Crypto adalah aset berisiko tinggi dengan volatilitas sangat tinggi. Dalam 24 jam, aset crypto bisa naik 100% dan kemudian turun 50% pada hari berikutnya. Jenis volatilitas ini umum dalam crypto karena berbagai alasan. Namun, ada beberapa kasus ekstrim di mana volatilitas sangat tinggi tetapi berlangsung singkat. Ini dikenal sebagai flash crash. Jadi, apa itu flash crash crypto dan bagaimana cara mengelola risiko selama terjadinya flash crash? Kita akan membahasnya secara rinci.
Flash crash crypto adalah peristiwa di mana harga aset tiba-tiba mengalami penurunan besar dalam waktu singkat. Flash crash biasanya menghapus nilai pasar jutaan dolar dan memicu reaksi berantai likuidasi dari para trader leverage. Bergantung pada penyebab crash, pasar bisa pulih dengan cepat dalam hitungan jam atau perlahan naik kembali ke harga sebelum flash crash.
Flash crash umum terjadi di semua industri, tetapi crypto sangat rentan terhadap ini. Beberapa aset memiliki likuiditas tipis dan flash crash mudah terjadi ketika para trader secara bersamaan menjual dalam jumlah besar. Flash crash lainnya dipicu oleh peristiwa-peristiwa tertentu. Kolaps FTX adalah salah satu contoh flash crash yang paling ekstrim dalam beberapa tahun terakhir.
Berbagai alasan bisa memicu flash crash dalam crypto. Alasan ini bisa berasal dari faktor internal maupun eksternal, seperti rangkaian likuidasi, likuiditas rendah, dan manipulasi pasar. Di sisi lain, peristiwa eksternal seperti kolaps Terra Luna, COVID-19, dan laporan inflasi bisa memicu flash crash.
Flash crash bisa datang tanpa peringatan, menyebabkan banyak trader leverage terlikuidasi. Bahkan pada hari biasa, likuidasi leverage adalah salah satu kejadian yang paling sering terjadi (seperti pada awal Oktober). Inilah mengapa trader harus selalu memperhatikan alokasi dan rasio risiko/keuntungan setiap kali membuka posisi leverage.
Setiap posisi leverage yang dibuka memiliki risiko jauh lebih tinggi daripada pembelian spot. Inilah mengapa sebagian besar trader leverage berpengalaman memiliki sistem khusus sebelum membuka posisi short atau longβMereka menetapkan stop loss, target harga, harga invalidasi, dll.
Stop-loss order sangat penting untuk mengurangi kerugian selama flash crash. Dengan stop-loss, kamu dapat menetapkan harga yang telah ditentukan untuk secara otomatis menjual posisi. Stop-loss menghilangkan stres dalam membuat keputusan cepat dalam situasi crash.
Selain itu, stop-loss lebih penting dalam futures trading. Stop-loss order yang ditempatkan dengan baik dapat membuat perbedaan antara kehilangan 100% dari posisimu atau hanya mengalami kerugian 5% pada trade. Dalam spot trading, tetapkan harga stop-loss sesuai dengan toleransi risiko (idealnya antara 5%-10% dari harga saat masuk).
Stop-loss order tidak dijamin 100% akan dieksekusi. Pada hari dengan volatilitas dan volume ekstrem, beberapa stop-loss order bisa terlewat, terutama pada angka bulat di mana terjadi kepadatan order.
Sementara itu, flash crash adalah musuh utama semua trader futures. Leverage flush adalah kejadian umum di pasar crypto di mana tingkat pendanaan menjadi terlalu tinggi dan harga bergerak ke arah yang berlawanan. Hal ini biasanya menyebabkan trader mengalami kerugian dan jutaan dolar dilikuidasi. Jadi, dalam futures trading, pastikan untuk menetapkan stop-loss di atas harga likuidasi (mark price) dan hindari angka bulat (seperti $20k, $2k, dll.).
Pada tahun 2024, ada beberapa peristiwa yang menggerakkan pasar dan memicu flash crash. Salah satunya adalah gambar di atas pada 1 Mei, ketika Fed mengumumkan kondisi ekonomi yang memburuk. BTC jatuh -12% pada hari rapat Fed namun cepat pulih 2 hari kemudian.
Pemeliharaan margin sangat penting jika kamu ingin mempertahankan trade dan menghindari likuidasi. Pada saat flash crash, kamu akan mendapatkan margin call dengan opsi untuk mempertahankan posisi dengan menambah dana ke akun. Jika kamu yakin bahwa flash crash hanya sementara, menambah dana ke posisi bisa lebih menguntungkan daripada menutup posisi.
Flash crash adalah risiko yang melekat dalam pasar crypto yang sangat volatil, sering terjadi tanpa peringatan dan membuat trader rentan terhadap kerugian mendadak. Dengan memahami penyebab flash crash dan menggunakan alat manajemen risiko seperti stop-loss, alokasi yang hati-hati, dan pemeliharaan margin, trader dapat menavigasi peristiwa ini dengan lebih baik dan melindungi posisi mereka. Meskipun strategi ini tidak dapat menghilangkan risiko, ia menyediakan pendekatan terstruktur untuk mengelolanya dalam lingkungan yang berisiko tinggi.
Bagikan