Pelajari dasar investasi crypto, cara menganalisa pasar, serta strategi investasi di koleksi ini.

Investasi

Apakah Altseason Akan Kembali?

Bagaimana Dampak Penurunan Suku Bunga the Fed Terhadap Crypto?

Sepak Terjang BlackRock di Industri Crypto

Analisis Pasar Crypto Kuartal 3 2024

Empat Chart Memperlihatkan Puncak Bull Run Belum Terjadi!

Analisis Potensi Fantom Sonic

Mengenal Slang Crypto Terpopuler

Cara Investasi dan Trading Memecoin

Apa itu ETF Ethereum Spot dan Bagaimana Dampaknya Terhadap Pasar Crypto?

Bitcoin Runes: Inovasi Token Baru di Jaringan Bitcoin

Concentrated Liquidity: Cara Mendapatkan Bunga Lebih Tinggi di DeFi

Prediksi Narasi Crypto Kuartal II 2024: Bitcoin Runes, AI, dan Ekosistem Ethereum

Bitcoin Halving 2024: Menebak Pergerakan Harga BTC dan Altcoin

Cara Mudah Dapatkan Airdrop zkSync, Linea, Etherfi dan Ethena dengan Pintu Web3 Wallet

Berburu Airdrop Sambil Cuan dari Liquid Restaking? Simak Caranya di Sini!

Menjelajahi Integrasi Crypto dan AI

Cara Menggunakan Strategi DCA ketika Bull Market

Dapatkan Passive Income dengan Nabung di Platform DeFi

Strategi Mendapatkan Airdrop di Cosmos 2024

FUD dan FOMO dalam Dunia Investasi

Altcoin Season: Pengertian dan Cara Mengetahuinya

Apa itu Dollar Cost Averaging (DCA)?

Strategi Mendapatkan Airdrop di Solana 2024

Staking Crypto: Cara Mudah Hasilkan Passive Income

Tren Crypto 2024: 9 Potensi Narasi yang Perlu Diperhatikan

Biar Terhindar, Yuk Ketahui Apa itu Exit Liquidity

Apa Itu Initial DEX Offering (IDO)?

Cara Melakukan Analisis Fundamental Crypto Bagian II

Tingkat Adopsi DeFi 2023: Tren, Potensi, dan Tantangan

Daftar Airdrop Crypto 2023

Apa itu Trading Crypto?

Laporan Pasar Crypto Kuartal III 2023

5 Pelajaran Pahit yang Bisa Diambil dari Bull Run

Position Trading dengan Limit Order

Apa itu Barbell Strategy dalam Investasi Crypto?

Indonesia Masuk ke Peringkat 7 di Index Adopsi Crypto Global 2023

Apa Itu Funding Rate? Mengapa Ini Penting?

TVL Sebagai Kunci Berinvestasi pada Proyek Crypto

Cara Menggunakan Limit Order

Perbandingan Jaringan L1 Alternatif Crypto

Menjawab Lima Kritik Terhadap Aset Crypto

Adopsi Massal Kripto: Apa yang Dibutuhkan dan Kapan Bisa Terjadi?

Daftar Influencer Crypto yang Layak Diikuti di Twitter

Menilai Potensi Investasi Sektor L2 Ethereum

Aset Kripto dan Potensinya Sebagai Aset Global

Tokenomik: Penjelasan dan Cara Menggunakannya untuk Mengevaluasi Nilai Aset

Menggali Potensi Besar Industri Aset Kripto dan Web3 Indonesia

Benarkah Investasi Lebih Baik daripada Trading?

Memahami Perbedaan Total Supply, Market Cap, dan Fully Diluted Valuation di Dunia Crypto

Apa itu BALD & Cara Menghindari Rug Pull Token Meme

Rugi Besar dari Trading? Segera Lakukan Ini!

5 Mitos Tentang Cryptocurrency

Daftar 4 Proyek Crypto Indonesia yang Menarik!

Cara Melakukan Manajemen Risiko Crypto

5 Hal yang Harus Kamu Persiapkan untuk Bull Market Crypto!

Apakah Bull Market Crypto Sudah Dimulai? Berikut Cara Mengidentifikasinya

Laporan Pasar Crypto Kuartal II 2023

Tiga Tren Crypto untuk Paruh Kedua 2023

Jurnal Trading Crypto: Catatan Penting Seorang Trader

Apa Itu Bitcoin ETF?

## Dasar Investasi Crypto

Berinvestasi pada cryptocurrency berarti harus bersiap diri menghadapi volatilitas harganya. Fluktuasi nilai cryptocurrency dapat terjadi dengan sangat tidak menentu. Bitcoin contohnya, harganya sempat menyentuh 20,000 Dolar AS per koin pada tahun 2017 namun kemudian jatuh di bawah 3,500 Dolar AS per koin pada awal 2019. Dan di tahun 2021 Bitcoin menyentuh harga 40,000 Dolar AS.

Volatilitas harga crypto yang tinggi ini sering kali dimanfaatkan oleh para trader untuk mendapatkan untung dengan membeli pembelian dengan nominal yang rendah kemudian menjualnya pada saat harganya sudah tinggi. Namun, cara tersebut tidaklah mudah dilakukan oleh investor pemula. Ada banyak hal yang harus diperhatikan untuk trading crypto.

Ada dua tipe strategi investasi yang dapat kamu lakukan ketika investasi aset crypto, yakni trading aktif dan investasi pasif jangka panjang. Investor yang ingin melakukan trading secara aktif, wajib untuk memantau pergerakan harga dan mengatur portfolionya di pasar. Investor jenis ini biasanya harus mendedikasikan waktunya agar dapat meraup keuntungan yang lebih cepat dibanding investasi jangka panjang yang pasif.

Berbeda dengan trading aktif, investor pasif biasanya membeli aset untuk disimpan dalam jangka panjang. Pengguna yang berinvestasi jangka panjang, rata-rata disebabkan karena tidak memiliki banyak waktu untuk memantau portfolio asetnya, sehingga mereka seringkali mengabaikan pergerakan harga jangka pendek.

Pelajari dasar investasi cryptocurrency dan strategi-strategi yang dapat kamu lakukan sebagai investor pemula di Pintu Academy. Hindari trading crypto tanpa memahami cara kerjanya.