
Jakarta, Pintu News – Pada awal pekan ini (27/10/25), Ethereum berhasil menembus level $4.200, memicu kembali optimisme di kalangan investor. Namun, para analis masih terpecah pendapat—apakah lonjakan ini menandakan tren naik yang berkelanjutan atau justru sekadar bull trap yang menyesatkan.
Kenaikan harga ETH pada hari Senin yang melewati batas psikologis penting tersebut memicu spekulasi bahwa Ethereum mungkin memasuki fase bullish jangka menengah. Meski begitu, kehati-hatian tetap disarankan karena sinyal pasar belum sepenuhnya jelas.
Lalu, bagaimana pergerakan harga Ethereum saat ini?

Pada 28 Oktober 2025, harga Ethereum tercatat berada di sekitar $4,091 atau setara dengan Rp68.294.731, mengalami penurunan 3,23% dalam 24 jam terakhir. Sepanjang periode ini, ETH sempat menyentuh level terendahnya di Rp68.031.461, dan level tertingginya di Rp70.731.259.
Saat penulisan, kapitalisasi pasar Ethereum kini berada di sekitar Rp8.212 triliun, dengan volume perdagangan harian yang naik 10% menjadi Rp567,87 triliun dalam waktu 24 jam terakhir.
Baca juga: Harga Bitcoin Turun ke $113.000 Hari Ini (28/10/25): Pergerakan Whale BTC Ikut Menurun
Para pengamat pasar kini mencermati sejumlah indikator kunci seperti pembelian spot aktual, arus masuk pesanan besar, serta keseimbangan antara tekanan beli dan jual. Analisis dari sejumlah pakar crypto di platform X (sebelumnya Twitter), seperti @swarmister dan @acethebullly, menyoroti struktur pasar saat ini dan kemungkinan skenario breakout yang sedang terbentuk.
Berdasarkan riset dari beberapa perusahaan analitik, target harga menengah ETH diperkirakan berada di kisaran $4.500 hingga $4.650, didorong oleh faktor fundamental yang kuat. Ekosistem Ethereum terus berkembang—mulai dari sektor DeFi (decentralized finance), meningkatnya permintaan staking, hingga percepatan pengembangan solusi Layer 2 yang memperkuat skalabilitas jaringan.
Dari sisi teknikal, lonjakan harga ETH dari level $3.900 menunjukkan pola konsolidasi yang lebih luas. Rata-rata pergerakan 200 hari (200-day moving average) yang saat ini berada di sekitar $3.568 masih menjadi zona support jangka panjang yang kuat. Kini, para trader fokus memantau apakah harga mampu bertahan di atas rata-rata pergerakan eksponensial (EMA) 50 dan 100 hari, yang menjadi penentu arah tren jangka pendek.
Kondisi makroekonomi global juga cenderung mendukung sentimen bullish. Harapan terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga AS serta penurunan yield riil dapat memicu kembalinya minat risiko (risk-on sentiment), yang berpotensi mengalirkan likuiditas ke aset digital seperti Ethereum.
Analis kripto @swarmister mencatat bahwa saat ini Ethereum membentuk pola “symmetrical triangle”, yang biasanya muncul sebagai fase konsolidasi setelah pergerakan impulsif.
“Jika harga bertahan di atas $4.000 dengan volume yang terus meningkat dan delta positif, ini bisa mengonfirmasi skenario bullish,” ungkapnya. Ia juga menambahkan bahwa breakout yang kuat bisa mendorong ETH ke kisaran $4.800 hingga $5.600.
Sinyal-sinyal teknikal ini menunjukkan bahwa pergerakan harga Ethereum belakangan ini mungkin bukan sekadar fluktuasi jangka pendek, melainkan bagian dari pergeseran struktural dalam sentimen pasar kripto secara keseluruhan.
Meski tren harga Ethereum terlihat menjanjikan, sejumlah analis memperingatkan bahwa optimisme ini mungkin terlalu dini. Data on-chain menunjukkan bahwa aliran dana spot masih terbatas, sementara posisi leverage justru meningkat—menandakan potensi kerentanan terhadap aksi jual akibat likuidasi massal.
Analis teknikal @acethebullly menggambarkan kondisi pasar saat ini sebagai “terjebak dalam rentang sempit”, dengan harga ETH berkonsolidasi antara $4.050 hingga $4.100.
“Konsentrasi likuiditas di dekat $4.100 bertindak sebagai resistensi kuat,” ungkapnya. Ia menambahkan bahwa meski ada tekanan beli signifikan di sekitar $4.050, order jual dalam jumlah besar di atas $4.100 terus membatasi laju kenaikan harga. “Buyer memang menjaga level ini, tapi tembok jual (sell wall) yang tebal membuat pergerakan ke atas sulit.”
Keseimbangan likuiditas ini menunjukkan bahwa Ethereum saat ini berada di titik krusial. Tanpa breakout meyakinkan di atas $4.150 dengan volume yang solid, kelanjutan tren bullish kemungkinan masih tertahan.
Baca juga: Whale Crypto Ambil Posisi Besar — Tanda Bullish atau Sinyal Hati-Hati?
Di sisi lain, dominasi Bitcoin atas arah pasar secara keseluruhan juga menjadi faktor pembatas, menyulitkan ETH untuk naik secara independen.
Jika Ethereum gagal mempertahankan support di $4.000, para analis memperkirakan potensi koreksi ke area $3.900 atau bahkan lebih rendah. Risiko makro seperti likuiditas global yang mengetat, tekanan regulasi baru, atau pergeseran sentimen investor ke arah negatif juga dapat menjadi faktor yang menekan harga lebih lanjut.
Kenaikan harga Ethereum menuju kisaran $4.500–$4.550 masih sangat memungkinkan, asalkan ETH mampu menembus level resistance kuat di $4.150–$4.220. Jika breakout ini terjadi dengan dukungan volume dan likuiditas pasar yang membaik, serta kondisi makroekonomi yang relatif stabil, maka skenario bullish seperti yang diproyeksikan oleh sejumlah analis bisa terealisasi.
Namun, sebaliknya, gagalnya ETH menembus resistance tersebut bisa memperpanjang fase konsolidasi, menunda potensi reli lanjutan. Jika tekanan jual (sell wall) tetap kuat dan minat beli spot melemah, bukan tidak mungkin Ethereum akan terus bergerak sideways hingga akhir tahun.
Secara keseluruhan, peluang Ethereum mencapai $4.500 sebelum tutup tahun 2025 akan sangat bergantung pada aksi harga dalam waktu dekat—terutama apakah fase akumulasi saat ini bisa menghasilkan breakout teknikal yang valid.
Semua indikator ini diangkat dari pengamatan teknikal analis pasar. Misalnya, @swarmister menyoroti pembentukan pola segitiga simetris (symmetrical triangle), yang mengindikasikan potensi kelanjutan tren jika diiringi volume yang meningkat.
Sementara itu, @acethebullly menekankan bahwa likuiditas yang terkonsentrasi di sekitar $4.100 menjadi penghalang utama, meskipun terdapat pertahanan beli yang cukup kuat di area $4.050.
Dengan terus memantau metrik-metrik ini, investor bisa lebih memahami apakah breakout yang terjadi benar-benar didorong oleh permintaan yang kuat, atau justru rentan terhadap koreksi jangka pendek.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari ini, harga coin xrp hari ini, dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: