Internal Rate of Return: Pengertian, Fungsi, & Kelebihannya!
Updated
September 13, 2023
• Waktu baca 5 Menit
Reading Time: 5minutes
Internal Rate of Return (IRR), sebuah konsep yang mungkin terdengar teknis dan kompleks pada awalnya, adalah salah satu instrumen keuangan paling esensial dalam dunia investasi dan analisis proyek. Dalam artikel ini, kita akan mendalami apa sebenarnya IRR, mengapa ia menjadi pilihan utama bagi banyak investor, serta manfaat dan keterbatasannya dalam dunia bisnis saat ini.
Apa Itu Internal Rate of Return?
Internal Rate of Return atau IRR adalah tingkat diskon yang membuat nilai tunai bersih (Net Present Value, NPV) dari suatu investasi menjadi nol. Dalam kata lain, IRR adalah tingkat keuntungan yang diharapkan dari suatu investasi yang mempertimbangkan nilai waktu dari uang.
Konsep ini umumnya digunakan dalam analisis keuangan untuk mengevaluasi kelayakan suatu proyek atau investasi. Proyek atau investasi dianggap layak jika IRR lebih tinggi dari tingkat pengembalian yang diharapkan atau tingkat diskon yang digunakan.
Dalam prakteknya, menghitung IRR dapat rumit tergantung pada pola arus kas dan mungkin memerlukan bantuan perangkat lunak keuangan atau solver untuk menemukan solusinya.
Sebagai contoh, jika seseorang berinvestasi sejumlah uang dan mengharapkan serangkaian arus kas kembali di masa depan, IRR adalah tingkat diskon yang akan membuat NPV dari arus kas tersebut menjadi nol. Jika IRR lebih tinggi dari tingkat pengembalian yang diharapkan investor, maka investasi tersebut mungkin dianggap layak.
Internal Rate of Return (IRR) adalah alat penting dalam analisis keuangan yang digunakan untuk menilai kelayakan suatu proyek atau investasi. Fungsi utama dan kegunaan IRR antara lain:
Penilaian Kelayakan Investasi: IRR digunakan untuk menentukan apakah suatu investasi atau proyek layak untuk dilakukan. Jika IRR suatu proyek lebih besar dari tingkat pengembalian minimum yang diinginkan oleh investor atau perusahaan (biasa disebut sebagai biaya modal atau “hurdle rate”), proyek tersebut dianggap layak.
Perbandingan Investasi: Ketika perusahaan memiliki beberapa proyek atau investasi potensial, IRR dapat digunakan untuk membandingkan dan menentukan proyek mana yang memberikan tingkat pengembalian terbaik.
Pengambilan Keputusan: Dalam manajemen perusahaan, IRR sering digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk alokasi sumber daya atau kapital.
Pertimbangan Nilai Waktu Uang: IRR mempertimbangkan nilai waktu dari uang, yang berarti bahwa uang yang diterima atau dikeluarkan di masa depan dinilai lebih rendah dibandingkan dengan uang saat ini. Ini memungkinkan perusahaan untuk mempertimbangkan dampak inflasi dan risiko investasi.
Kinerja Investasi: IRR juga dapat digunakan untuk menilai kinerja investasi yang telah dilakukan. Dengan membandingkan IRR dengan biaya modal atau tingkat pengembalian yang diharapkan, perusahaan dapat menilai apakah investasi sebelumnya telah berhasil atau tidak.
Namun, penting untuk diingat bahwa meskipun IRR adalah alat yang berguna, ia memiliki keterbatasan. Misalnya, proyek dengan arus kas yang tidak konvensional bisa memiliki lebih dari satu IRR. Selain itu, IRR tidak mempertimbangkan ukuran investasi atau skala proyek. Oleh karena itu, ketika menggunakan IRR, baiknya juga mempertimbangkan metrik keuangan lain seperti Net Present Value (NPV) untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang kelayakan investasi.
Rumus dan Cara Menghitung IRR
Internal Rate of Return (IRR) adalah tingkat diskon yang membuat Net Present Value (NPV) suatu proyek atau investasi menjadi nol.
Cara Menghitung IRR: Menghitung IRR secara manual bisa menjadi proses iteratif dan memerlukan sedikit percobaan dan kesalahan. Namun, berikut adalah cara dasar untuk mencari IRR:
Tentukan arus kas yang diharapkan dari investasi, termasuk investasi awal dan penerimaan di masa mendatang.
Tentukan tingkat diskon awal. Ini bisa berdasarkan biaya modal atau tingkat pengembalian yang diharapkan.
Hitung NPV dari proyek atau investasi menggunakan tingkat diskon yang Anda pilih.
Sesuaikan tingkat diskon naik atau turun dan hitung NPV lagi.
Ulangi proses ini sampai Anda menemukan tingkat diskon di mana NPV mendekati nol. Tingkat diskon ini adalah IRR.
Dalam prakteknya, karena proses ini bisa menjadi rumit, terutama untuk arus kas dengan pola yang kompleks, sebagian besar orang menggunakan perangkat lunak keuangan (seperti Microsoft Excel dengan fungsi IRR) atau kalkulator keuangan untuk menghitung IRR dengan cepat dan akurat.
Kelebihan Internal Rate of Return
Internal Rate of Return (IRR) adalah salah satu metrik keuangan yang paling umum digunakan untuk menilai kelayakan suatu proyek atau investasi. Berikut adalah beberapa kelebihan dari IRR:
Pertimbangan Nilai Waktu Uang: Berbeda dengan metrik sederhana seperti payback period, IRR mempertimbangkan nilai waktu dari uang. Ini berarti bahwa IRR menilai pengembalian investasi dengan memperhitungkan bahwa uang yang diterima atau dikeluarkan di masa depan bernilai lebih rendah dibandingkan dengan uang saat ini.
