Buku besar akuntansi atau dalam Bahasa Inggris disebut ledger adalah sistem pembukuan yang lazim digunakan untuk mempermudah proses akuntansi. Buku besar akuntansi adalah kumpulan buku atau akun yang berisi rekaman data transaksi perusahaan. Pada setiap akun buku besar akuntansi terdapat saldo pembukaan atau penerusan yang mencatat setiap transaksi sebagai debit atau kredit dalam kolom terpisah dengan saldo akhir atau penutup.
Buku besar dapat dikatakan sebagai sumber utama informasi keuangan pada setiap perusahaan. Oleh karena itu manajemen perlu memiliki sistem pencatatan buku besar akuntansi yang efisien. Untuk bisa mengetahui lebih mendalam mengenai buku besar akuntansi, simak penjelasannya melalui artikel Pintu di bawah ini!
Buku besar adalah ringkasan permanen dari semua jumlah yang dimasukkan dalam jurnal pendukung yang mencantumkan transaksi individu berdasarkan tanggal. Setiap transaksi mengalir dari jurnal, ke satu atau lebih buku besar. Laporan keuangan perusahaan dihasilkan dari ringkasan total dalam buku besar.
Di dalam buku besar akuntansi terdapat data historis berupa transaksi perusahaan yang termuat di jurnal umum dan jurnal khusus. Pada laporan ini terdapat informasi riwayat, tanggal transaksi, dan saldo perusahaan yang dimasukan dengan sebuah proses yang dinamakan “posting”.
Buku besar akuntansi dikatakan sebagai tahap akhir dalam pencatatan transaksi sehingga disebut juga book of final entry dimana seluruh ringkasan data yang sudah dikelompokan dari jurnal disimpan.
Dengan adanya buku besar akuntansi, manajer dapat mengetahui pengaruh transaksi terhadap perubahan keuangan pada sejumlah akun. Akun tersebut biasanya terdiri dari akun aktiva, kewajiban, dan modal perusahaan.
Baca juga: Pengertian, Tujuan dan Contoh Jurnal Penyesuaian
Sejak awal dimulai peradaban, manusia telah berinteraksi satu sama lain dalam hal perdagangan. Volume perdagangan yang terus meningkat tidak lagi memungkinkan pedagang untuk mengingat semua transaksi yang dilakukan, itu sebabnya mereka mulai menuliskan semua data transaksi perdagangan.
Sejarah buku besar dapat ditemukan pertama kali di Mesopotamia, sebuah kota prasejarah besar yang terletak di Iraq sekitar 7.000 tahun yang lalu.
Sejarawan berhasil menemukan sebuah tablet atau lembaran terbuat dari tanah liat yang tersimpan didalam sebuah kuil yang dipercaya berfungsi sebagai bank. Didalamnya terdapat catatan yang menuliskan semua pengeluaran dan pemasukan yang terjadi pada suatu kegiatan perdagangan.
Buku besar akuntansi terus mengalami perkembangan terutama pada tahun 1445 di Tuscany, Italia. Pada saat itu seorang matematikawan bernama Luca Pacioli berhasil memperkenalkan sistem pencatatan debit dan kredit. Sejak saat itu Luca Pacioli dikenal sebagai bapak akuntansi modern.
Dengan begitu kita dapat menyimpulkan pentingnya buku besar akuntansi bagi kegiatan ekonomi bahkan sejak awal manusia membentuk peradaban.
Fungsi buku besar telah lama digunakan sejak Luca Pacioli memperkenalkan sistem double entry keeping system. Penemuan sistem ini memungkinkan pencatatan debit dan kredit untuk merekonsiliasi atau merujuk informasi pada buku besar akuntansi. Sejarah lebih detail, fungsi utama buku besar dijelaskan pada beberapa poin di bawah ini:
Sebagai bagian dari proses pencatatan keuangan perusahaan, buku besar berfungsi untuk mengatur akuntansi perusahaan. Hal ini dilakukan dengan melakukan pengumpulan data transaksi keuangan perusahaan dalam periode tertentu dan berkelanjutan.
Selain itu, buku besar juga berfungsi sebagai sumber media klasifikasi serta pengkodean data transaksi. Buku besar dapat juga digunakan untuk memperbaharui data transaksi sekaligus pencatatan penyesuaian akun. Dengan begitu buku besar akuntansi dapat digunakan untuk mempersiapkan laporan keuangan terperinci.
Dengan sistem double entry, buku besar akuntansi dapat digunakan untuk melakukan posting pada semua transaksi pada masing-masing akun dengan tepat. Kekeliruan pencatatan juga dapat dengan mudah diminimalisir dengan melihat keseimbangan saldo yang ada di kolom debet maupun kredit.
Fungsi buku besar yang paling utama adalah sebagai media menyimpan semua transaksi yang dilakukan perusahaan. Dengan demikian, buku besar dapat memberikan rincian informasi keuangan seperti piutang, aset, saldo, dan sebagainya. Menyusun buku besar dengan tepat merupakan langkah keuangan strategis. Hal ini dikarenakan buku besar dapat membantu perusahaan dalam banyak hal seperti melakukan evaluasi dan menyediakan informasi yang dibutuhkan investor.
