Presiden Pro Bitcoin El Salvador, Nayib Bukele, Mundur Demi Pemilu 2024!

Updated
December 3, 2023
Gambar Presiden Pro Bitcoin El Salvador, Nayib Bukele, Mundur Demi Pemilu 2024!

Dalam sebuah langkah yang mengejutkan, Nayib Bukele, Presiden El Salvador yang terkenal dengan kebijakan pro-crypto nya, mengumumkan pengunduran dirinya. Keputusan ini diambil untuk memfokuskan diri pada kampanye pemilihan ulangnya di tahun 2024.

Pengunduran diri ini telah mendapat persetujuan dari Majelis Legislatif negara tersebut, dan Bukele akan digantikan oleh Claudia Rodríguez de Guevara sebagai Presiden sementara.

Langkah Strategis Jelang Pemilu

presiden el salvador mundur
Sumber: X

Nayib Bukele, yang telah memimpin El Salvador sejak Juni 2019, memutuskan untuk mengundurkan diri pada 1 Desember 2023. Keputusan ini diambil setelah mendapat restu dari Majelis Legislatif untuk mengambil cuti dan berkonsentrasi pada kampanye pemilihan ulangnya.

Baca juga: Serok 1 BTC per Hari, Presiden El Salvador Bukele Mengatakan Bitcoin Berbeda dari FTX

Bukele dikenal sebagai sosok yang berhasil menurunkan tingkat pembunuhan di El Salvador, yang sebelumnya merupakan salah satu yang tertinggi di dunia. Claudia Rodríguez de Guevara, yang kini menjabat sebagai Presiden sementara, akan memimpin hingga Juni 2024. Pemilihan umum selanjutnya dijadwalkan akan berlangsung pada Februari 2024.

Langkah Bukele ini menimbulkan berbagai reaksi, termasuk dari Héctor Silva, kandidat untuk jabatan walikota San Salvador, yang mengkritik bahwa jabatan presiden kini diisi oleh seseorang yang tidak pernah dipilih oleh rakyat.

Pro dan Kontra Kebijakan Bukele

Selama masa jabatannya, Bukele dikenal akan kebijakan pro-crypto nya, termasuk pengesahan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Ia juga menginisiasi pembangunan ‘Bitcoin City’ yang ditenagai oleh energi geotermal dari gunung berapi.

Baca juga: 5 Kebijakan Bitcoin di El Salvador, Sudah Tau?

Namun, kebijakan ini juga menuai kontroversi, terutama terkait dengan pelanggaran hak asasi manusia dalam penanganan aktivitas geng. Laporan dari kantor hak asasi manusia PBB pada Maret menyebutkan bahwa El Salvador telah melakukan “penahanan massal” sejak 2022.

Banyak dari yang ditahan mengalami perlakuan buruk atau bahkan meninggal di tahanan. Meskipun tingkat pembunuhan menurun, kritik terhadap pelanggaran hak asasi manusia ini tetap menjadi isu yang serius.

Pada akhirnya, pengunduran diri Nayib Bukele dari kursi presiden El Salvador menandai babak baru dalam politik negara tersebut. Sementara kebijakan pro-crypto nya telah menarik perhatian dunia, dampaknya terhadap hak asasi manusia dan demokrasi masih menjadi topik perdebatan.

Kini, mata rakyat El Salvador tertuju pada pemilihan umum 2024, di mana Bukele akan mencoba untuk kembali memenangkan hati mereka.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.


*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->