Mengungkap Ambisi China dalam Teknologi Brain-Computer Interface (BCI)!

Updated
July 8, 2024
Gambar Mengungkap Ambisi China dalam Teknologi Brain-Computer Interface (BCI)!

Jakarta, Pintu News – China terus mengukir langkah besar dalam dunia teknologi dengan memperkenalkan berbagai inovasi di bidang antarmuka otak-komputer (BCI).

Dari penggunaan chip otak untuk meningkatkan kemampuan kognitif hingga pengembangan robot yang dikendalikan oleh otak, China tampaknya siap menjadi pemimpin global dalam teknologi ini.

Artikel ini akan mengupas lebih dalam tentang ambisi China dalam mengembangkan BCI, eksperimen kontroversial mereka, dan masa depan teknologi ini. Simak berita lengkapnya berikut ini!

Antarmuka Otak-Komputer: Teknologi Masa Depan

Antarmuka otak-komputer (BCI) adalah teknologi yang memungkinkan otak untuk berkomunikasi langsung dengan komputer. BCI telah digunakan selama beberapa dekade untuk mempelajari otak manusia dan mengembangkan metode pengobatan untuk berbagai kondisi neurologis.

Dalam beberapa tahun terakhir, BCI telah menarik perhatian publik berkat perusahaan seperti Neuralink yang didirikan oleh Elon Musk pada tahun 2016.

Baca Juga: Microsoft, Google, dan Nvidia Peringatkan Investor: AI Bisa Mengancam Bisnis?

Teknologi BCI Neuralink melibatkan prosedur bedah invasif untuk menanamkan perangkat di dalam tengkorak pengguna. Perangkat ini mampu menerjemahkan sinyal otak menjadi perintah yang dapat diinterpretasikan oleh komputer.

Pada Januari 2024, perangkat Neuralink berhasil ditanamkan di otak manusia untuk pertama kalinya, membuka jalan bagi potensi penggunaan BCI di kehidupan sehari-hari.

Ambisi China dalam Teknologi BCI

China tidak hanya ingin menjadi pemimpin global dalam pengembangan BCI, tetapi juga ingin menggunakannya untuk meningkatkan kemampuan kognitif manusia. Eksperimen kontroversial yang dilakukan oleh perusahaan China menunjukkan bahwa mereka telah berhasil mengembangkan BCI yang memungkinkan seekor monyet mengendalikan lengan robot hanya dengan berpikir.

Menurut laporan, perusahaan tersebut mengklaim bahwa perangkat BCI mereka mampu meningkatkan kognisi, meskipun hal ini masih perlu dibuktikan lebih lanjut.

Baca Juga: OpenAI Tantang NYT Buktikan Orisinalitas Artikel dalam Kasus Hak Cipta

Sementara itu, di sisi barat, perusahaan seperti Meta sedang bekerja pada BCI non-invasif yang menggunakan teknologi wearable untuk menerjemahkan impuls saraf menjadi bahasa yang dapat digunakan untuk mengoperasikan perangkat holografik.

Masa Depan Teknologi BCI di China

Masa depan teknologi BCI di China tampaknya cerah dengan adanya komitmen pemerintah untuk mengembangkan standar nasional dalam pengembangan BCI. Langkah ini diharapkan dapat menempatkan China di garis depan dalam persaingan teknologi global melawan perusahaan-perusahaan barat seperti Neuralink dan Meta.

Selain itu, ambisi China dalam meningkatkan kemampuan kognitif manusia melalui BCI dapat membawa perubahan besar dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, militer, dan kesehatan. Namun, masih banyak tantangan yang harus diatasi, termasuk masalah etika dan keamanan yang terkait dengan penggunaan teknologi ini pada manusia.

Kesimpulan

Dengan segala inovasi dan eksperimen yang dilakukan, China menunjukkan keseriusannya dalam mengembangkan teknologi antarmuka otak-komputer. Jika berhasil, BCI tidak hanya akan merevolusi cara kita berinteraksi dengan teknologi, tetapi juga membuka potensi baru dalam memahami dan meningkatkan fungsi otak manusia. Masa depan teknologi ini di China, dan mungkin di seluruh dunia, sangat menjanjikan dan patut untuk kita nantikan perkembangannya.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->