Jakarta, Pintu News – Polisi Ukraina telah menangkap empat pria yang diduga terlibat dalam penculikan dan pembunuhan seorang warga negara asing berusia 29 tahun di Kyiv setelah mencuri Bitcoin senilai $170.000. Kejadian ini menambah daftar panjang insiden kekerasan terkait cryptocurrency di seluruh dunia. Simak berita lengkapnya berikut ini!
Polisi Kyiv menyatakan bahwa para tersangka yang berusia antara 24 hingga 29 tahun tersebut telah merencanakan serangan ini secara matang. Serangan dimulai sekitar tengah malam pada tanggal 29 Juli, di mana penduduk sekitar melaporkan mendengar teriakan dan melihat beberapa orang memaksa seorang pria masuk ke dalam mobil.
Korban kemudian dibawa ke sebuah bangunan terbengkalai di mana dia dipaksa untuk mentransfer Bitcoin senilai 7 juta Hryvnia Ukraina (sekitar 2,55 BTC). Setelah berhasil mendapatkan Bitcoin, para tersangka mencekik korban hingga tewas dan mengubur tubuhnya di hutan.
Baca Juga: Prediksi Raoul Pal: 3 Katalis Ini Akan Bawa Bitcoin ke ATH Baru!
Polisi Kyiv juga menyatakan bahwa para tersangka mencoba menghilangkan jejak dengan mengubah penampilan dan plat nomor mobil yang digunakan dalam kejahatan tersebut. Para tersangka kemudian mengkonversi Bitcoin yang dicuri menjadi tumpukan dolar AS dan euro sebelum akhirnya ditemukan dan ditahan oleh polisi.
Kejadian penculikan ini pertama kali dilaporkan oleh tetangga korban yang mendengar teriakan dan melihat korban dipaksa masuk ke dalam mobil. Polisi segera meluncurkan penyelidikan dengan melibatkan seluruh unit kepolisian di daerah tersebut, termasuk Unit Respon Operasional Cepat.
Pihak berwenang berhasil mengidentifikasi dan menangkap para tersangka yang kini menghadapi dakwaan pencurian, penculikan, pembunuhan, dan upaya menyembunyikan kejahatan. Keempat tersangka ini tidak diberikan hak untuk bebas dengan jaminan dan menghadapi kemungkinan hukuman penjara seumur hidup jika terbukti bersalah.
Baca Juga: Pertama Kalinya, Bitcoin Hampir Mencapai $70.000 Setelah 50 Hari!
Insiden ini menyoroti risiko dan bahaya yang dihadapi oleh individu yang terlibat dalam perdagangan dan investasi cryptocurrency. Jameson Lopp, seorang cypherpunk Bitcoin, mencatat bahwa banyak dari para pelaku kejahatan ini mengidentifikasi korban potensial melalui postingan media sosial, percakapan publik, pertemuan, dan konferensi.
Lopp menyarankan agar orang-orang menghindari perdagangan peer-to-peer, terutama dengan orang yang tidak mereka percayai, serta menghindari memamerkan kekayaan di media sosial atau mengenakan pakaian bermerek crypto.
“Premis dasarnya adalah bahwa jika para kriminal kurang menyadari keberadaanmu, mereka akan kurang mungkin menargetkanmu,” kata Lopp.
Kasus ini juga menjadi pengingat bagi komunitas crypto global untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap potensi ancaman keamanan. Penting bagi para pelaku industri untuk terus meningkatkan langkah-langkah keamanan dan edukasi bagi pengguna agar dapat melindungi diri mereka dari risiko kejahatan yang mungkin terjadi.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*DISCLAIMER
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: