Dunia keuangan sedang menyaksikan revolusi teknologi dengan adopsi blockchain danĀ cryptoĀ yang semakin masif. Institusi keuangan besar seperti JPMorgan dan HSBC telah mempercepat penggunaan teknologi ini, sementara Franklin Templeton, sebuah perusahaan investasi, memprediksi setiap negara akan menyimpan Bitcoin di kas negara mereka. Bagaimana hal ini akan mengubah lanskap keuangan global? Mari kita selami lebih dalam.
JPMorgan dan HSBC telah menjadi pelopor dalam mengintegrasikan teknologi blockchain ke dalam operasi keuangan mereka. JPMorgan baru-baru ini melaksanakan perdaganganĀ DeFiĀ pertama mereka di blockchain publik dan memperkenalkan pembayaran yang dapat diprogram melalui platform blockchain institusional mereka, JPM Coin.
HSBC juga tidak ketinggalan, dengan menguji deposito yang ditokenisasi bersama Ant Group di bawah naungan Otoritas Moneter Hong Kong. Kegiatan ini menunjukkan bahwa skeptisisme terhadap teknologi distributed ledger (DLT) perlahan tergantikan oleh potensi yang ditawarkannya.
Sandy Kaul dari Franklin Templeton mengungkapkan bahwa adopsi teknologi ini āsebenarnya berakselerasi sangat cepat,ā membuka jalan bagi rekonstruksi pasar keuangan global. Ini merupakan langkah signifikan yang menandai era baru dalam industri keuangan.
Sandy Kaul dari Franklin Templeton memiliki visi bahwa di masa depan, setiap kas negara akan menyimpan Bitcoin. Menurutnya, adopsi BTC oleh negara-negara sudah dimulai dan mata uangĀ cryptoĀ ini berpotensi lebih efisien daripada mata uang digital bank sentral (CBDC) untuk keperluan kas negara.
BTC juga dianggap dapat mempermudah perdagangan internasional dengan mengurangi risiko perubahan kurs dan biaya konversi mata uang asing. Kaul menekankan bahwa Bitcoin menawarkan solusi pembayaran yang lebih efisien dan dapat menjadi unit dasar dalam perdagangan internasional.
Dengan sifatnya yang universal, BTC berpotensi mengurangi risiko terkait transaksi lintas negara. Pertanyaan besar yang diajukan Kaul adalah apakah masyarakat akan beralih ke solusi global yang independen dari pemerintah seiring berjalannya waktu.
Baca juga: Bitcoin Terjun Bebas, Investor Mencatatkan Outflow Sebesar $32,8 Juta!
Franklin Templeton termasuk dalam daftar perusahaan yang mengajukan ETF Bitcoin spot di Amerika Serikat. Kaul memuji BTC sebagai salah satu kelas aset dengan performa terbaik selama dekade terakhir, bahkan selama periode sulit seperti ācrypto winter.ā
BTC dianggap sebagai kelas aset alternatif yang dapat memberikan eksposur unik dan diversifikasi dalam portofolio, yang pada akhirnya dapat menghasilkan pengembalian yang disesuaikan dengan risiko yang lebih baik.
Kaul juga memprediksi bahwa dalam 5 hingga 10 tahun ke depan,Ā cryptoĀ akan membuka berbagai manfaat bagi investor dan pengguna modern. Dia membayangkan skenario di mana dana yang diinvestasikan berfungsi mirip dengan program loyalitas, memberikan berbagai keuntungan dan keistimewaan bagi penggunanya.
Pada akhirnya, perkembangan teknologi blockchain dan adopsi Bitcoin oleh negara-negara serta institusi keuangan besar menandakan babak baru dalam sejarah keuangan global. Dengan potensi yang ditawarkan oleh DLT danĀ crypto, masa depan keuangan tampaknya akan lebih terdesentralisasi, efisien, dan inklusif.
Ikuti kami diĀ Google NewsĀ untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputarĀ crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: