000 token PERP ke Binance, menambahkan likuiditas dan meningkatkan aktivitas perdagangan.
Dengan total 7 juta token PERP yang telah didistribusikan selama enam bulan, langkah ini menunjukkan kepercayaan dan komitmen jangka panjang terhadap ekosistem PERP, sekaligus memanfaatkan kondisi pasar yang menguntungkan.
Secara keseluruhan, Perpetual Protocol telah membuktikan diri sebagai kekuatan baru dalam dunia DeFi dengan pertumbuhan yang cepat dan inovasi yang berkelanjutan. Dengan dukungan komunitas yang kuat dan strategi yang terencana, platform ini siap untuk terus berkembang dan mungkin akan menetapkan standar baru dalam perdagangan aset digital.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: