Discount to NAV adalah kondisi di mana harga pasar dari suatu aset, seperti saham atau reksa dana, diperdagangkan lebih rendah dari nilai aset bersihnya atau Net Asset Value (NAV).
NAV merupakan total nilai aset portofolio suatu investasi setelah dikurangi kewajiban, yang kemudian dibagi dengan jumlah unit atau saham yang beredar. Ketika harga pasar suatu investasi berada di bawah NAV, maka disebut berada dalam discount to NAV.
Fenomena ini sering terjadi pada instrumen investasi seperti reksa dana tertutup dan exchange-traded funds (ETF). Misalnya, jika suatu reksa dana memiliki NAV sebesar Rp100 per unit, tetapi diperdagangkan di pasar dengan harga Rp90, maka diskon ini mencerminkan discount to NAV sebesar 10%.
Beberapa faktor bisa menyebabkan discount to NAV, seperti sentimen pasar yang negatif, prospek kinerja portofolio yang kurang menjanjikan, atau kurangnya likuiditas. Bagi investor, kondisi discount to NAV bisa dianggap sebagai peluang untuk membeli aset dengan harga lebih murah dibandingkan nilai aset bersihnya.
Namun, penting untuk menganalisis alasan di balik diskon tersebut, karena hal ini bisa mencerminkan risiko atau masalah mendasar dalam portofolio.
Jadi, Discount to NAV menawarkan kesempatan bagi investor, tetapi tetap memerlukan pertimbangan dan analisis yang hati-hati sebelum melakukan investasi.