Saat kondisi pasar sedang menurun, bisa jadi portofolio investasi kamu mengalami kerugian. Namun hal tersebut tidak benar-benar menandakan kalau kamu sedang merugi. Karena selama saham yang dimiliki masih belum dijual maka kerugian belum direalisasikan. Sebab harga saham yang kamu miliki bisa kembali naik alias masih bisa rebound. Kondisi tersebut bisa disebut floating loss atau kerugian mengambang.Â
Floating loss adalah kondisi dimana perusahaan yang sedang mengalami kerugian sementara atau saat dimana seorang investor harus mengalami kerugian dari penurunan harga, namun belum dikatakan rugi sepenuhnya. Maksudnya, pergerakan volatile dari harga saham yang sedang ditahan pada portofolio dapat menunjukkan kerugian atau floating loss jika masuk ke zona merah. Begitu juga sebaliknya, jika volatilitas akan menunjukkan keuntungan apabila mengalami kenaikan.
Hanya saja perusahaan belum bisa dikatakan merugi jika belum ada tindakan dan kepastian yang tepat. Dalam kata lain memegang saham yang sedang turun sehingga jangan terlalu panik dan khawatir ketika mengalami situasi tersebut.
Misalnya, jika kamu memiliki saham ABC yang dibeli pada harga 9000 namun suatu hari harga saham turun ke posisi 7.500. maka kerugian yang dialami sebesar 1.500. ketika kamu memilih untuk tidak melepas kepemilikan saham tersebut dan masih ditangan kamu, kerugian masih dikatakan sementara atau floating loss sebab masa di akan dating kondisi tersebut bisa saja berbalik arah nantinya.
Floating profit adalah sebuah keuntungan atau profit dari saham yang dikoleksi belum bisa direalisasikan oleh investor. Saat kamu berada di situasi floating profit, keuntungan sementara bisa jadi hanya sesaat dengan begitu harus menghadapi floating loss. Untuk itu, baik saat menghadapi floating profit dan floating loss, kamu harus melakukan riset atau analisis terlebih dahulu terkait fundamental hingga kinerja saham yang kamu koleksi dan tentukan tujuan sebelum berinvestasi saham agar mudah menentukan kapan harus menjual saham yang kamu koleksi dengan tepat.
Dalam floating loss, para trader biasanya melakukan cut loss atau menjual asetnya untuk menghindari kerugian yang lebih besar. Sementara pada floating profit, kebanyakan para trader juga akan menjual asetnya untuk mendapatkan keuntungan dan supaya tidak berubah menjadi floating loss. Pasalnya dalam trading saham, perubahan dari floating profit ke floating loss sangat cepat. Floating loss dan profit juga disebut untung atau rugi yang belum direalisasi, tidak tercatat, atau belum diputuskan.
Floating loss dan profit yang belum direalisasi juga disebut untung atau rugi kertas karena keuntungan atau kerugian actual tidak dapat ditentukan sampai posisi tertutup. Ketika seorang pedagang membuka perdagangan pada hari ke 1 dan menutup perdagangan pada hari ke 5 untuk mendapatkan keuntungan Rp.2.000.000, ini disebut laba yang direalisasikan. Ketika keuntungan yang direalisasikan dapat dikonversi menjadi uang tunai atau ditambahkan ke saldo akun kamu. Kerugian yang terealisasi dapat dikonversi menjadi uang tunai dan dikurangkan dari saldo akun.
Floating profit atau laba yang belum direalisasi terkadang terjadi karena mengadakan investasi dalam jangka waktu yang lama menurunkan beban pajak atas laba tersebut. Misalnya, jika seorang investor memiliki saham lebih dari satu tahun, tarif pajak mereka dikurangi menjadi pajak capital gain jangka panjang. Saat pasar berfluktuasi, posisi floating profit pada akhirnya dapat berubah menjadi posisi dengan floating loss dan sebaliknya.Â
Lantas apa manfaat dari floating profit dan floating loss? Salah satu manfaat diantaranya memberikan waktu berpikir sejenak dalam menentukan tindakan saat menghadapi berbagai kondisi di pasar modal karena volatilitas bursa bakal mempengaruhi psikologi kamu.Â
Investasi adalah kegiatan menanam modal atau dana dengan harapan mendapat keuntungan a tuitau imbal hasil di masa depan dimana aktivitas menempatkan dana atau aset berharga lainnya pada instrument tertentu dalam jangka waktu tertentu. Sehingga dari penempatan dana tersebut diharapkan menghasilkan return. Saat melakukan investasi baik itu reksadana, saham, ataupun crypto hal dasar yang wajib dipahami adalah konsep floating loss. Kerugian sementara yang diperoleh investor berdasarkan nilai yang terjadi saat itu, dengan kata lain investor belum dikatakan benar benar rugi saat produk investasinya tidak dijual. Saat produk investasi dijual dibawah average, maka kerugian secara nyata sudah terjadi. Lalu investor melakukan analisis hal apa saja yang akan dilakukan untuk kedepannya.
Ketika kamu akan melakukan investasi dalam jangka panjang, floating loss sebenarnya tidak terlalu berpengaruh dan merupakan kondisi yang wajar dan aman. Sebab pada investasi jangka panjang floating loss mengacu kerugian sementara produk investasi di kondisi saat ini terhadap harga pembelian. Â
Produk investasi jangka panjang biasanya merupakan perusahaan dengan kondisi fundamental yang kuat, artinya dalam jangka 5 hingga 10 tahun ke depan harga produk investasi kemungkinan besar akan meningkat sedangkan kerugian sementara ini tidak terlalu berimbas.
Kesimpulan
Trading harian akan sangat berpengaruh dengan hasil atau keuntungan investasi, karena investor harus memutuskan menjual produk investasi jika kerugian terlalu dalam atau sudah tidak sesuai dengan trading plan. Jika terus dibiarkan akan menyebabkan kerugian lebih dalam sehingga akan membahayakan investor jangka pendek dan trader. Memahami trading plan sangat membantu kamu dalam mengatasi masalah pada saat trading salah satunya adalah floating loss.
Sumber Referensi:
lawinsider.com, Floating Loss definition, diakses tanggal 26 Februari 2022
Troy Segal, Float Definition, diakses tanggal 26 Februari 2022
Julia Kagan, Average Daily Float, diakses tanggal 26 Februari 2022