Take Profit dan Stop Loss adalah metode yang sering digunakan oleh trader dan investor dalam aktivitas trading mereka. Kedua strategi ini dirancang untuk membantu trader dan investor tetap menjaga posisi mereka agar tetap memaksimalkan keuntungan dan secara efektif meminimalkan kerugian.
Take Profit dan Stop Loss membantu trader dan investor membuat keputusan yang lebih baik dan melindungi posisi dari fluktuasi pasar. Penerapan yang tepat dari kedua teknik ini dapat secara signifikan meningkatkan manajemen risiko dan potensi profitabilitas dalam trading jangka pendek maupun jangka panjang. Mau tahu strategi Take Profit dan Stop Loss yang paling baik untuk diterapkan? Simak selengkapnya di artikel berikut.
Take Profit (TP) adalah metode untuk mengamankan keuntungan dengan menutup posisi pada area yang telah ditentukan, sehingga membantu mengurangi risiko dari fluktuasi pasar. Dengan TP, kamu dapat menjual aset di atas harga entry sesuai target keuntungan yang sudah direncanakan, menjaga kedisiplinan, dan mengelola modal untuk transaksi berikutnya secara lebih efektif.
Sementara itu, Stop Loss (SL) berfungsi untuk membatasi kerugian dengan menutup posisi secara otomatis ketika harga menyentuh area di bawah harga entry yang telah ditetapkan. SL sangat penting dalam melindungi modal dari kerugian besar akibat pergerakan pasar yang tidak sesuai prediksi, membantu mengelola risiko, serta menjaga kestabilan emosi saat menghadapi pasar yang tidak menentu.
TP dan SL dapat diterapkan secara bersamaan untuk manajemen risiko yang lebih baik dan konsistensi dalam memaksimalkan potensi keuntungan. Namun, kamu juga bisa menerapkan hanya salah satu dari keduanya sesuai dengan kebutuhan tradingmu.
TP dan SL merupakan hal yang sangat krusial untuk diterapkan dalam trading baik di pasar spot atau futures, karena keduanya dapat membantu kamu mengelola risiko dan mengamankan keuntungan dengan disiplin sesuai target yang telah ditentukan. Berikut beberapa cara efektif untuk menentukan TP dan SL
Analisa teknikal dapat membantu kamu membaca pola pasar dalam kondisi tren bullish atau bearish. Dalam konteks ini, analisa teknikal seperti analisa garis Support dan Resistance berperan penting sebagai acuan untuk masuk posisi dan menetapkan TP atau SL.
Tips: kamu bisa menempatkan TP di area Resistance atau sedikit di atas area Resistance untuk menjaga posisi tetap dalam keadaan untung dari ketidakpastian pasar. Selain itu, tempatkan SL di area bawah Support untuk meminimalisir kerugian yang besar apabila tren pasar sedang dalam keadaan bearish.
Selain itu, kamu bisa menggunakan Fibonacci ketika trading crypto untuk menentukan TP, ada 2 indikator fibonacci yang bisa kamu gunakan yaitu fibonacci retracement dan fibonacci extensions. Keduanya ditampilkan dalam bentuk rasio seperti 0.236 atau 23.6%, 0.618 atau 61.8%, 1 atau 100%, 1.618 atau 161.8% dan 2.618 atau 261.8%.
Tips: Idealnya, kamu bisa memanfaatkan fibonacci ini untuk menentukan area TP di rasio 0.618, terutama dalam kondisi pasar mengalami koreksi. Rasio 0.618 sering kali menjadi titik pembalikan yang signifikan dalam berbagai jenis aset. Ini adalah level yang dikenal sebagai "Golden Ratio"
Kamu bisa mengkalibrasi ulang portofolio untuk menentukan modal yang digunakan saat entry posisi aset, sekaligus menetapkan target TP dan SL secara efektif menggunakan Risk Reward Ratio agar aset terhindar dari kerugian besar. Konsep ini membantu trader atau investor mengukur keuntungan dan kerugian yang siap ditanggung dalam suatu transaksi, sehingga modal terlindungi, peluang keuntungan maksimal, dan strategi tetap konsisten sesuai toleransi risiko.
