Teori Portofolio Markowitz: Diversifikasi Investasi Ala Pemenang Nobel

Updated
July 2, 2021
• Waktu baca 3 Menit
Gambar Teori Portofolio Markowitz: Diversifikasi Investasi Ala Pemenang Nobel
Reading Time: 3 minutes

Diversifikasi investasi adalah cara yang bisa kamu lakukan guna menekan risiko investasi. Langkah ini perlu diambil agar kamu terhindar dari kerugian sekaligus memaksimalkan keuntungan yang bisa diperoleh. Berbicara tentang diversifikasi investasi, maka tidak akan jauh-jauh dari Teori Portofolio Markowitz. Buat kamu yang masih awam tentang diversifikasi investasi dan Teori Markowitz, simak selengkapnya di bawah ini!

Apa Tujuan Diversifikasi Investasi?

Tujuan diversifikasi investasi yang utama adalah untuk membangun portofolio yang beragam, sehingga peluang meraih keuntungan juga bisa lebih besar dengan risiko yang minim pula.

Contoh Diversifikasi Investasi

Misalkan, kamu hanya berinvestasi saham perusahaan A. Bayangkan kalau kamu menaruh semua dana di perusahaan tersebut. Saat nilai sahamnya melemah, kamu bakal merugi dalam jumlah besar. Berbeda jika kamu membagi dana tersebut untuk membeli saham di perusahaan B dan C.

Lebih aman lagi jika kamu menaruh dana pada dua atau lebih instrumen berbeda. Cari instrumen yang berbeda berdasarkan potensi return, risiko, dan likuiditasnya. Contoh, kamu sudah berinvestasi obligasi dan emas yang risiko dan return-nya relatif rendah, kamu bisa membeli aset Crypto seperti Bitcoin dan Ethereum dengan nilai return yang relatif tinggi.

Baca juga : 5 Contoh Portofolio Investasi dari Investor Sukses Dunia

Bagaimana dengan Teori Portofolio Markowitz?

Tahun 1952, Harry Markowitz mempublikasikan makalah Portofolio Selection di Journal of Finance. Ia merekomendasikan investor menyusun portofolio investasi secara optimal lewat diversifikasi dan pengecekan aset. Atas karya tersebut, ia meraih penghargaan Nobel bidang ekonomi pada 1990.

Pada dasarnya, risiko aset dan potensi return investasi individu tidak berpengaruh signifikan pada kinerja portofolio. Markowitz berfokus pada upaya meraih portofolio optimal dengan meninjau return yang diharapkan pada level risiko tertentu. Untuk itu perlu dilakukan diversifikasi investasi guna menekan risiko portofolio secara keseluruhan.

Ia pun membuat suatu formula yang dapat menyesuaikan toleransi risiko dan expected return secara matematis sehingga bisa membangun portofolio yang optimal. Teori Portofolio Markowitz ini pun dikenal sebagai Modern Portfolio Theory.

Apa itu Modern Portfolio Theory?

Penerapan MPT berlandaskan pada asumsi bahwa investor tidak mau mengambil risiko sehingga mereka cenderung membangun portofolio berisiko rendah dengan tingkat return tertentu. Mereka mau berinvestasi pada instrumen berisiko tinggi jika bisa memperoleh return lebih besar juga.

Lebih lanjut, investor perlu menetapkan level diversifikasi mana yang paling sesuai untuk mereka. Efficient frontier akan membantu proses tersebut dengan menunjukkan gambaran mengenai:

  • Investor bisa menyusun portofolio dengan return tertinggi pada tiap level risiko.
  • Investor bisa menyusun portofolio yang memberikan risiko serendah mungkin pada tiap level return.
Teori Portofolio Markowitz
(guidedchoice.com)

Begini contohnya, di hadapan kamu tersaji dua portofolio investasi, yaitu X dan Y. Portofolio X menawarkan potensi risiko 10% dan keuntungan 15%. Sementara, portofolio Y memperkirakan potensi keuntungan yang sama, sebesar 15%, namun risiko yang ditanggung lebih tinggi, yaitu 12%.

Mana portofolio yang akan kamu pilih? Kemungkinan besar, kamu akan menjawab X karena berisiko lebih rendah meski tingkat return serupa. Situasi demikian lebih menguntungkan tentunya.

Di sisi lain, kelebihan MPT terletak pada kemampuan melakukan identifikasi dan mencari kombinasi portofolio yang benar-benar sesuai dengan profil risiko investor.

Modern Portfolio Theory bisa jadi titik awal yang bagus untuk membangun portofolio investasi. Metode ini telah teruji waktu dan diterima oleh kalangan investor profesional sebagai metode untuk membangun portofolio investasi dana pensiun.

Teori Portofolio Markowitz dapat kamu jadikan titik awal menyusun portofolio investasi milikmu. Jangan ragu untuk melakukan diversifikasi investasi yang sesuai dengan profil risiko kamu. Selain instrumen konvensional, aset Crypto seperti Bitcoin dan Ethereum juga bisa jadi pilihan instrumen yang tepat, terutama jika kamu fokus pada investasi jangka panjang.

Pintu adalah cara terbaik memulai investasi Crypto. Aplikasi jual beli dan investasi Bitcoin dan aset digital lainnya ini telah memperoleh izin Bappebti sehingga terjamin keamanannya.

Bagikan

Artikel Terkait

Artikel Blog Terbaru

Lihat Semua Artikel ->