Rekonsiliasi Bank: Fungsi, Komponen Hingga Prosedurnya

Updated
July 28, 2022
• Waktu baca 5 Menit
Gambar Rekonsiliasi Bank: Fungsi, Komponen Hingga Prosedurnya
Reading Time: 5 minutes

Rekonsiliasi bank menjadi salah satu aktivitas penting dalam proses pencatatan laporan keuangan di suatu perusahaan. Terlebih jika transaksi keuangan yang dilakukan melalui bank mengalami peningkatan yang signifikan. 

Sebab, potensi terjadinya perbedaan pencatatan transaksi antara perusahaan dan bank sangatlah mungkin terjadi. Itulah alasannya, mengapa rekonsiliasi bank secara berkala menjadi hal yang perlu dilakukan. Berikut ini penjelasan lengkap mengenai rekonsiliasi bank, fungsi,hingga prosedurnya

Apa Itu Rekonsiliasi Bank?

Secara sederhana, rekonsiliasi bank merupakan kegiatan penyesuaian catatan transaksi keuangan yang dimiliki pihak perusahaan dan bank. Biasanya, pihak bank akan mengirimkan laporan keuangan secara berkala dalam bentuk bank statement yang juga dikenal dengan rekening koran. 

Kegiatan tersebut bertujuan untuk meneliti kesamaan maupun perbedaan dari kedua laporan keuangan tersebut. Proses rekonsiliasi bank perlu dilakukan secara berkala dan diselesaikan dalam periode waktu tertentu. 

Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahan dalam catatan keuangan perusahaan. Sehingga, kondisi kas tetap sesuai dengan catatan yang dimiliki.

Selain mengurangi kesalahan pencatatan, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk memeriksa ada tidaknya penyalahgunaan dana. Lebih lanjut dapat mendeteksi tindak penipuan yang mungkin terjadi di perusahaan tersebut.

Rekonsiliasi Bank dan Fungsinya

apa itu Rekonsiliasi Bank

Proses rekonsiliasi bank memiliki peran yang cukup penting, terutama dalam menemukan perbedaan pencatatan kas sebuah perusahaan. Berikut ini fungsi dari rekonsiliasi bank yang tak kalah penting, diantaranya.

Mengawasi Pengelolaan Kas 

Catatan kas perusahaan yang tidak diawasi dengan baik bisa memicu terjadinya manipulasi data hingga berujung pada penyalahgunaan dana. Selain itu juga untuk memudahkan pengelolaan kas agar sejalan dengan visi misi perusahaan.

Rekonsiliasi bank menjadi langkah yang efisien dalam mengawasi tata kelola kas di perusahaan. Dengan begitu kemungkinan adanya penyalahgunaan dana perusahaan bisa dilacak lebih awal, dicegah dan diminimalisir. 

Mengetahui Kondisi Keuangan 

Nominal saldo kas yang tidak sama antara catatan di bank dengan perusahaan bisa menimbulkan masalah yang signifikan. Dari mulai mempengaruhi pendapatan laba dan rugi hingga catatan saldo utang.

Dengan proses rekonsiliasi bank, pemeriksaan saldo kas bisa dilakukan dengan lebih cermat dan teliti. Sehingga, kondisi keuangan perusahaan bisa lebih terpantau dengan jelas, yang nantinya dapat mempengaruhi kegiatan operasional hingga pengambilan keputusan strategis.

Mencegah Terjadinya Human Error

Dalam proses pencatatan transaksi keuangan yang dilakukan secara manual, sangat mungkin terjadi human error dan itu wajar terjadi. Itulah mengapa penting sekali dilakukan rekonsiliasi bank dalam catatan keuangan perusahaan.

Supaya, kesalahan kecil yang terjadi bisa segera diatasi dan meminimalisir kesalahan-kesalahan lainnya yang tidak perlu. 

Membuat Laporan Keuangan Lebih Rapi 

Penyesuaian catatan transaksi keuangan di perusahaan maupun di bank memang perlu dilakukan secara berkala. Hal ini agar laporan keuangan perusahaan jadi lebih rapi dan tertata. 

Setidaknya verifikasi tersebut bisa menjadi kontrol atau pengawasan atas segala transaksi keluar masuk dana, baik dalam bentuk tunai maupun non tunai.

Baca juga: 7 Tips Cara Menabung Agar Target Keuangan Tercapai, Gampang!

Komponen dalam Rekonsiliasi Bank

Dalam rekonsiliasi bank terdapat beberapa komponen yang diperlukan untuk menjalankan teori tersebut. Sehingga jika salah satu komponen belum terpenuhi, maka proses penyesuaian belum dikatakan sebagai rekonsiliasi bank. Komponen-komponen tersebut, diantaranya

Setoran dalam Proses (Deposit on Transit)

Komponen pertama dalam proses rekonsiliasi bank adalah deposit on transit atau setoran masih dalam proses. Dimana hal ini menjadi salah satu penyebab mengapa pencatatan data keuangan di bank dan perusahaan berbeda adalah karena adanya setoran yang masih dalam proses atau deposit on transit.

Biasanya, ini terjadi karena pihak bank belum menerima setoran di akhir bulan hingga di bulan berikutnya. Sementara, pihak perusahaan sudah mencatatnya sebagai pengeluaran tersebut di buku kas.

Outstanding Check (Cek Beredar)

Komponen selanjutnya yakni Cek Beredar atau outstanding check. Dimana cek tersebut telah dikeluarkan oleh perusahaan, namun belum terjadi proses pencarian dana. 

Sehingga meski sudah dicatat oleh perusahaan sebagai pengeluaran, namun tidak ada laporan datanya di bank. Karena memang masih dipegang oleh pemilik cek, disinilah pentingnya proses rekonsiliasi dilakukan untuk mengupdate semua informasi yang ada.

