Layaknya kesehatan tubuh yang harus selalu dikontrol, kondisi keuangan pribadi pun harus rutin dicek kesehatannya. Aktivitas ini dikenal dengan nama financial check up. Apa itu financial check up? Apa fungsinya serta bagaimana cara melakukannya? Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini!
Baca juga: Apa itu Rasio Keuangan dalam Dunia Akuntansi?
Financial check up adalah sebuah upaya pemeriksaan atau pengecekan kondisi keuangan dalam jangka waktu tertentu. Dalam upaya pengecekan kondisi financial, ritmenya harus rutin layaknya memeriksa kesehatan serta diiringi dengan perbaikan serta penambahan kualitas.
Financial check up sendiri bisa menjadi kesempatan untuk mengulas kondisi finansial pribadi dalam kurun waktu 12 bulan terakhir. Selain itu, aktivitas ini juga bisa dilakukan untuk memastikan bahwa kamu berada di jalur yang tepat dalam mengelola keuangan.
Setidaknya dalam kurun waktu setahun sekali, financial check up harus dilakukan. Bahkan tidak harus menunggu setahun. Jika pasca kejadian atau acara besar seperti melahirkan, menikah, dan sejenisnya, financial check up juga harus segera dilakukan.
Pemeriksaan keuangan harus dilakukan bersama dengan partner yang tinggal bersama kamu. Misalnya saja orang tua atau pasangan. Jika tinggal sendiri, berarti pengecekan keuangan bisa dilakukan sendiri.
Secara umum, berikut merupakan beberapa komponen dalam financial checkup:
Layaknya tubuh, kondisi keuangan seseorang juga haruslah sehat. Secara umum, berikut beberapa fungsi dan manfaat financial check up.
Financial check up bisa membantu kamu untuk mengetahui tiap pengeluaran kamu secara lebih mendetail. Di sini, kamu bisa mengetahui pos pengeluaran mana saja yang menghabiskan anggaran kamu. Cari tahu langkah antisipasinya agar kondisi finansial tidak collapse.
Banyak orang yang merasa uang mereka habis dalam waktu singkat, tidak peduli jumlah pendapatan yang mereka miliki. Hal ini bisa disebabkan karena jumlah pengeluaran yang tidak terkontrol. Dalam hal ini, financial check up sangat berguna untuk mengontrol keuangan.
Ketika melakukan financial check up, lalu kamu menemukan pos pengeluaran yang terlalu besar, selanjutnya kamu bisa menyesuaikan pos pengeluaran tersebut agar lebih cocok dengan jumlah pendapatan kamu.
Dalam hal ini, beberapa pengeluaran-pengeluaran yang kurang penting pun bisa dikurangi atau bahkan dihilangkan. Dengan kontrol pengeluaran yang baik, kamu bisa menyisihkan surplus anggaran untuk hal-hal lain yang lebih penting .
Dengan mengetahui pos-pos pengeluaran dan pemasukan, kamu bisa menyisihkan dana secara tepat untuk kebutuhan masa depan. Bagaimanapun, financial check up harus dilakukan berkala dan tidak boleh diremehkan, bahkan untuk yang merasa kondisi keuangannya baik-baik saja.
Setelah mengetahui tentang apa itu financial check up dan fungsinya, kamu juga harus memahami bagaimana cara melakukan financial check up secara tepat. Simak langkah-langkahnya berikut ini!
Dalam mengecek kondisi finansial, kamu bisa mengumpulkan semua sumber pemasukan dalam satu catatan. Kumpulkan dari mana saja pemasukan rutin berasal. Alokasikan secara bijak.
Jika ternyata jumlah pemasukan lebih kecil dari pengeluaran, maka perlu dicari solusi, baik dengan meningkatkan jumlah pemasukan maupun meminimalisir pengeluaran.
Bukan hanya pengeluaran harian, utang juga menjadi salah satu aspek yang wajib kamu pertimbangkan ketika melakukan financial check up. Terlepas dari penghasilan yang kamu miliki, jika kamu masih memiliki utang, pastikan dulu utang tersebut menjadi prioritas utama, terlebih jika utang disertai dengan bunga.
Selain pengeluaran rutin dan utang, pastikan juga kamu telah memiliki asuransi. Pengeluaran tidak terduga seperti sakit atau kecelakaan bisa di-cover dengan asuransi. Meskipun beberapa orang menganggap asuransi sebagai pengeluaran, namun di sisi lain juga bisa berfungsi sebagai investasi seandainya hal yang tidak diinginkan terjadi suatu saat nanti.
Langkah paling pertama dalam proses financial check up adalah evaluasi. Setelah melakukan evaluasi pemasukan dan pengeluaran, selanjutnya kamu bisa menyusun anggaran yang sesuai untuk tiap pengeluaran.
Buat anggaran dari sumber pendapatan terlebih dahulu. Setelah itu, catat pengeluaran rutin. Misalnya makan, langganan aplikasi berbayar, sewa tempat tinggal, bayar listrik, internet, sekolah, dan sebagainya.
Setelah anggaran diatur, kamu akan melihat berapa perkiraan jumlah uang untuk tiap pos pengeluaran. Kamu bisa mencatat anggaran ini di buku maupun menggunakan berbagai aplikasi pencatat keuangan yang tersedia di App Store atau Play Store
Selain beberapa hal di atas, tentu masih ada banyak aspek finansial lain yang harus kamu tinjau sesuai dengan kondisi kamu. Beberapa pertimbangan lain adalah seperti aset yang kamu miliki, tabungan pensiun, tabungan rumah, warisan dan lain sebagainya.
Soal tabungan pensiun misalnya, coba periksa secara berkala bagaimana prosesnya. Apakah sudah sesuai dengan timeline dan target yang kamu tetapkan di awal? Lalu, ada bagian yang perlu ditambah atau dikurangi atau tidak?
Untuk kamu yang sudah berkeluarga tentunya ada pos-pos pengeluaran lain yang perlu dipertimbangan juga dan mungkin dijadikan prioritas.
Nah, itu dia penjelasan mengenai apa itu financial check up, manfaat, serta bagaimana cara melakukannya. Ternyata walaupun tampak sepele, financial check up sangatlah penting untuk dilakukan.
Referensi:
Elana Duré. 5 Ways To Check Up On Your Financial Health. Diakses tanggal: 6-11-2021.
Jim Probasco. How to Conduct a Financial Checkup. Diakses tanggal: 6-11-2021.
Kat Brancato. How To Do A Financial Health Check. Diakses tanggal: 6-11-2021.