Untuk memahami cara kerja buku besar, terdapat dua komponen utama yang harus diketahui. Komponen pertama adalah debet dan kredit, dan komponen kedua adalah jurnal dan ledger, berikut ini penjelasan lengkapnya:
Kemajuan besar pada akutansi dirasakan saat pertama kali sistem debit dan kredit diperkenalkan. Dalam bentuk paling sederhana, buku besar berbentuk T besar, pada sisi kanan menunjukkan kredit dan sisi kiri menunjukan debit. Untuk mempermudah mengenali akun, nama akun diletakkan pada sisi kiri atau kanan atas halaman. Dalam format ini buku besar memiliki beberapa komponen utama yaitu tanggal, debit, kredit, nama dan nomor akun, dan total saldo.
Penyusunan buku besar akuntansi membutuhkan neraca untuk menyeimbangkan jumlah debit dan kredit. Setelah tercatat, perlu dilakukan proses validasi transaksi pada neraca percobaan. Untuk bisa membuat jurnal, perlu dilakukan serangkaian langkah yang sistematis mulai dari melakukan entri jurnal, menyusun transaksi sesuai dengan jenisnya, melakukan rekonsiliasi, kemudian mentransfer data yang sudah divalidasi kedalam buku besar.
Baca juga: Analisis Transaksi: Definisi dan Fungsi Pada Jurnal Akuntansi
Untuk dapat menyusun buku besar, terdapat serangkaian langkah yang harus dilakukan. Langkah tersebut harus dilakukan secara sistematis dan runtut. Berikut ini penjelasannya:
Posting adalah istilah akuntansi untuk melakukan pemindahbukuan. Posting dilakukan dengan melakukan validasi transaksi pada jurnal untuk memastikan keabsahan data transaksi. Selanjutnya data transaksi yang sudah valid dipindahkan dari jurnal menuju buku besar.
Setelah catatan transaksi divalidasi dan diposting kedalam buku besar, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah membuat laporan keuangan. Hal ini merupakan langkah terakhir dalam aktivitas akuntansi perusahaan yang nantinya akan ditindak-lanjuti oleh manajer untuk mengambil keputusan strategis. Tujuan akhir dari pembuatan buku besar dan laporan keuangan adalah memastikan semua data transaksi dan pembaruan keuangan diotorisasi dengan tepat dan akurat.
Kamu sudah mengetahui apa itu buku besar dan apa saja manfaatnya. Kamu juga telah mengetahui langkah apa saja yang diperlukan untuk menyusun buku besar akuntansi. Untuk mempermudah dalam mengingat peran penting buku besar akuntansi, baca kesimpulannya melalui poin-poin di bawah ini.
Buku besar akuntansi adalah kumpulan catatan historis transaksi yang dilakukan oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu biasanya dalam satu tahun. Sebelum dimasukkan ke dalam buku besar, catatan transaksi dicatat pada jurnal. Setelah transaksi tersebut valid dan dikumpulkan secara kronologis, bukti transaksi disatukan dalam buku besar. Proses pemindahbukuan ini disebut dengan posting. Buku besar akuntansi adalah komponen penting yang diperlukan oleh manajemen untuk dapat membuat laporan keuangan.
Buku besar memiliki manfaat yang besar pada perusahaan karena didalamnya terdapat data terperinci pada setiap jenis aset, uang, dan modal juga perubahan transaksi atau kejadian. Buku besar juga memiliki manfaat dalam mengkategorikan setiap transaksi sesuai dengan jenis akun masing-masing. Selain sebagai sumber informasi dalam menyusun laporan keuangan, buku besar juga dapat digunakan untuk menghitung jumlah atau nilai dari tiap-tiap jenis akun.
Setelah memahami pentingnya buku besar akuntansi, kamu juga perlu meningkatkan pengetahuan terkait keuangan dan investasi melalui artikel Pintu yang lainnya. Jangan lupa untuk melakukan diversifikasi aset dengan menggunakan cryptocurrency sebagai instrumen investasi. Kamu bisa melakukan investasi aset cryptocurrency dengan menggunakan Pintu.
Selain tampilan antarmuka yang sederhana, investasi Cryptocurrency di Pintu juga sangat terjangkau karena kamu bisa mulai investasi hanya dengan modal Rp11.000 saja. Kamu bisa investasi ke beragam jenis cryptocurrency andalan seperti Bitcoin, Ethereum dan masih banyak lagi.
Dapatkan juga informasi berita crypto terbaru melalui Pintu News dan perdalam wawasan kamu dengan belajar crypto hanya di Pintu Academy.
Referensi:
Freshbook.com, What Is a Ledger in Accounting, diakses tanggal 3 Januari 2023
Myaccountingcourse.com, ledger, diakses tanggal 3 Januari 2023
Will Kenton, How a General Ledger Works, diakses tanggal 3 Januari 2023