Jakarta, Pintu News – Cedi Ghana baru-baru ini mencapai rekor terendah, diperdagangkan pada GHS 14,9335 terhadap dolar AS, menjadikannya salah satu mata uang dengan kinerja terburuk di dunia. Penurunan ini semakin diperparah oleh penurunan produksi kakao, yang merupakan salah satu komoditas ekspor utama Ghana.
Cedi Ghana telah terdepresiasi lebih dari 20% pada tahun 2024, menjadikannya mata uang dengan kinerja terburuk keempat yang dilacak oleh Bloomberg. Permintaan yang meningkat untuk dolar AS untuk membeli bahan bakar, obat-obatan, dan barang konsumen lainnya menjadi salah satu faktor utama di balik depresiasi ini. Menurunnya produksi kakao juga memperburuk situasi, dengan Ghana sebelumnya dikenal sebagai mata uang dengan kinerja terburuk pada kuartal terakhir tahun 2022.
Menurut laporan Bloomberg, ketidakseimbangan aliran valuta asing terus memengaruhi cedi. Permintaan valuta asing pulih tahun ini, tetapi tetap melebihi pasokan. Langkah-langkah yang diambil oleh pihak berwenang Ghana, termasuk skema “emas-untuk-minyak”, telah membantu mengurangi permintaan dolar AS dan meningkatkan cadangan devisa negara. Namun, penurunan produksi kakao tetap menjadi tantangan utama.
Baca Juga: Pi Network dan Sidra Chain: Alat Transaksi Digital Sehari-hari
Harga kakao mencapai $10.000 per ton untuk pertama kalinya pada Maret, didorong oleh wabah penyakit dan pola cuaca yang merusak di Afrika Barat. Harga kakao berjangka mencapai $10.080 di New York pada akhir kuartal pertama, lebih dari dua kali lipat tahun ini karena kekhawatiran kekurangan biji kakao, bahan mentah untuk pembuatan cokelat.
Ghana, Côte d’Ivoire, Nigeria, dan Kamerun yang memproduksi lebih dari 75% kakao dunia mengalami penurunan hasil panen secara drastis akibat kekeringan, kebakaran, dan fenomena cuaca akibat perubahan iklim. Data indeks kekeringan dari platform Gro Intelligence menunjukkan bahwa kekeringan saat ini di Afrika Barat adalah yang terburuk sejak setidaknya tahun 2003.
Selain itu, Asosiasi Petani Kakao Nigeria melaporkan bahwa kebakaran menghancurkan lebih dari 30 hektar lahan pertanian kakao di negara bagian Abia pada kuartal pertama, yang dapat menyebabkan kehilangan 11.000 hingga 12.000 ton kakao dari panen tengah di Nigeria.
Penurunan cedi Ghana dan tantangan dalam produksi kakao menyoroti perlunya langkah-langkah yang lebih proaktif dan investasi dalam industri ini. Dengan kerjasama internasional dan dukungan yang lebih kuat untuk petani, Ghana dan negara-negara penghasil kakao lainnya di Afrika Barat dapat mengatasi tantangan ini dan memanfaatkan peluang dari kenaikan harga kakao di pasar global.
Baca Juga: Ethereum dan Solana Diterpa MEV Bots: Apakah Injective Jadi Tempat yang Aman Bagi Pengguna?
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.