Sejak awal kemunculannya pada 2009, Bitcoin mengalami banyak momen naik dan turun. Pada masa itu, tidak banyak orang yang percaya akan masa depan Bitcoin. Namun, jika dilihat sekarang popularitas Bitcoin semakin naik. Terutama pada masa pandemi seperti ini, banyak yang akhirnya beralih untuk memindahkan aset ke Bitcoin. 45% dari hasil survei pun memilih Bitcoin dibandingkan saham maupun emas. Ketahui selengkapnya di artikel ini!
Baca Juga: Tembus $18,000! Apakah BTC Akan Ulang Rekor $19,000 di 2017?
Data yang dikumpulkan oleh SEMrush memperlihatkan total keyword atau kata yang terkait dengan Bitcoin dicari sebanyak 8,9 Juta di laman Google. Itu merupakan data tahun 2020 ini, total angka tersebut merupakan sebuah kenaikan 356% jika dibandingkan pada tahun 2017. Pada tahun 2017, total pencarian mengenai Bitcoin hanya mencapai 2,5 Juta [Cointelegraph]. Perbandingan angka tersebut membuktikan banyaknya orang yang mulai mencari tahu mengenai Bitcoin.
Pada awal mula kemunculannya, popularitas Bitcoin tidak terlalu dipedulikan banyak orang. Seringkali Bitcoin dianggap tidak memiliki nilai bahkan dianggap sebagai penipuan. Namun, pada 2020 ini publik terlihat semakin percaya dengan Bitcoin dan cryptocurrency lainnya. Hal ini disebabkan oleh pandemi yang menyebabkan inflasi pada mata uang fiat. Dari situ, publik mulai melihat nilai dari Bitcoin.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh The Tokenist, terlihat perbandingan tingkat kepercayaan publik 2017 vs 2020. Riset yang dilakukan Oktober 2020 ini melakukan survei pada 4,852 dari 17 negara. Hasilnya menunjukkan 60% dari responden merasa Bitcoin adalah inovasi yang positif. Hasil presentase tersebut merupakan kenaikan 27% jika dibanding tahun 2017. Para responden mulai melihat Bitcoin sebagai hal positif dikarenakan mulai familiar dengan definisi dan fungsi Bitcoin.
Kemudian lebih dari 45% dari responden memilih Bitcoin sebagai alat investasi dibanding saham, properti dan emas. Ini merupakan kenaikan 13% jika dibandingkan 2017. Dalam survei ini menunjukkan sentimen positif lebih banyak dari kalangan milenial. Mereka beranggapan bahwa mereka lebih memilih memiliki aset Bitcoin dibandingkan obligasi pemerintah.
Pandemi Covid-19 meyebabkan keadaan ekonomi yang tidak pasti. Bank secara global mengalami penurunan besar-besaran dikarenakan pandemi yang terjadi sejak awal tahun 2020. Hal positif lalu dirasakan oleh Bitcoin dan aset kripto lainnya. Karena investor akhirnya melirik cara lain untuk menyimpan kekayaan mereka. Bitcoin pun dipandang sebagai tempat investasi yang aman karena tidak ikut jatuh seperti mata uang fisik atau saham.
Salah satu anggota kongres AS, Tom Emmer pada podcast bersama Anthony Pompliano angkat bicara mengenai Bitcoin di tengah pandemi. Ia mengatakan “Saat nanti kita keluar dari krisis, Bitcoin tidak akan kemana-mana. Bitcoin malah akan semakin kuat. Lihat saja nanti, Bitcoin memiliki nilai. Dan untuk sesuatu yang memiliki nilai, orang akan rela mengambil resiko.”
Mengutip dari Forbes, Emmer menjelaskan perkembangan regulator AS yang mengizinkan bank untuk memberikan hak asuh atas cryptocurrency. Menurutnya itu adalah jenis kemajuan yang akan membawa bitcoin dan crypto sebagai aset mainstream.
Baca Juga: Apa Itu Bitcoin? Ketahui Definisi dan Cara Kerjanya Di Sini
Beberapa investor terkenal dan beberapa bank luar negeri telah berkontribusi atas meningkatnya popularitas Bitcoin. Salah satu investor terkenal yang memindahkan sebagian portofolionya ke bitcoin adalah Paul Tudor Jones. Hal ini secara instan menambah popularitas dari Bitcoin kepada khalayak.
Dengan popularitas Bitcoin yang semakin tinggi, apakah kamu salah satu yang ingin mencoba investasi Bitcoin? Yuk trading Bitcoin sekarang juga dengan aplikasi Pintu. Download sekarang juga!