Jakarta, Pintu News – Dalam dunia cryptocurrency, kecepatan jaringan blockchain menjadi salah satu faktor penting yang memengaruhi kinerja dan adopsi mata uang kripto.
Semakin cepat jaringan blockchain, semakin cepat pula transaksi dapat diproses dan semakin efisien penggunaannya. Karena itu sebagai trader atau investor crypto, biasanya akan mencari aplikasi crypto dengan jaringan terbanyak untuk mengakomodir berbagai kebutuhan aktivitas crypto-nya.
Baru-baru ini, CoinGecko, sebuah platform data mata uang kripto terkemuka, merilis daftar 25 jaringan blockchain tercepat berdasarkan total nilai yang terkunci (TVL) di DeFiLlama.
Hasilnya cukup mengejutkan, karena Bitcoin dan Ethereum, dua mata uang kripto terbesar di dunia, tidak masuk dalam 15 besar.
Berdasarkan laporan CoinGecko, Solana menjadi jaringan blockchain tercepat dengan rata-rata transaksi per detik (TPS) harian sebesar 1.053,7.
Baca juga: Transaksi XRP Ledger Melonjak 108% di Q1 2024, Biaya Turun Drastis!
Bahkan, pada tanggal 6 April 2023, Solana mencatat rekor TPS tertinggi yaitu 1.500. Kecepatan Solana ini membuatnya 46 kali lebih cepat daripada Ethereum dan 5 kali lebih cepat daripada Polygon, solusi penskalaan Ethereum dengan TPS tertinggi.
Meskipun demikian, CoinGecko juga menyebutkan bahwa rata-rata TPS Solana masih jauh dari kecepatan maksimum teoritis yang diklaim oleh pengembangnya, yaitu 65.000 TPS.
Namun, kecepatan Solana yang jauh lebih tinggi dibandingkan Ethereum dan Bitcoin menjadikannya pilihan yang menarik bagi pengembang aplikasi terdesentralisasi (dApps) dan proyek mata uang kripto baru.
Selain Solana, dua jaringan blockchain tercepat lainnya dalam daftar CoinGecko adalah Sui dan Binance Smart Chain (BSC).
Menariknya, ketiga jaringan blockchain teratas ini semuanya bukan jaringan berbasis Ethereum Virtual Machine (EVM). Menurut laporan CoinGecko, jaringan blockchain non-EVM rata-rata 4 kali lebih cepat daripada jaringan blockchain berbasis EVM.
Kecepatan jaringan blockchain non-EVM ini menjadi salah satu alasan mengapa banyak pengembang memilihnya untuk meluncurkan proyek mata uang kripto baru. Misalnya, Solana menjadi rumah bagi banyak meme coin yang populer, seperti WIF, BONK, BOME, POPCAT, dan MEW.
Sementara itu, Sui dan BSC juga menjadi platform pilihan bagi banyak proyek DeFi dan NFT.
Meskipun Ethereum telah beralih dari mekanisme konsensus proof of work (PoW) ke proof of stake (PoS) pada akhir tahun 2022, namun kecepatannya masih belum mampu bersaing dengan jaringan blockchain teratas lainnya.
Baca juga: Bitget Berikan Sertifikasi Blockchain Gratis: Karir Industri Blockchain Makin Menggiurkan!
Ethereum hanya menempati posisi ke-17 dalam daftar CoinGecko dengan rata-rata TPS sebesar 22,7.
Di sisi lain, Polygon (MATIC), solusi penskalaan layer 2 terbesar di Ethereum, mampu mencatat TPS hingga 190. Hal ini membuat Polygon menjadi solusi penskalaan Ethereum tercepat saat ini dan 8,4 kali lebih cepat daripada Ethereum itu sendiri.
Namun, Polygon masih tertinggal jauh dari 3 jaringan blockchain teratas dalam hal kecepatan.
Bitcoin , sebagai salah satu jaringan blockchain tertua dan terbesar di dunia, masih menggunakan mekanisme konsensus PoW yang dikenal lambat dan tidak efisien. Akibatnya, Bitcoin hanya mampu mencatat rata-rata TPS sebesar 10,73 dan menempati posisi ke-20 dalam daftar CoinGecko.
Bahkan, ada beberapa jaringan blockchain lain yang lebih cepat daripada Bitcoin, seperti Blast, Merlin, Mode, zkLink Nova, dan Thorchain. Hal ini menunjukkan bahwa Bitcoin perlu melakukan peningkatan signifikan dalam hal kecepatan dan skalabilitas jika ingin tetap kompetitif di dunia cryptocurrency yang semakin berkembang pesat.
Secara keseluruhan, daftar 25 jaringan blockchain tercepat yang dirilis oleh CoinGecko memberikan gambaran tentang lanskap blockchain saat ini.
Solana, Sui, dan BSC menjadi jaringan blockchain teratas dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi dibandingkan Ethereum dan Bitcoin. Jaringan blockchain non-EVM juga menunjukkan keunggulannya dalam hal kecepatan dibandingkan jaringan blockchain berbasis EVM.
Meskipun Ethereum telah beralih ke PoS, namun kecepatannya masih belum mampu bersaing dengan jaringan blockchain teratas lainnya. Polygon, sebagai solusi penskalaan Ethereum tercepat, menjadi pilihan yang menarik bagi pengembang dApps dan proyek mata uang kripto baru.
Sementara itu, Bitcoin masih tertinggal jauh dalam hal kecepatan dan perlu melakukan peningkatan signifikan jika ingin tetap kompetitif.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: