Pertukaran mata uang kripto Binance baru-baru ini menjadi sorotan setelah dua eksekutifnya ditahan di Nigeria. Penahanan ini terjadi di tengah kontroversi yang melibatkan Binance dan pemerintah Nigeria. Artikel ini akan mengulas kerja sama Binance dengan otoritas Nigeria, tuduhan yang dihadapi Binance, dan dampak penahanan eksekutif Binance terhadap hubungan antara perusahaan dan pemerintah Nigeria. Simak berita lengkapnya berikut ini!
Binance mengklaim telah bekerja sama secara ekstensif dengan otoritas Nigeria dalam beberapa bulan terakhir. Pada Agustus 2023, Binance mengadakan sesi pelatihan selama dua hari dengan lebih dari 30 penyelidik dari Komisi Kejahatan Ekonomi dan Keuangan (EFCC) di Abuja dan Lagos. Pelatihan ini berfokus pada pelacakan uang di blockchain menggunakan berbagai alat publik dan komersial.
Binance juga menyatakan telah menanggapi 626 permintaan informasi dari lembaga penegak hukum Nigeria dalam waktu rata-rata 37,4 jam antara Juni 2020 dan Februari 2024. Binance mendukung penyelidikan dari Kepolisian Nigeria, EFCC, dan INTERPOL Nigeria.
Baca Juga: Ekosistem Ronin Pulih Setelah Listing Token Binance yang Menegangkan
Pemerintah Nigeria menuduh Binance memanipulasi mata uang nasional, Naira Nigeria (NGN), dan berkontribusi terhadap kesulitan ekonomi negara tersebut. Bank Sentral Nigeria (CBN) memperkirakan bahwa $26 miliar melewati Binance Nigeria dari pengguna dan sumber yang tidak dikenal pada tahun 2023.
CBN juga menyatakan keprihatinan tentang aliran keuangan yang mencurigakan melalui Binance. Akibatnya, CBN mengeluarkan perintah kepada perusahaan telekomunikasi di Nigeria untuk memblokir akses ke Binance dan bursa mata uang kripto lainnya.
Baca Juga: Binance Bantah Kebocoran Kode Sensitif di GitHub, Sebut Risiko Rendah
Penahanan dua eksekutif Binance, Tigran Gambaryan dan Nadeem Anjarwalla, telah memperburuk hubungan antara Binance dan pemerintah Nigeria. Gambaryan, yang sebelumnya bekerja sebagai agen federal AS dan memimpin penyelidikan penting terkait mata uang kripto, dan Anjarwalla, seorang spesialis urusan pemerintah Binance, ditahan di Abuja sejak 26 Februari 2023.
Penahanan ini dilakukan tanpa adanya tuduhan kriminal yang jelas. Keluarga Gambaryan dan Anjarwalla menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui alasan penahanan tersebut. Penahanan ini telah memicu kekhawatiran tentang kebebasan berekspresi dan hak asasi manusia di Nigeria.
Kesimpulan
Kontroversi antara Binance dan pemerintah Nigeria masih belum jelas. Penahanan dua eksekutif Binance telah memperburuk situasi dan menimbulkan pertanyaan tentang komitmen Nigeria terhadap investasi asing dan iklim bisnis yang kondusif. Binance telah menyatakan komitmennya untuk bekerja sama dengan otoritas Nigeria, tetapi pemerintah Nigeria perlu memberikan kejelasan tentang tuduhan terhadap Binance dan memastikan bahwa hak asasi manusia para eksekutif Binance terlindungi.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi