7 Cara Alokasi Gaji Bulanan Agar Tidak Cepat Habis

Updated
February 3, 2022
• Waktu baca 4 Menit
Gambar 7 Cara Alokasi Gaji Bulanan Agar Tidak Cepat Habis
Reading Time: 4 minutes

Tanpa memahami cara alokasi gaji bulanan yang baik dan benar, berapapun gaji bulanan kamu, bisa terasa sedikit, kurang untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan bahkan cepat habis. Dengan membuat alokasi gaji, kamu akan bisa tahu pos-pos mana saja perlu kamu optimalkan. Berikut 10 cara alokasi gaji bulanan agar tidak cepat habis.

Pahami Rumus Alokasi Gaji

Rumus Alokasi Gaji

Sebenarnya rumus alokasi gaji jenisnya beragam. Namun yang paling sering digunakan adalah 40/30/20/10 dan 50/30/20.

Rumus yang pertama, 40/30/20/10, maksudnya adalah 40% dari gaji dialokasikan untuk kebutuhan, 30% untuk cicilan, 20% untuk investasi dan 10% untuk donasi.

Sementara itu, ada juga rumus 50/30/20, yang mana maksudnya adalah 50% dari gaji digunakan untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk investasi. Keduanya bukan keharusan, tapi bisa dijadikan acuan untuk mempermudah kamu dalam membagi penghasilan kamu secara tepat.

Cara Alokasi Gaji Bulanan 2 Juta

Alokasi gaji 2 juta bisa menggunakan rumus 50/30/20, terlebih jika kamu masih tinggal sendiri, belum berkeluarga dan tidak memiliki tanggungan. Untuk gaji 2 juta, berfokuslah untuk meningkatkan jumlah penghasilan dan menabung. Dari segi kebutuhan, kamu bisa berfokus pada kebutuhan primer terlebih dahulu.

Baca juga: Psst..Ini 7 Cara Mengatur Keuangan Pribadi dengan Gaji Kecil

Cara Alokasi Gaji Bulanan 3 Juta

Tidak terlalu berbeda dengan sebelumnya, alokasi gaji 3 juta juga bisa menggunakan rumus 50/30/20, yang mana kewajiban dan kebutuhan tetap harus diutamakan. Kalau masih ada sisa dana di akhir bulan, sebaiknya ditabung sebagai dana darurat jika terjadi hal yang tidak diinginkan suatu saat nanti.

Agar gaji 3 juta cukup untuk 1 bulan, kamu bisa mencari promo ketika belanja kebutuhan bulanan. Usahakan untuk tidak membeli barang baru dengan cara berhutang, kecuali jika memang kebutuhannya sangat penting dan mendesak. Itu pun pastikan memilih barang yang cicilannya sesuai dengan kemampuan kamu.

Cara Alokasi Gaji Bulanan 5 Juta

Untuk gaji bulanan 5 juta, kamu bisa menggunakan rumus alokasi gaji 5 juta dengan pembagian 40/30/20/10. Persentase alokasi gaji bulanan ini sudah mencakup investasi, tabungan, dan bahkan donasi. Begitu menerima gaji, pastikan kamu langsung membayar kewajiban berupa utang dan tagihan, baru membeli kebutuhan. Untuk keinginan, sebaiknya kamu membuat skala prioritas dan pilih yang benar-benar diinginkan.

Sebisa mungkin, uang sisa bulanan langsung dimasukkan ke tabungan atau dialokasikan untuk investasi. Hindari untuk memperbanyak pengeluaran yang bersifat konsumtif atau hiburan. Apalagi kalau sampai berhutang untuk sesuatu yang konsumtif dan bukan kewajiban.

Baca juga: 6 Investasi Jangka Panjang yang Cocok untuk Pemula

Pisahkan Rekening Berdasarkan Kebutuhan

Untuk kamu yang sudah memiliki gaji bulanan 10 juta, sebaiknya memiliki beberapa rekening terpisah supaya lebih mudah mengatur keuangan pribadi. Usahakan sisihkan 30% dari total gaji kamu atau sekitar 3 juta untuk ditabung. Tagihan dan utang tetap jadi prioritas utama dan harus dibayar begitu menerima gaji. Baru kemudian kamu membagi-bagi dana sisanya untuk pengeluaran lain.