Cek Kosong

Non-Sufficient Fund Check menjadi komponen selanjutnya yang mengakibatkan terjadinya perbedaan catatan kas di perusahaan dan bank. Komponen ini juga dikenal dengan sebutan cek kosong. 

Ini karena saldo perusahaan di bank tidak cukup, sehingga cek tersebut tidak dapat diproses oleh pihak bank. Sehingga, meski sudah dicatat di pembukuan milik perusahaan namun datanya tidak ada di bank. 

Dalam kasus seperti ini, bank tetap dapat mengizinkan proses pencairan dana sesuai isi cek dan mengurangi saldo rekening perusahaan. Namun, perusahaan diwajibkan untuk membayar biaya dalam proses pencairan.

Jasa Giro

Saldo perusahaan yang tersimpan di bank akan dikenakan bunga setiap bulannya dan ini dinamakan sebagai jasa giro. Sehingga saldo perusahaan akan bertambah sesuai nilai jasa tersebut.

Penambahan saldo ini biasanya sudah tercatat di bank secara otomatis, namun belum diketahui oleh pihak perusahaan sehingga tidak tercatat.

Baca juga: Apa itu Rentabilitas?

Prosedur dalam Rekonsiliasi Bank

fungsi Rekonsiliasi Bank

Dalam menjalankan proses rekonsiliasi bank, ada sejumlah prosedur yang perlu diperhatikan dan dijalankan. Berikut ini beberapa diantaranya.

1. Membandingkan Saldo Kas 

Prosedur pertama dalam proses rekonsiliasi bank adalah dengan membandingkan saldo kas dalam catatan keuangan perusahaan dan bank. Setiap bulannya pihak bank akan mengirimkan rekening koran yang berisi rincian transaksi selama satu bulan, mulai dari setoran masuk dan keluar, bunga hingga biaya layanan. 

Kemungkinan jumlah saldo yang berbeda terjadi karena adanya kekeliruan dalam proses pencatatan. Umumnya terjadi dari pihak perusahaan, namun tak menutup kemungkinan juga kesalahan dari pihak bank.

2. Catat Semua Transaksi yang Dilakukan Pihak Bank

Selanjutnya, catat semua jenis transaksi keuangan yang tercatat di dalam rekening koran. Meski sistem pencatatan saldo rekening bank dilakukan secara digital, tidak ada salahnya untuk melakukan pemeriksaan ulang. 

Agar bisa mengetahui berapa besar jumlah selisih saldo yang ada dan letak kesalahannya. Selanjutnya, lakukan penyesuaian dengan segera jika ditemukan ketidaksesuaian.

3. Mengecek Transaksi yang Masih dalam Proses

Umumnya perbedaan catatan kas di perusahaan dan bank terjadi karena adanya transaksi yang tertunda atau masih dalam proses. Seperti cek beredar atau laporan setoran yang terlambat dan sebagainya. 

Sehingga perusahaan perlu melakukan cross check dan meminta kejelasan mengenai transaksi tersebut dengan pihak terkait. 

4. Hitung Selisih Saldo dalam Lembar Kerja 

Prosedur selanjutnya adalah melakukan penghitungan selisih saldo dalam laporan keuangan perusahaan dan catatan di bank. Agar prosesnya lebih mudah, tulis semua rinciannya dalam lembar kerja satu per satu. 

Jika ditemukan selisih saldo, lakukan pengecekan ulang dengan cermat dan teliti, serta pastikan jumlah saldonya sama.

5. Lakukan Pelacakan dan Cek Kembali

Prosedur terakhir adalah dengan melakukan penelusuran, pelacakan maupun pengecekan berulang. Terutama jika ditemukan kejanggalan pada data-data yang ada. Pastikan laporan keuangan yang ada memiliki kredibilitas dan sesuai standar akuntansi.

Kesimpulan

Rekonsiliasi bank menjadi kegiatan yang sangat penting dalam proses pencatatan laporan keuangan perusahaan. Kegiatan tersebut merupakan langkah efektif untuk memastikan kesesuaian antara saldo kas yang tercatat di perusahaan dan di bank. 

Sehingga, ketika ada transaksi yang belum tercatat, kesalahan input data, hingga dugaan penyalahgunaan dana maka bisa segera diketahui dimana sumber masalahnya dan solusi terbaiknya.

Kamu sudah tahu apa itu rekonsiliasi bank dan manfaatnya, cukup menarik bukan?

Kamu bisa pelajari lebih banyak pengetahuan akuntansi, keuangan, investasi, dan juga kripto dengan mengunjungi blog Pintu. Hanya dengan Rp11.000 saja kamu bisa berinvestasi dengan aman karena Pintu adalah aplikasi crypto yang sudah mendapatkan izin dari Bappebti.

Ada banyak aplikasi istimewa dari Pintu yang bisa kamu manfaatkan, seperti:

  • Pintu Akademi, laman yang bisa digunakan untuk belajar kripto dan NFT  mulai dari tingkat dasar.
  • Pintu Earn, nikmati bonus crypto hingga belasan persen per tahun cukup dengan menyimpan aset kamu di dompet Earn.
  • PTU Staking, Staking crypto untuk mendukung berjalannya ekosistem Pintu.
  • Nikmati juga keuntungan lain melalui program Referral Pintu dan lainnya.

Download Pintu sekarang juga!

Referensi:

Accountingtools, Bank Reconciliation, diakses tanggal 10 Juli 2022 

Orporatefinanceinstitute, Bank Reconciliation, diakses tanggal 10 Juli 2022

Freshbooks.com, how to do bank reconciliation, diakses tanggal 10 Juli 2022

Bagikan

Artikel Terkait

Artikel Blog Terbaru

Lihat Semua Artikel ->