Jakarta, Pintu News – Bank for International Settlements (BIS) bekerja sama dengan Bank of England telah merilis hasil dari Project Pyxtrial, sebuah proyek proof-of-concept yang bertujuan untuk memantau cadangan stablecoin yang didukung aset dan aset tokenized.
Project Pyxtrial digambarkan sebagai langkah awal yang penting dalam upaya memantau dan mengatur stablecoin.
Proyek ini terdiri dari model data, basis data, dan antarmuka pemrograman aplikasi (API) yang memungkinkan data yang diproses dapat diakses oleh regulator dan pengawas melalui dasbor yang dapat disesuaikan.
Baca juga: XRP Ledger Menawarkan Tokenized US Treasury Bills Melalui Kemitraan Baru dengan OpenEden!
Sistem ini tidak sepenuhnya otomatis, yang berarti pengawas mungkin perlu menetapkan aturan atau panduan tentang kualitas data.
Project Pyxtrial dirancang untuk mengumpulkan data setiap jam dari blockchain dan platform yang menjadi tuan rumah stablecoin. Data ini kemudian dicocokkan dengan data dari penerbit tentang aset yang mendukung stablecoin tersebut.
Meskipun data yang disampaikan oleh penerbit dapat beragam kualitasnya, Pyxtrial memberikan kemampuan bagi pengawas untuk mengidentifikasi inkonsistensi antara data yang disampaikan dan aset yang diterima.
Menurut laporan BIS, meskipun sistem ini menawarkan model yang dapat digunakan kembali dan disesuaikan dengan kebutuhan regulasi tertentu, proyek ini belum sepenuhnya siap untuk diluncurkan.
Selain itu, dunia belum sepenuhnya siap untuk implementasi penuh dari sistem ini, karena regulasi terkait stablecoin masih dalam tahap pengembangan.
Proyek terkait lainnya, seperti Atlas, dapat digunakan untuk menyediakan beberapa data kepada Pyxtrial. Project Atlas mengumpulkan data on-chain dari bursa kripto dan blockchain publik, serta data off-chain, yang kemudian diproses untuk kebutuhan bank sentral.
Baca juga: Broker Online Terbesar di Hong Kong Luncurkan Layanan Perdagangan Bitcoin dan Kripto!
Secara keseluruhan, Project Pyxtrial dirancang agar komponen teknisnya modular dan dapat digunakan kembali.
Hal ini memungkinkan sistem untuk diadaptasi dengan kebutuhan regulasi tertentu dan diintegrasikan ke dalam sistem yang ada, sambil tetap memiliki fleksibilitas untuk ditingkatkan di masa depan.
Laporan tersebut juga menunjukkan potensi kerjasama antara regulator dan teknolog untuk mencapai tujuan bersama.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*DISCLAIMER
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
*Featured Image: Regtech Africa