Kamu bisa membuat laporan pengeluaran per hari dan per bulan. Dari sini, kamu bisa mengatur pos pengeluaran mana yang perlu dikurangi dan bagian mana yang bisa ditambah. Dengan gaji 10 juta, seharusnya kamu bisa mengalokasikan banyak dana untuk investasi dan tabungan untuk masa pensiun. Jumlahnya tidak perlu terlalu banyak, Rp 100 ribu per bulan saja sudah sangat berarti, asalkan konsisten.

Baca juga: Riset Mengungkapkan Bitcoin Sebagai Instrumen Investasi Dana Pensiun

Cara Alokasi Gaji Bulanan Pekerja Freelance

cara alokasi gaji freelance

Pekerja freelance tentu punya cara alokasi gaji yang berbeda dengan pekerja tetap. Kelebihan pekerja tetap adalah bisa mengetahui secara pasti jumlah penghasilan yang diterima setiap bulannya.

Sementara pekerja freelance pendapatannya belum tentu konsisten. Oleh karena itu, penting sekali bagi pekerja freelance untuk mencatat pengeluarannya per bulan. Lebih baik lagi kalau ada laporan harian.

Dari laporan bulanan, kamu tahu berapa rata-rata kewajiban dan kebutuhan kamu. Dari situ, kamu bisa mengalokasikan gaji untuk investasi, baik itu berupa tabungan atau jenis lainnya. Kalau pendapatan bulan ini dirasa kurang, pekerja freelance bisa mencari pekerjaan ekstra agar kebutuhan bisa tercukupi.

Alokasi Gaji untuk Investasi

Sebaiknya, berapa pun jumlah gaji bulanan kamu, ada sebagian yang dialokasikan untuk investasi. Karena investasi sangatlah penting untuk masa depan.

Untuk yang masih memiliki gaji relatif kecil, investasi yang paling mudah adalah menyisakan sisa gaji untuk tabungan, berapapun jumlahnya. Bentuk investasi lainnya adalah deposito, reksadana, emas digital, hingga saham. Prinsip investasi adalah high risk high return, begitu juga sebaliknya low risk low return. Pastikan kamu memahami konsep ini sebelum mulai berinvestasi.

Baca juga: Apa itu High Risk High Return dalam Investasi?

Alokasi Tabungan dari Gaji

Tabungan adalah bentuk investasi yang paling mudah. Berapapun gaji kamu, sebaiknya sisakan sedikit dana untuk tabungan. Semakin besar gaji bulanan, seharusnya jumlah tabungan menjadi semakin besar. Alokasi gaji yang ideal untuk tabungan adalah sekitar sebesar 30% dari gaji. Namun untuk gaji 3 juta ke bawah, jumlahnya tidak harus 30%.

Alokasi Gaji untuk Dana Darurat

Saat ini, memiliki investasi dan tabungan nyatanya belumlah cukup. Tabungan diharapkan digunakan untuk kebutuhan dan keinginan di masa depan. Lalu, bagaimana jika ada situasi darurat seperti masuk rumah sakit, kecelakaan, dan lain-lain? Di sinilah pentingnya memiliki dana darurat. Jadi, disarankan bagi kamu untuk selalu menyisihkan sedikit dana tiap bulannya dalam rekening terpisah untuk dana darurat.

Alokasi Gaji untuk Asuransi

Banyak yang belum memahami pentingnya asuransi. Padahal dengan asuransi, kamu bisa melindungi diri sendiri dan keluarga. Sebaiknya, alokasikan sebagian gaji kamu minimal untuk asuransi kesehatan.

Ini akan sangat membantu di saat kamu sakit, harus berobat dan biayanya cukup besar. Kalau kamu masih ada dana dari sisa gaji, memiliki asuransi jiwa juga sangat penting.

Nah, itu dia 7 cara alokasi gaji bulanan agar tidak cepat habis berdasarkan jumlah gaji kamu. Cukup sederhana, bukan?

Belakangan ini minat masyarakat Indonesia terhadap investasi crypto semakin besar. Per Mei 2021 lalu, jumlah investor crypto di Indonesia bahkan telah mencapai 6,5 juta orang dan mengalahkan jumlah investor pasar modal. Bagi kamu yang tertarik melakukan trading dan investasi crypto secara mudah, download Pintu sekarang!

Referensi:

Bagikan

Artikel Terkait

Artikel Blog Terbaru

Lihat Semua Artikel ->