Jika kamu sudah lama melakukan trading dan investasi crypto, pastinya kamu tidak asing lagi dengan istilah bull run crypto yang kerap kali muncul di media sosial dan forum-forum crypto. Apa itu bull run crypto, bagaimana sejarahnya selama ini? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut ini.
Baca juga: Apa itu Bullish dan Bearish Divergence dalam Crypto?
Bull run crypto artinya adalah pasar crypto yang sedang mengalami kenaikan harga dalam jangka waktu tertentu. Selama periode ini, ada banyak investor yang melakukan pembelian aset, yang mana menyebabkan jumlah permintaan melebihi penawaran, harga aset naik, dan kepercayaan publik terhadap pasar crypto yang semakin tinggi. Sederhananya, bull run crypto adalah istilah untuk menyebut kondisi pasar crypto yang sedang naik.
Salah satu tanda dari bull run crypto adalah ketika harga aset bergerak naik dengan cepat, yang menandakan bahwa mayoritas investor memiliki optimisme dan menantikan kenaikan harga aset di masa depan. Sentimen pasar dan feedback yang positif mengenai crypto akan menyebabkan harga crypto terus naik dalam jangka waktu tersebut.
Setelah memahami fenomena bull run crypto, artinya kamu harus paham juga bahwa pasar bull tidak akan berlangsung selamanya. Pada titik tertentu, kepercayaan investor akan mulai menurun dan menyebabkan harga aset menurun. Kondisi ini bisa dipicu oleh berbagai faktor seperti berita dengan sentimen negatif, peraturan perundangan yang kontra terhadap aset crypto, atau kondisi lainnya yang tidak terduga.
Berdasarkan sumber data on-chain Ecoinometrics, William Suberg dari Cointelegraph menyebutkan bahwa BTC sebagai salah satu aset crypto yang berpotensi mengalami bull run setelah melihat pola historisnya. Ia menambahkan bahwa jika terjadi pengulangan sejarah bull run crypto, maka Bitcoin akan berpotensi tumbuh lebih dari 300% ke depannya.
Bitcoin Bull Run pun telah terjadi sebanyak dua kali sejak awal penciptaannya, yaitu pada tahun 2013 dan 2017. Berikut ulasan lengkapnya.
Tahun 2013 disebut sebagai tahun yang bersejarah bagi Bitcoin. Adanya pembatasan uang tunai dan pajak deposito bank telah menyebabkan dampak negatif yang sangat besar di sektor keuangan. Pasalnya, beberapa bank besar di seluruh negeri terpaksa tutup akibat kejadian tersebut.
James Trescothick, Strategis Global Senior di Easy Markets mengungkapkan bahwa peristiwa tersebut telah mengantarkan Bitcoin pada popularitas baru. Peningkatan minat publik terhadap aset ini menyebabkan harga Bitcoin terus meningkat. Sepanjang bulan Maret 2013, harga Bitcoin naik dari $32,20 menjadi $90,52 dan mengungguli sebagian besar mata uang fiat.
Pergerakan harga Bitcoin terus berlanjut di bulan-bulan berikutnya. Ledakan harga terbesar terjadi di bulan November 2013 di mana Bitcoin diperdagangkan di angka $194,42 di awal bulan dan ditutup di angka $1.113,06. Pada bulan Desember 2013, Bitcoin mencapai level harga tertinggi baru sebesar $1.242 akibat peningkatan jumlah permintaan, khususnya dari negara China.
Di tahun 2017, Bitcoin bull run crypto adalah fenomena yang menyebabkan eksposur crypto kepada arus keuangan utama. Abhay Aluri dari Bitcoin Magazine mengungkap bahwa pasar bull dipimpin oleh investor ritel atau individu yang baru saja masuk ke dunia crypto dan Bitcoin.
Stan Higgins dari Coindesk menyebut musim panas tahun 2017 tersebut sebagai “Summer of Bulls” karena Bitcoin mencapai level harga tertinggi baru sepanjang masa. Pada akhir bulan Mei 2017, harga Bitcoin naik menjadi $2.000 untuk pertama kalinya dan melampaui $3.000 beberapa minggu setelahnya.
Di awal September 2021, Bitcoin mencatat level tertinggi baru di angka sekitar $5.000 dan diikuti penurunan harga selama beberapa minggu. Namun setelah itu, Higgins melaporkan bahwa Bitcoin berhasil kembali stabil dan mencatat rekor harga tertinggi sepanjang masa sebesar $19.783,21 per 17 Desember 2021.
Marco Streng, CEO Genesis Mining, mengemukakan bahwa kondisi bull run crypto 2017 dan 2013 cukup berbeda karena industri crypto telah berkembang pesat melalui inovasi dan pengembangan teknologi blockchain-nya.
Per November 2021, Bitcoin telah diperdagangkan 7,3 kali lipat lebih tinggi dari level harga di pertengahan Mei 2020. William Suberg dari Cointelegraph berpendapat bahwa Bitcoin seharusnya bisa mencapai puncak harga di angka $253.800 jika pola Bitcoin bull run 2017 terulang. Namun faktanya, harga Bitcoin saat ini masih jauh dari nilai tersebut.
Lennard Neo, kepala penelitian MVRV mengkonfirmasi tren kenaikan Bitcoin 2021-2022 berdasarkan grafik MVRV selaku metrik risiko yang mewakili rasio nilai pasar Bitcoin dengan nilai realisasinya. Jika tren naik MVRV muncul dalam waktu dekat, Bitcoin bull run crypto adalah fenomena yang akan terjadi tidak lama lagi.
Baca juga: 13 Pola Candlestick Paling Lengkap di Pasar Crypto
Itu dia penjelasan mengenai Bull Run Crypto secara umum dan Bitcoin Bull Run. Untuk kamu yang ingin berinvestasi dan trading bitcoin secara mudah, download Pintu sekarang.
Pintu menyediakan platform jual beli Bitcoin, sarana belajar crypto secara gratis di Pintu Akademi, grafik harga Bitcoin dan aset crypto lainnya hingga berita terbaru mengenai Bitcoin yang bisa kamu cek secara mudah lewat smartphone kamu.
Referensi:
Bitcoin Magazine, Bitcoin 2017 Vs. 2021: How This Bull Run Is Different. Diakses tanggal: 10-02-22.
Coindesk, From $900 to $20,000: Bitcoin’s Historic 2017 Price Run Revisited. Diakses tanggal: 10-02-22.
Coindesk, Bitcoin Bull Market Has Plenty of Steam Left, Indicators Suggest. Diakses tanggal: 10-02-22.
Cointelegraph, Bitcoin will peak at $253K, Ethereum at $22K this cycle if 2016 halving bull run repeats. Diakses tanggal: 10-02-22.
Cointelegraph, Bitcoin on-chain metric suggests 2017-style bull run will continue. Diakses tanggal: 10-02-22.
News BTC, Who remembers 2013? Bitcoin’s First Amazing Bull Run. Diakses tanggal: 10-02-22.