Ketika menggunakan berbagai produk keuangan di bank mulai dari pinjaman hingga tabungan, kamu akan dihadapkan dengan istilah bunga bank. Untuk memaksimalkan rencana investasi dan keuangan kamu, simak bagaimana rumus dan cara menghitung bunga bank selengkapnya dalam artikel berikut ini.
Sebelum membaca tentang bunga bank, kamu perlu memahami terlebih dahulu tentang pengertian bunga yang terdapat dalam ilmu akuntansi dan ekonomi.
Pengertian bunga dalam ekonomi adalah konsep kompensasi untuk satu pihak yang telah bersedia menerima resiko dan memberi peluang untuk memberi dana sementara kepada pihak lain.
Pengertian bunga bank adalah sejumlah uang yang diterima bank sebagai pemberi pinjaman. Dari bunga inilah bank mendapat keuntungan. Beban bunga dinyatakan dalam bentuk nominal, sesuai dengan mata uang yang digunakan. Di Bank Indonesia, tentu dengan rupiah. Sedangkan suku bunga biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase tahunan.
Selain itu, bunga bank juga bisa didefinisikan sebagai sejumlah uang yang diberikan kepada nasabah karena telah menabung di bank.
Beberapa contoh bunga bank adalah bunga yang diberikan pada:
Sementara itu, ada pula bunga bank yang memberikan keuntungan pada nasabah, beberapa contohnya adalah:
Sekarang, bunga bank adalah konsep yang sudah sangat familiar di tengah masyarakat. Namun sebenarnya, sejarah bunga bank sendiri cukup panjang. Berikut beberapa poin-poin pentingnya.
Cara menghitung bunga bank sendiri bisa cukup rumit. Namun, secara umum konsep menghitung bunga bank yang paling sederhana adalah sebagai berikut.
Bunga Bank = Suku Bunga (t) x Utang x Periode Pinjaman (t)
Rumus di atas digunakan apabila bunga bank yang dikenakan adalah bunga tunggal/fiat. Sementara untuk bunga majemuk, rumusnya sedikit lebih rumit dan biasanya akan memberikan total bunga yang relatif jauh lebih tinggi.
Oleh karena itu, sangat penting untuk bertanya pada pihak bank apakah pinjaman yang akan diajukan sifatnya merupakan bunga flat atau majemuk. Jadi, ke depannya tidak akan terlalu berat bagimu saat mengangsur.
Selengkapnya mengenai perbedaan bunga bank tunggal dan majemuk bisa kamu simak di sini.
Selain bunga flat dan majemuk, ada pula bunga efektif dan anuitas. Jenis bunga anuitas sering digunakan oleh bank-bank di tanah air karena nilai cicilan yang harus dibayarkan nasabah jumlahnya sama setiap bulan. Selengkapnya mengenai bunga efektif dan anuitas akan Tim Pintu bahas pada artikel berikutnya, ya!
Sementara untuk tabungan, deposito dan produk sejenis, rumus bunga bank adalah sebagai berikut.
Bunga Bank = Suku Bunga (t) x Saldo x Periode Pinjaman (t)
Dalam berinvestasi, suku bunga pun jadi salah satu hal penting yang harus kamu pertimbangkan. Simak selengkapnya mengenai bagaimana pengaruh suku bunga terhadap investasi kamu.
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, bunga bank bisa berlaku untuk berbagai jenis pinjaman maupun bunga tabungan atau deposito. Keduanya memiliki cara perhitungan yang berbeda. Berikut penjelasan lengkapnya.
Untuk bisa lebih memahami rumus bunga bank dalam pinjaman yang telah dijabarkan seleumnya, simak contoh berikut. Misalnya, kamu mengajukan pinjaman dengan periode 5 tahun sebesar Rp20 juta, dengan tingkat suku bunga 5%/tahun. Maka, besar bunga banknya adalah:
Bunga Bank = Suku Bunga (t) x Utang x Periode Pinjaman (t)
Bunga Bank = 5% x Rp20 juta x 5 = Rp5 juta (dalam 5 tahun)
Lalu, bagaimana dengan jenis bunga yang bukan merupakan pinjaman? Misalnya, nasabah A memasukkan dana sejumlah Rp100 juta dalam deposito berjangka 6 bulan. Suku bunga deposito di bank tempat A berinvestasi adalah 6%/tahun. Pajak yang ditanggung adalah 20%. Jadi, untuk mengetahui bunga deposito bank berdasarkan pendapatan per bulannya adalah sebagai berikut. Dengan menggunakan rumus yang telah dijabarkan sebelumnya.
Bunga Deposito Bank = Suku Bunga (t) x Saldo x Periode Pinjaman (t)
Bunga Deposito Bank = 6% x Rp100 juta x (6/12)
Bunga Deposito Bank = Rp3.000.000
Dalam hal ini, pendapatan bunga harus dikurangi dengan persentase pajak deposito sebesar 20%. Sehingga, bunga deposito bank yang didapatkan hanyalah 80% saja.
Bunga Deposito Bank (Bersih) = 80% x Rp3.000.000
Bunga Deposito Bank (Bersih) = Rp2.400.000
Jadi bisa diketahui keuntungan bersih yang didapat nasabah A di akhir periode penyimpanan deposito adalah Rp2.400.000.
Itu dia penjelasan singkat mengenai rumus dan cara menghitung bunga bank. Cukup sederhana, bukan? Semoga informasi ini bermanfaat buat kamu, ya!
Informasi lainnya seputar investasi dan keuangan bisa kamu temukan di Pintu Blog. Berbicara tentang investasi, belakangan ini, investasi crypto pun tengah menarik perhatian investor di seluruh dunia.
Buat kamu yang ingin masuk ke dunia crypto namun tidak tau harus mulai dari mana, download Pintu sekarang juga! Telah terdaftar resmi di Bappebti, Pintu menyediakan aplikasi jual beli crypto yang bisa digunakan investor pemula sekalipun secara mudah dan sumber berita crypto terbaru dan terpercaya.
Download Pintu bisa kamu lakukan secara gratis melalui App Store atau Play Store kamu masing-masing.
Referensi:
Caroline Banton. Interest Rates: Different Types and What They Mean to Borrowers. Diakses 2 Oktober 2022
James Chen. What Is Interest?. Diakses 2 Oktober 2022
Michelle Black. How to Calculate Loan Interest. Diakses 2 Oktober 2022