Kemudahan Perbandingan: IRR memberikan tingkat pengembalian persentase, yang memudahkan perbandingan antara proyek atau investasi yang berbeda tanpa harus memperhatikan ukuran atau skala proyek tersebut.
Berdasarkan Arus Kas: IRR berfokus pada arus kas aktual dari investasi, bukan laba akuntansi. Ini memberikan gambaran yang lebih akurat tentang kinerja finansial proyek.
Objektivitas: IRR memberikan metrik objektif yang dapat digunakan untuk membandingkan kelayakan relatif dari berbagai proyek atau investasi.
Berguna untuk Analisis Investasi: Dalam situasi di mana proyek memiliki tingkat pengembalian yang berbeda-beda, IRR dapat membantu menentukan proyek mana yang memberikan tingkat pengembalian tertinggi.
Pengambilan Keputusan: IRR bisa menjadi dasar yang kuat dalam pengambilan keputusan investasi, terutama ketika dikombinasikan dengan metrik keuangan lain seperti Net Present Value (NPV).
Menilai Kinerja Investasi: Selain digunakan untuk mengevaluasi proyek yang potensial, IRR juga dapat digunakan untuk menilai kinerja investasi yang sudah dilakukan, memberikan gambaran tentang seberapa baik investasi tersebut dibandingkan dengan ekspektasi awal.
Meskipun IRR memiliki banyak kelebihan, penting untuk memahami keterbatasannya juga. Misalnya, IRR mungkin tidak memberikan gambaran yang akurat untuk proyek dengan arus kas yang tidak konvensional atau untuk membandingkan proyek dengan durasi yang berbeda. Oleh karena itu, selalu disarankan untuk menggunakan IRR dalam kombinasi dengan metrik keuangan lain saat membuat keputusan investasi.
Meskipun Internal Rate of Return (IRR) adalah alat yang populer dan berguna dalam analisis keuangan, ia memiliki beberapa keterbatasan dan kekurangan. Berikut adalah kekurangan utama dari IRR:
Beberapa Solusi IRR: Untuk beberapa pola arus kas, terutama arus kas yang berubah dari positif ke negatif lebih dari sekali, bisa ada lebih dari satu IRR. Ini dapat menyebabkan kebingungan dan interpretasi yang salah tentang kelayakan proyek.
Mengabaikan Ukuran Proyek: Dua proyek dengan IRR yang sama bisa memiliki skala atau ukuran yang sangat berbeda. Sebagai contoh, investasi $1.000 dengan IRR 20% mungkin tampak lebih menarik dibandingkan dengan investasi $1.000.000 dengan IRR yang sama, meskipun yang kedua mungkin memberikan keuntungan nominal yang jauh lebih besar.
Asumsi Reinvestasi: IRR mengasumsikan bahwa arus kas interim (arus kas yang diterima sebelum proyek berakhir) akan diinvestasikan kembali pada IRR itu sendiri, yang mungkin tidak realistis. Ini berbeda dengan metrik lain seperti Modified Internal Rate of Return (MIRR) yang memungkinkan untuk asumsi tingkat reinvestasi yang berbeda.
Tidak Selalu Maksimalkan Nilai: Meskipun proyek dengan IRR tertinggi mungkin tampak menarik, itu tidak selalu berarti proyek tersebut memaksimalkan nilai bagi pemegang saham atau investor.
Kesulitan dalam Perhitungan: Menghitung IRR, terutama untuk arus kas yang kompleks, bisa menjadi sulit dan memerlukan perangkat lunak khusus atau metode iteratif.
Ketidakcocokan dengan Durasi: Saat membandingkan proyek dengan durasi yang berbeda, IRR mungkin tidak memberikan gambaran yang akurat. Proyek jangka pendek dengan IRR tinggi mungkin lebih disukai dibandingkan proyek jangka panjang yang mungkin memberikan keuntungan lebih besar dalam jangka panjang.
Mungkin Misleading: Jika digunakan sendirian tanpa mempertimbangkan metrik lain seperti NPV, IRR mungkin menyesatkan. Proyek dengan IRR tinggi mungkin memiliki NPV rendah dan sebaliknya.
Dengan mempertimbangkan kekurangan ini, para analis dan investor sering menggunakan IRR bersama dengan metrik lain seperti Net Present Value (NPV), Payback Period, dan Modified Internal Rate of Return (MIRR) untuk membuat keputusan investasi yang lebih tepat dan seimbang.
Kesimpulan
Melalui IRR, para investor dan pengambil keputusan bisnis dapat menilai kelayakan proyek atau investasi dengan membandingkan tingkat pengembalian yang diharapkan dengan biaya modal atau tingkat pengembalian yang diinginkan. Meskipun memberikan gambaran yang kuat tentang potensi pengembalian suatu investasi, IRR memiliki keterbatasan tertentu, termasuk asumsi reinvestasi dan potensi memiliki lebih dari satu solusi IRR untuk pola arus kas tertentu.
Sebagai metrik keuangan, penting bagi para stakeholder untuk memahami kelebihan dan keterbatasan IRR. Dalam praktiknya, menggunakan IRR bersama dengan metrik lain seperti Net Present Value (NPV) atau Modified Internal Rate of Return (MIRR) dapat memberikan wawasan yang lebih komprehensif dan membantu dalam membuat keputusan investasi yang lebih tepat dan seimbang.
Mau investasi crypto secara mudah mulai dari Rp 11.000 saja? Download aplikasi crypto Pintu dan mulai investasi crypto sekarang!
Dapatkan juga informasi terbaru seputar berita crypto di Pintu News dan perdalam wawasan kamu melalui Pintu Academy untuk mendapatkan materi belajar crypto untuk level pemula hingga level mahir.