Contohnya:
Kamu memiliki Risk Reward Ratio 1:2, artinya dari Rp50,000 (5% dari modal) yang kamu risikokan, kamu mendapatkan keuntungan Rp100,000 (10% dari modal). Rasio ini cukup ideal untuk diterapkan sebagai strategi trading dalam TP dan SL.
Beberapa cara di atas dapat kamu terapkan untuk mengatur TP dan SL di Futures Market, baik dalam posisi Long maupun Short menggunakan Limit atau Market Order. Pengaturan ini bertujuan untuk mengamankan keuntungan dan membatasi kerugian sesuai toleransi risiko, di mana TP dan SL bisa diatur untuk menutup sebagian atau seluruh posisi secara otomatis saat harga mencapai level yang telah ditentukan.
Ada 3 istilah harga yang perlu kamu ketahui saat menentukan TP dan SL:
Asset | BTC |
Leverage | 5x |
Margin | $1.000 USDT |
Tipe | Limit Order |
Ukuran Entri Posisi | $56,76 |
Harga Entri | $62.500 USDT |
Target TP | $70.000 USDT (Trigger Price) |
Limit Price TP | $72.500 USDT |
Target SL | $58.500 USDT (Trigger Price) |
Limit Price SL | $55.000 USDT |
Contohnya:
Kamu memiliki margin sebesar $1,000 USDT dan ingin membuka posisi Long pada aset BTC dengan nilai $56,76 USDT menggunakan leverage 5x. Order dilakukan menggunakan Limit Order dengan mengatur paramater harga Long di $62,500, target TP di $70,000, dan target SL di $58,500 sebagai Trigger Price. Setelah selesai mengatur parameter ini, kamu dapat mengonfirmasi Order dan menunggu hingga order tereksekusi secara otomatis.
Limit Order dengan TP & SL yang terkonfirmasi akan membuat 3 Open Orders yang berada 1 di Orders dan 2 di Triggers. Hal ini berfungsi untuk memisahkan Limit Order Long BTC dan target TP & SL yang berada di bagian Triggers.
Limit Order Long BTC akan tereksekusi secara otomatis ketika Market Price aset menyentuh $62,500. Ketika Mark Price bergerak dan menyentuh Trigger Price yang kamu tetapkan, maka akan memicu Limit Order yang ditempatkan, yaitu $72.500 untuk TP dan $55.000 untuk SL.
Ketika salah satu order TP/SL di Triggers tereksekusi baik sepenuhnya atau tidak, maka order yang lain akan dibatalkan secara otomatis. Kamu bisa menggunakan cara yang sama untuk TP & SL ketika dalam posisi Short.
Asset | BTC |
Leverage | 5x |
Margin | $1.000 USDT |
Tipe | Market Order |
Ukuran Entri Posisi | $56,76 |
Harga Entri | Market Price saat ini |
Target TP | $70.000 USDT (Trigger Price) |
Target SL | $58,500 (Trigger Price) |
Selain itu, kamu bisa juga menggunakan Market Order untuk TP & SL dalam trading. Dalam skenario ini, kamu tidak perlu menentukan harga Long di aset BTC karena Order tersebut akan mengikuti Market Price saat ini. Kamu hanya perlu menentukan Trigger Price TP & SLnya, yaitu $70.000 untuk target TP dan $58.500 untuk target SL. Setelah itu, kamu tinggal mengonfirmasi transaksi tersebut. Market Order akan mengeksekusi secara otomatis dan membuka posisi baru trading kamu. Kamu dapat mengecek TP & SL di bagian Triggers pada Open Orders.
Disclaimer: Segera hadir fitur TP & SL di Pintu Pro Futures! Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan efisiensi dan manajemen risiko dalam trading kamu. Pastikan selalu memahami potensi risiko dan keuntungan sebelum memulai trading.
Take Profit dan Stop Loss adalah metode penting dalam trading yang dirancang untuk membantu trader mengelola risiko dan mengamankan keuntungan secara disiplin. Dengan memanfaatkan analisa teknikal seperti Support, Resistance, dan Fibonacci, serta menerapkan manajemen risiko yang tepat, trader dapat menentukan area TP dan SL secara efektif.
Bagikan