Jakarta, Pintu News – Dunia seni digital tengah diramaikan dengan kontroversi seputar NFT MetaBirkins karya seniman Mason Rothschild.
NFT tersebut menampilkan desain digital tas Birkin berbulu palsu, yang dianggap oleh rumah mode mewah Hermes sebagai pelanggaran merek dagang.
Kasus ini menjadi sorotan karena menjadi salah satu contoh pertama merek mewah tradisional yang mengambil tindakan hukum terhadap seorang seniman di dunia NFT.
Baca juga: Yuga Labs, Perusahaan NFT Koleksi Bored Ape Yacht Club, Restrukturisasi Lagi & PHK Karyawan!
Pada tahun 2020, Hermes mengajukan gugatan terhadap Rothschild karena pelanggaran merek dagang. Rothschild berpendapat bahwa NFT MetaBirkins-nya adalah bentuk ekspresi artistik yang dilindungi oleh Amandemen Pertama Konstitusi Amerika Serikat.
NFT tersebut, menurutnya, berfungsi sebagai komentar terhadap inisiatif bebas bulu di industri mode dan eksperimen dalam penilaian kemewahan. Pengadilan memutuskan mendukung Hermes, dengan mengeluarkan perintah permanen yang melarang Rothschild untuk lebih lanjut melanggar merek dagang Hermes.
Namun, keputusan ini baru-baru ini dibatalkan oleh hakim yang sama, yang memungkinkan NFT MetaBirkins Rothschild untuk dipamerkan di Spritmuseum di Stockholm.
Spritmuseum, yang terletak di pulau DjurgĂĄrden di Stockholm, adalah museum populer yang berfokus pada budaya minum Swedia dan menampung Absolut Art Collection.
Museum Spritmuseum berencana untuk menampilkan NFT MetaBirkins Rothschild dalam pameran mendatang, dengan pernyataan tertulis bahwa juri menemukan NFT tersebut berpotensi membingungkan konsumen.
Keputusan tersebut telah menimbulkan pertanyaan tentang hubungan antara NFT dan hukum merek dagang.
Baca juga: Grant Yun Luncurkan NFT “Life in Japan” di Solana, Ludes Terjual dalam 9 Menit!
Kontroversi seputar NFT MetaBirkins Rothschild telah menarik perhatian pada potensi konflik antara NFT dan hukum merek dagang.
Sementara pembatalan keputusan baru-baru ini memungkinkan NFT untuk dipamerkan di Spritmuseum, hal itu menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana aset digital ini dapat hidup berdampingan dengan merek tradisional dan merek dagang mereka.
Seiring berkembangnya dunia NFT, kita dapat memperkirakan lebih banyak pertempuran hukum dan diskusi seputar dampaknya pada berbagai industri.
Secara keseluruhan, kasus NFT MetaBirkins Rothschild menjadi contoh bagaimana aset digital dapat menantang hukum merek dagang tradisional. Keputusan pengadilan yang berubah-ubah dalam kasus ini menunjukkan kompleksitas masalah ini dan perlunya kejelasan hukum lebih lanjut.
Saat dunia NFT terus berkembang, penting untuk menemukan keseimbangan antara melindungi hak kekayaan intelektual dan mendorong kreativitas dan inovasi.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
*Featured Image: The Guardian