Dilansir dari Bitcoin News, baru-baru ini muncul sebuah survei yang menunjukkan bahwa orang Hungaria ingin mempelajari lebih lanjut tentang peluang investasi jangka panjang yang diberikan oleh cryptocurrency.
Namun, informasi yang tersedia mengenai risiko berinvestasi dalam bahasa asli mereka masih belum memadai. Hal tersebut menjadi perhatian utama Hungaria saat ini.
Lalu, bagaimana hasil survei tersebut? Simak berita lengkapnya berikut ini!
Baru-baru ini survei yang dilakukan oleh salah satu exchange terbesar di dunia, Binance, dan firma riset pasar, Opinio, membagikan hasil surveinya ke kantor berita Hungaria MTI. Dilansir dari Bitcoin News, survei tersebut bertujuan untuk mencari tahu seberapa besar persentase warga Hungaria yang mengikuti tren terkini tentang cryptocurrency.
Survei ini dilakukan pada awal hingga pertengahan bulan Desember 2022. Ada 1.034 warga Hungaria yang ikut serta menjadi responden, yang mana berusia 18 tahun hingga 59 tahun.
Dilansir dari Bitcoin News, para penulis penelitian menemukan bahwa sebanyak 86% peserta belum pernah menggunakan cryptocurrency, sementara itu 4% responden merupakan pengguna crypto yang hanya mengaktifkannya sesekali saja.
Lalu, sekitar 3% responden memandang aset crypto sebagai sumber penghasilan tambahan dan 1% responden menganggap bahwa aset crypto merupakan sumber penghasilan utama.
Survei ini juga menemukan bahwa orang-orang Hungaria yang tidak berminat dengan aset crypto pun tahu tentang Bitcoin. Di antara para trader crypto, sebanyak 61% responden menyatakan bahwa mereka lebih suka membeli Bitcoin (BTC), lalu, sebanyak 45% responden lebih memilih untuk berinvestasi di Ethereum (ETH).
Dilansir dari Bitcoin News, Namun, survei tersebut juga melaporkan bahwa mayoritas orang Hungaria berpikir bahwa investasi crypto masih memiliki risiko yang tinggi. Masalah lain yang mereka lihat adalah kurangnya informasi yang memadai dalam bahasa Hungaria mengenai aset digital.
Mereka yang waspada terhadap cryptocurrency juga menyoroti kekhawatiran mereka atas privasi yang mana tidak cukup aman sebagai bentuk investasi.
Sementara itu, berbeda dengan hal-hal diatas, responden survei yang terbuka untuk mempelajari crypto, merasa bahwa mereka ingin mengetahui lebih banyak tentang peluang investasi jangka panjang, seperti bagaimana pendapatan yang diperoleh dari transaksi semacam itu dikenakan pajak, dan peraturan domestik dan internasional apa yang berlaku untuk perdagangan.
Pada November 2022, Hungary bekerjasama dengan Thailand untuk mengeksplor teknologi blockchain. Thailand dan Hungaria telah menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) bilateral untuk mendukung pengenalan teknologi blockchain ke sektor keuangan masing-masing. Menurut Cointelegraph, MOU tersebut telah ditandatangani oleh Thai Fintech Association (TFA) dan Hungarian Blockchain Coalition pada 25 Oktober 2022 lalu.
Referensi: