Crypto Winter

Bagikan
Reading Time: < 1 minute

Istilah crypto winter pertama kali dipopulerkan oleh Eugene Etsebeth, seorang venture capitalist pada 2018 silam. Crypto winter mengacu pada periode ketika mayoritas aset crypto mengalami penurunan harga sangat signifikan. Pada musim dingin crypto, permintaan terhadap aset crypto menurun drastis dan investor enggan masuk ke pasar.

Dalam beberapa waktu ke belakang, hal ini sudah terjadi beberapa kali. Periode 2021 – 2022 bisa dibilang menjadi periode crypto winter terparah. Pasca mencapai level all time high di 68.000 dolar AS pada November 2021, harga Bitcoin kemudian terus terkoreksi, bahkan hingga ke level 15.000 dolar AS. Sebelumnya, musim dingin crypto ini juga sempat terjadi pada 2018-2020 silam.

Penyebab terjadinya musim dingin crypto sendiri beragam. Bisa dari faktor eksternal seperti kondisi makroekonomi yang tengah buruk maupun adanya aturan dari pemerintah. Bisa juga dari faktor internal seperti adanya permasalahan pada industri (pembobolan exchange atau jaringan blockchain dan rug pull.

Selain musim dingin crypto, terdapat beberapa penyebab lain yang bisa membuat koreksi tajam harga aset crypto.

Jelajahi Kosakata Lainnya →