Dunia crypto kini menyaksikan Amerika Serikat di persimpangan jalan yang menentukan masa depan Bitcoin di negara tersebut.
Di satu sisi, ada potensi kepemimpinan dalam inovasi digital, sementara di sisi lain, ada risiko kemunduran karena kebijakan yang kurang mendukung. Artikel ini akan menggali lebih dalam tentang situasi ini dan bagaimana perubahan penggunaan Bitcoin di seluruh dunia, khususnya di Amerika Latin.
Di tengah evolusi cepat aset digital, Amerika Serikat tampaknya bergerak dengan hati-hati dan tertinggal, sementara negara-negara lain berlari ke depan. Kebijakan AS terhadap Bitcoin dan aset digital lainnya menjadi kunci dalam menentukan apakah negara ini akan menjadi pemimpin atau justru mengalami kemunduran dalam revolusi digital ini.
Baca Juga: Bitcoin dan Ethereum: Gelombang Baru di Dunia Crypto Menjelang Keputusan ETF
Kebijakan yang diambil oleh pemerintah AS akan sangat mempengaruhi bagaimana Bitcoin dan mata uang digital lainnya berkembang di masa depan. Ini termasuk keputusan terkait regulasi, pengembangan infrastruktur, dan adopsi oleh sektor publik dan swasta.
Sementara itu, di seluruh dunia, khususnya di Amerika Latin, terjadi perubahan signifikan dalam cara Bitcoin digunakan. Jumlah lokasi yang menerima pembayaran Bitcoin hampir tiga kali lipat pada tahun 2023. Trader khususnya telah merangkul Lightning Network, yang membuat pembayaran BTC bernilai kecil menjadi lebih terjangkau.
Di Amerika Latin, Argentina telah muncul sebagai hotspot untuk pembayaran Bitcoin dalam setahun terakhir. Dengan banyaknya orang di negara tersebut yang beralih ke crypto sebagai perlindungan dari inflasi tinggi, lebih dari 200 bisnis Argentina kini menerima BTC. Sementara itu, ratusan trader di Brasil, Kolombia, dan Venezuela juga mengikuti gelombang adopsi crypto di benua tersebut.
Di sisi lain, terjadi penurunan jumlah ATM Bitcoin secara global. Setelah meningkat terus-menerus selama hampir satu dekade, jumlah ATM Bitcoin mencapai puncaknya di lebih dari 39.000 pada tahun 2022 tetapi telah turun sekitar 6.000 sejak itu. Penurunan ini menunjukkan bahwa ekspansi mereka mungkin telah kehabisan tenaga.
Penurunan ini mungkin disebabkan oleh kekhawatiran tentang penggunaan ATM Bitcoin untuk pencucian uang, yang telah memotivasi regulasi di seluruh dunia. ATM Bitcoin dilarang di beberapa negara, termasuk Thailand, Vietnam, dan Rusia. Sementara itu, di Inggris, Financial Conduct Authority (FCA) memulai tindakan keras terhadap mesin-mesin ini.
Situasi saat ini menunjukkan bahwa Amerika Serikat berada di titik kritis dalam menentukan masa depan Bitcoin dan crypto di negaranya. Sementara itu, perubahan dalam penggunaan Bitcoin di seluruh dunia, terutama di Amerika Latin, menunjukkan adaptasi yang cepat terhadap teknologi ini.
Bagi investor dan pengamat, ini adalah masa yang menarik untuk melihat bagaimana kebijakan dan tren global akan membentuk masa depan Bitcoin.
Baca Juga: 4 Crypto yang Wajib Dipantau dalam Waktu Dekat Menjelang ETF Bitcoin!
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: