Dalam melakukan analisis investasi crypto, terdapat metrik yang bisa digunakan, seperti total supply pada aset crypto, circulating supply token, market cap, hingga fully diluted valuation. Bagi yang baru memasuki dunia investasi crypto, mengenal lebih jauh definisi dan kegunaan dari istilah-istilah tersebut akan membantu memberikan gambaran tentang seberapa besar potensi aset crypto tersebut di masa yang akan datang. Simak selengkapnya di bawah ini!
Bicara tentang sebuah aset, pasti ada pertanyaan seberapa banyak hingga seberapa besar sebuah aset tersebut. Dalam crypto, terdapat istilah total supply yaitu jumlah token atau koin yang sudah diciptakan, termasuk yang sedang terkunci. Total supply dapat mencakup circulating supply dan token yang bahkan belum dijual bebas di pasar. Contohnya seperti Solana yang memiliki total supply sebanyak 554 juta SOL sementara circulating supply hanya 406 juta.
Total supply dapat memengaruhi nilai dari sebuah mata uang crypto. Kembali pada prinsip ekonomi, di mana jika supply terbatas dan permintaan tinggi, maka harga akan naik. Begitupun sebaliknya, supply tidak terbatas dan permintaan relatif rendah, harga aset tersebut dapat mengalami penurunan.
Circulating supply adalah jumlah token atau koin yang beredar saat ini di jaringan blockchain. Jika melihat gambar di atas jumlah sirkulasi BTC per Agustus 2023 sebesar 19.450.437. Circulating supply yang beredar merupakan persentase dari total pasokan dan semakin tinggi persentasenya dinilai semakin baik. Contohnya BTC memiliki suplai yang beredar 19 juta atau 90% dari total suplai maksimum sebanyak 21 juta. Ini berarti nilai Bitcoin tidak dapat terdilusi secara signifikan oleh banyaknya Bitcoin baru yang masuk ke pasar.
Sederhananya, total supply adalah jumlah maksimum koin atau token yang dapat beredar di pasar. Sedangkan untuk circulating supply adalah pasokan token atau koin yang saat ini tengah beredar di pasar. Kedua metrik ini bisa menjadi penentu dalam harga suatu aset crypto.
Seperti yang sudah ditulis di atas, jika circulating supply sebuah koin yang beredar sangat jauh dari total supply, maka akan terjadi risiko dilusi, karena ketika lebih banyak koin ditambahkan ke dalam sirkulasi, nilainya akan menurun, apalagi jika tidak ada permintaan baru yang masuk untuk menopang harga. Untuk menilai sebuah aset tidak mengalami dilusi, pastikan aset crypto yang dipilih untuk berinvestasi tidak memiliki kurang dari 50% pasokan yang beredar, jika tidak, bisa dipastikan akan menghadapi risiko dilusi dan tekanan jual yang besar.
Membahas tentang total supply dan circulating supply juga berkaitan dengan market cap. Market cap atau kapitalisasi pasar adalah total nilai aset crypto pada satu titik waktu, atau jumlah semua koin yang tengah beredar dikalikan dengan harga koin saat ini. Market cap biasanya digunakan untuk menentukan peringkat dan ukuran sebuah aset crypto. Aset crypto dengan market cap yang tinggi dianggap lebih populer karena jumlah pemegang aset crypto yang bersedia menyimpan koin tersebut lebih banyak dan berkontribusi pada nilai yang lebih tinggi.
Aset crypto yang memiliki market cap tinggi cenderung menjadi investasi yang lebih stabil dibandingkan aset crypto dengan kapitalisasi pasar yang lebih kecil karena lebih rentan terhadap pergerakan harga.
Setelah mengetahui definisi tentang market cap, kita ingin mengenal lebih jauh istilah fully diluted valuation (FDV) atau juga dikenal dengan fully diluted market cap yang seringkali kedua istilah ini memiliki kesamaan arti, padahal keduanya memiliki definisi yang berbeda.
Fully diluted valuation (FDV) atau fully diluted market cap adalah nilai kapitalisasi pasar sebuah proyek setelah seluruh suplai tokennya dirilis ke dalam sirkulasi. Pada dasarnya, FDV adalah estimasi dari kapitalisasi pasar sebuah proyek di masa depan. Jika sebuah aset crypto memiliki persediaan suplai tidak terbatas atau telah mencapai persediaan maksimalnya, jumlah FDV akan sama dengan nilai market cap-nya.
Cara menghitung fully diluted valuation adalah jumlah pasokan maksimum token dikali harga pasar saat ini dan hasilnya merupakan fully diluted market cap. Dengan menghitung market cap dan mengetahui fully diluted valuation dapat memberikan sebuah gambaran pada harga sebuah aset crypto, apakah dikatakan terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Market Cap | FDV |
---|---|
Nilai total dari semua token yang saat ini beredar di pasar. | Estimasi nilai pasar suatu token jika semua token yang ada atau dikeluarkan sudah beredar di pasar. |
Dihitung dengan mengalikan jumlah token yang beredar dengan harga per token saat ini. | Dihitung dengan mengalikan jumlah total maksimum token yang akan beredar (baik yang saat ini beredar atau yang belum) dengan harga per token saat ini. |
Tidak dapat digunakan untuk melihat potensi valuasi aset crypto ke depannya. | Dapat membantu untuk mengukur valuasi dan potensi sebuah aset crypto setelah seluruh token atau koinnya beredar di pasar. |
Dengan mengetahui perbedaan mendasar dalam market cap dan FDV, sebagai investor justru penggunaan kedua metrik tersebut dapat menghasilkan banyak pengetahuan tentang penilaian pada sebuah aset crypto.
Analisis sebuah proyek atau aset crypto dengan menggunakan metrik-metrik sederhana ini dapat membantu investor atau trader dalam memberikan skor atau penilaian pada aset crypto yang akan diinvestasikan.
Metrik pertama yaitu total supply yang dapat menjadi salah satu indikator penting untuk mengukur profitabilitas dari aset crypto dan apakah investor harus berinvestasi dalam aset tersebut. Sebagai contoh, jika terdapat kesenjangan yang besar antara total supply dengan circulating supply tentu dapat berdampak pada profitabilitas di masa depan.
Metrik kedua yakni market cap, sebuah metrik yang dapat berdampak pada aset crypto dan bisa membuat keputusan investasi lebih terukur karena metrik ini dapat menentukan likuiditas pada sebuah aset. Rumus market cap adalah mencari jumlah total token yang beredar dengan harga saat ini. Dengan menggunakan rumus tersebut, investor dan trader bisa memahami ukuran dari aset crypto yang sebenarnya. Nilai market cap yang lebih besar biasanya identik dengan aset crypto yang relatif stabil.
Ada dua dampak yang bisa terjadi pada aset crypto yang bisa dilihat pada metrik FDV. Pertama, FDV bisa memberikan perspektif tentang dampak yang mungkin terjadi jika ada pasokan token besar yang dijadwalkan untuk diluncurkan ke pasar, yang bisa mengakibatkan tekanan jual atau inflasi token. Kedua, jika aset crypto atau token memiliki batasan maksimum (hard cap) atau ada mekanisme penguncian token, hal ini bisa meminimalisir potensi tekanan inflasi mendadak akibat rilis koin baru.
Di dunia investasi crypto, banyak sekali metrik hingga tools yang dapat membantu memberikan insight-insight yang dibutuhkan sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Namun, ketiga metrik itu bukan sebagai penentu utama, melainkan masih banyak metrik lain yang perlu dilihat dan diamati seperti tokenomics dari aset tersebut apakah proyek tersebut memiliki roadmap yang jelas hingga utilitas atau kegunaannya.
Namun sebagai investor dan trader yang bijak tidak ada salahnya cermat mempelajari berbagai metrik tersebut. Karena dengan semakin banyak memanfaatkan tools atau metrik sebelum memutuskan berinvestasi pada aset crypto dapat memperbesar efektivitas dan keakuratan prediksi dalam menentukan strategi investasi yang tepat sehingga bisa menghasilkan return sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Bagikan