Swing trading merupakan salah satu strategi trading yang seringkali tertukar dengan day trading. Apa itu Swing Trading? Simak pengertian, risiko serta cara melakukan strategi swing trading melalui artikel berikut ini!
Baca juga: 5 Cara Trading Crypto Harian Menurut Trader Ternama
Swing trading adalah salah satu strategi trading yang menggunakan rentang waktu pendek, biasanya hanya beberapa hari dan maksimal sekitar dua minggu. Dalam hal ini, swing trader memanfaatkan fluktuasi harga atau naik turunnya harga aset dalam jangka pendek untuk memperoleh profit. Mereka yang melakukan swing trading harus sering mengamati pergerakan harga dengan bantuan grafik harian.
Swing trading adalah strategi trading yang menggabungkan analisis fundamental dan teknikal untuk menangkap pergerakan harga yang signifikan. Guna mendapatkan keuntungan yang maksimal dari swing trading, berikut beberapa cara melakukan strategi swing trading menurut Justin Kuepper (2021).
Di Amerika sendiri, pola rutinitas Swing trader akan dimulai pada jam 06.00, jauh sebelum sesi trading harian dibuka, tergantung dari di pasar mana trader melakukan trading. Waktu pra pasar sangat penting untuk menemukan potensi trading, membuat daftar pantauan harian, dan memeriksa posisi yang ada.
Pada tahap ini, biasanya swing trader melakukan beberapa hal berikut ini.
Dengan mengikuti berita atau perkembangan terbaru terkait pasar, kamu perlu memperhatikan 3 hal penting yaitu sentimen pasar secara keseluruhan [bullish/bearish, inflasi, serta sesi perdagangan luar negeri].
Kamu bisa membuka posisi dengan memanfaatkan data-data dari analisis fundamental atau keluar dari posisi dengan bantuan analisis teknis.
Selanjutnya, kamu juga bisa perlu membuat daftar pantauan aset pada hari tersebut. Aset yang dipilih hanyalah aset yang memiliki kesempatan untuk diperdagangkan dengan baik.
Dari aset-aset yang telah kamu beli sebelumnya, apakah ada perubahan signifikan di mana kamu harus melakukan stop-loss atau take profit?
Pada jam perdagangan, swing trader biasanya akan memantau pasar dan mulai berdagang. Ketika swing trader sudah menemukan aset yang sekiranya berpotensi, maka mereka akan membuka posisi.
Sementara itu, tutup posisi biasanya diambil berdasarkan hasil analisis teknikal dengan memanfaatkan berbagai indikator yang sesuai.
Perdagangan setelah pasar sekuritas tutup biasanya jarang digunakan oleh swing trader karena pasar yang cenderung tidak likuid. Biasanya, hal yang dilakukan swing trader setelah pasar tutup adalah evaluasi kerja.
Evaluasi kerja melibatkan pemeriksaan semua aktivitas perdagangan dan mengidentifikasi hal-hal lain yang perlu ditingkatkan.
Beberapa kelebihan dari swing trading dibandingkan teknik trading lainnya adalah sebagai berikut.
Layaknya seperti strategi-strategi trading lainnya, swing trading juga memiliki beberapa kelemahan sebagai berikut.
Salah satu risiko paling utama swing trading adalah potensi terjadinya kerugian yang cukup besar. Alasannya adalah karena meskipun trading jenis ini merupakan strategi trading aktif dengan jangka waktu singkat, trader perlu menahan posisi mereka lebih lama dari day trading, sehingga mereka juga perlu menanggung risiko kerugian yang lebih besar.
Cara mengatasi risiko swing trading tersebut adalah dengan memastikan bahwa aset atau sekuritas bersangkutan bersifat likuid. Selain itu, swing trader juga bisa melakukan diversifikasi dengan menyebar dana di berbagai aset dengan kapitalisasi pasar yang berbeda, sektor yang berbeda atau kelas aset yang berbeda.
Untuk mencegah terjadinya kerugian yang bisa mengancam kondisi finansial, trader bisa menetapkan batas maksimal nilai kehilangan. Sebagai contohnya, trader hanya menghendaki kehilangan maksimal 2% dari total aset. Sehingga, jika total kehilangan sudah melebihi batas tersebut, trader bisa segera menjual aset dan mencari aset lain yang lebih baik untuk dibeli.
Swing trading dan day trading memang memiliki kemiripan. Dilansir dari Investopedia, berikut perbedaan Swing Trading vs Day Trading yang mendasar.
Aspek | Day Trading | Swing Trading |
Totalitas | Full-time job | Part-Time |
Frekuensi Trading | Melakukan beberapa kali perdagangan tiap harinya | Melakukan beberapa kali perdagangan tiap minggunya |
Rentang Waktu Posisi | Rentang waktu buka dan tutup posisi dalam hitungan beberapa jam hingga beberapa hari | Rentang waktu buka dan tutup posisi dalam hitungan beberapa hari hingga beberapa minggu |
Dasar Pengambilan Keputusan | Memanfaatkan sinyal beli dan jual jangka pendek | Memanfaatkan indikator trend dan momentum |
Nah, itu dia penjelasan mengenai apa itu swing trading, serta bagaimana risiko, kelebihan, kekurangan hingga strategi swing trading yang bisa kamu lakukan. Teknik trading ini memiliki risiko yang cukup tinggi, sehingga kamu harus berhati-hati ketika melakukannya.
Selain investasi saham, tahukah kamu investasi crypto sedang cukup banyak diminati masyarakat sekarang ini? Dilansir dari CNBC, per Mei 2021 lalu, jumlah investor crypto bahkan telah mencapai 6,5 juta pengguna dan melampaui jumlah investor pasar modal.
Untuk kamu yang tertarik melakukan investasi dan trading crypto, download Pintu sekarang! Jual beli bitcoin dan aset crypto lain bisa mulai dari Rp11.000 saja, lho!
Referensi:
Alexander Thian, How to Make Money in Stocks. Diakses tanggal:16-10-21.
Christina Majaski, Day Trading vs Swing Trading: What’s the Difference? Diakses tanggal: 16-10-21.
Investopedia, Swing Trading. Diakses tanggal: 16-10-21.
Justin Kuepper, Day of Swing Trader. Diakses tanggal: 16-10-21
Ommar Bassal, How to Manage Your Risk When Swing Trading. Diakses tanggal: 16-10-21.