Jakarta, Pintu News – Aave, protokol DeFi terkemuka berdasarkan TVL, telah memulai peluncuran stablecoin GHO ke jaringan baru. Pada tanggal 2 Juli, Aave meluncurkan GHO di Arbitrum, jaringan Layer 2 teratas berdasarkan total nilai terkunci (TVL). Langkah ini memungkinkan pengguna untuk mencetak dan membakar GHO secara native menggunakan Aave v3 yang diimplementasikan di Arbitrum.
“Integrasi dengan jaringan lain akan menurunkan biaya, menawarkan transaksi yang lebih cepat, dan meningkatkan likuiditas, membuat GHO lebih menarik bagi pengguna dan membuka berbagai kasus penggunaan baru, termasuk pembayaran digital GHO,” kata Stani Kulechov, pendiri dan CEO Aave Labs.
Arbitrum DAO telah mengalokasikan 750.000 token ARB (senilai $582.300) untuk mendorong adopsi GHO di jaringan tersebut.
Pengguna Aave dapat mencetak GHO dengan menggunakan aset jaminan yang disimpan di protokol Aave. GHO saat ini merupakan stablecoin terbesar ke-21 dengan kapitalisasi pasar $89,1 juta, menurut CoinGecko.
Aave mencatat bahwa peluncuran di Arbitrum menandai tonggak pertama dalam ekspansi lintas rantai GHO secara bertahap.
Pada bulan Mei, komunitas Aave memberikan suara mendukung peluncuran strategi lintas rantai untuk GHO dengan dukungan 100%. “Keterbatasan GHO saat ini, yang sebagian besar hanya dapat diakses melalui pencetakan di Ethereum mainnet atau melalui pasar sekunder, merupakan kendala signifikan dalam jangkauan dan utilitas potensinya di seluruh DeFi,” kata proposal tersebut.
Aave memanfaatkan protokol interoperabilitas lintas rantai (CCIP) Chainlink untuk mendukung ekspansi lintas rantai GHO. Setiap penerapan GHO akan didukung oleh cadangan yang disimpan di Ethereum.
Baca Juga: 5 Airdrop Crypto Terbaru di Juni 2024
“Meskipun GHO diterbitkan di Ethereum mainnet, strategi lintas rantai yang dimungkinkan oleh Chainlink CCIP akan membuka pintu bagi peluang integrasi dan kasus penggunaan baru,” kata Aave.
Aave v3 saat ini aktif di 12 jaringan, termasuk jaringan Layer 1 Ethereum, Avalanche, BNB Chain, Fantom, dan Harmony, serta jaringan Layer 2 Base, Arbitrum, Optimism, Gnosis, Base, Scroll, Metis, dan Polygon.
Aave mengatakan peluncuran GHO di Arbitrum akan dievaluasi secara ketat sebelum memilih jaringan tambahan untuk meng-host stablecoin tersebut melalui tata kelola komunitas. Pada bulan April, pemegang AAVE memberikan suara untuk memilih Arbitrum untuk peluncuran lintas rantai pertama GHO dengan 87,5%, diikuti oleh Avalanche dengan 12,2%.
Avara, perusahaan pengembangan di balik Aave, juga berencana untuk menerapkan Aave ke jaringan baru.
Pada tanggal 1 Mei, Avara meluncurkan peta jalan tiga tahun untuk Aave, termasuk peluncuran iterasi v4 baru, jaringan Layer 2, dan penerapan ke jaringan non-EVM.
Pada tanggal 1 Juli, Aptos Foundation menerbitkan proposal pemeriksaan awal yang mengadvokasi peluncuran non-EVM pertama Aave v3 untuk dilakukan di jaringan Aptos Layer 1. Aptos mendukung bahasa pemrograman Move, bukan Solidity yang digunakan oleh sebagian besar jaringan EVM.
Aptos berkomitmen untuk menyediakan hingga 2 juta token APT ($13,76 juta) untuk mendanai insentif penambangan likuiditas pada penerapan tersebut.
Baca Juga: 4 Altcoin yang Berpotensi Cetak Rekor Tertinggi di Juli 2024
Proposal tersebut telah menerima dukungan luas di forum tata kelola Aave, termasuk dari Aave Labs.
“Aave Labs telah melakukan penelitian ekstensif tentang ekosistem Aptos, infrastruktur teknis, dan bahasa pemrograman Move,” kata Aave Labs. “Aptos dan Move menawarkan kasus penggunaan baru dan menarik yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan dengan EVM… Aave di Aptos adalah peluang untuk mempelopori penerapan non-EVM pertama dari Aave V3.”
CCIP Chainlink memfasilitasi transfer lintas rantai di seluruh jaringan yang kompatibel dengan Ethereum Virtual Machine (EVM) dan rantai non-EVM, yang berarti GHO juga dapat masuk ke Aptos di masa mendatang. CCIP menggunakan mekanisme bakar-dan-cetak untuk memungkinkan transfer di seluruh jaringan non-EVM.
Kesimpulan
Peluncuran GHO di Arbitrum merupakan langkah penting bagi Aave dalam upayanya untuk meningkatkan aksesibilitas dan utilitas stablecoinnya. Dengan memanfaatkan CCIP Chainlink, Aave dapat memperluas jangkauan GHO ke jaringan baru dan membuka berbagai kasus penggunaan baru.
Saat Aave terus mengeksplorasi peluang lintas rantai, GHO berpotensi menjadi salah satu stablecoin yang paling banyak digunakan dan diadopsi secara luas di ekosistem DeFi.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi