5 Fakta Bocornya Data 54.712 Warga AS oleh Firma Hukum: Rekam Medis & Jaminan Sosial!

Di-update
December 1, 2025
Gambar 5 Fakta Bocornya Data 54.712 Warga AS oleh Firma Hukum: Rekam Medis & Jaminan Sosial!

Jakarta, Pintu News – Sebuah pelanggaran data besar kembali mengguncang publik Amerika Serikat. Kali ini, firma hukum Davies, McFarland & Carroll LLC (DMC) yang berbasis di Denver, dilaporkan telah mengalami pembobolan jaringan internal yang berisiko mengekspos data pribadi puluhan ribu warga, termasuk informasi sensitif seperti nomor jaminan sosial, rekam medis, dan lainnya.

Insiden ini mengundang perhatian luas karena melibatkan pelanggaran data tingkat tinggi yang dapat memicu penipuan dan pencurian identitas.

Berikut adalah lima poin penting seputar kasus ini yang ramai diperbincangkan dan harus dipantau oleh publik serta komunitas keamanan siber.

1. Lebih dari 54.000 Orang Terkena Dampak Langsung

Menurut laporan resmi yang diajukan ke Jaksa Agung Maine, sebanyak 54.712 individu terkena dampak langsung dari insiden pelanggaran data ini. DMC menyatakan bahwa akses tidak sah ke jaringan internal mereka pertama kali terdeteksi pada 16 Juli 2024.

Setelah dilakukan investigasi forensik menyeluruh, firma tersebut mengonfirmasi bahwa file yang disimpan dalam sistem tersebut memang mengandung data pribadi pengguna, yang tergolong informasi sangat sensitif. Hal ini mencakup nama lengkap, alamat, tanggal lahir, nomor jaminan sosial, informasi perawatan medis, hingga data asuransi kesehatan.

Baca Juga: 7 Cara Menabung yang Benar agar Keuangan Makin Aman

2. Informasi yang Bocor Berpotensi Digunakan untuk Kejahatan

3 crypto made in usa melonjak
Generated by AI

DMC menyampaikan bahwa belum ada bukti penyalahgunaan data secara langsung hingga saat ini. Namun, mereka mengakui bahwa jenis data yang diakses dapat digunakan untuk pencurian identitas, penipuan finansial, atau pemanfaatan layanan medis tanpa izin.

Data tersebut masuk dalam kategori Protected Health Information (PHI) dan diatur oleh peraturan ketat seperti HIPAA. Oleh karena itu, selain kewajiban pemberitahuan publik, DMC juga harus melaporkan kejadian ini ke regulator federal dan negara bagian.

3. Investigasi Makan Waktu Berbulan-Bulan

Investigasi terhadap pelanggaran ini berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Sejak pertama kali ditemukan aktivitas mencurigakan pada pertengahan Juli 2024, penyelidikan penuh baru selesai beberapa bulan kemudian, setelah analisis forensik dilakukan oleh pihak ketiga.

Selama periode itu, DMC bekerja sama dengan pakar keamanan siber eksternal untuk memahami cakupan serangan dan mengidentifikasi individu yang terkena dampak secara spesifik. Baru setelah identifikasi tersebut, mereka mulai mengirimkan surat pemberitahuan resmi ke korban.

4. DMC Tawarkan Layanan Perlindungan Identitas Gratis

Sebagai bentuk tanggung jawab dan mitigasi risiko, DMC menawarkan layanan pemantauan kredit dan perlindungan identitas secara gratis kepada semua individu yang terdampak. Langkah ini bertujuan membantu korban mendeteksi aktivitas mencurigakan terhadap identitas atau rekening keuangan mereka.

Meski belum ada laporan penggunaan data dalam skema penipuan hingga saat ini, risiko penyalahgunaan tetap tinggi, mengingat tingginya nilai data semacam ini di pasar gelap digital.

5. Tidak Ada Indikasi Data Dipublikasikan, Tapi Risiko Tetap Ada

Dalam pernyataan resminya, DMC mengatakan bahwa hingga kini tidak ditemukan bukti bahwa data yang diakses telah dipublikasikan di internet atau digunakan dalam aktivitas penipuan. Namun mereka tidak menutup kemungkinan bahwa hal tersebut bisa saja terjadi di masa depan.

Pelanggaran semacam ini menunjukkan pentingnya keamanan siber dan enkripsi data dalam lingkungan hukum dan layanan profesional. Firma hukum menyimpan berbagai informasi sensitif klien, dan sistem keamanannya kini berada di bawah sorotan ketat.

Baca Juga: Kapan Harga Emas Akan Turun Drastis? Ini Penjelasan Lengkapnya

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga Bitcoin hari ini, harga Solana hari ini, Pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.

Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

FAQ

Apa yang terjadi dalam pelanggaran data di firma hukum DMC?

Menurut laporan ke Jaksa Agung Maine, pihak yang tidak sah berhasil mengakses jaringan internal firma hukum DMC dan mencuri data pribadi milik 54.712 individu, termasuk nomor jaminan sosial dan informasi medis.

Kapan insiden ini pertama kali terdeteksi?

DMC mendeteksi aktivitas mencurigakan di jaringan internalnya pada 16 Juli 2024, dan kemudian memulai investigasi forensik secara menyeluruh.

Apakah data yang dicuri telah digunakan dalam penipuan?

Hingga kini, tidak ada bukti bahwa data telah digunakan untuk penipuan. Namun, firma tersebut memperingatkan bahwa risiko penyalahgunaan tetap ada.

Apa tindakan yang dilakukan oleh firma DMC?

DMC telah memberi tahu individu yang terdampak melalui surat resmi dan menawarkan layanan pemantauan kredit serta perlindungan identitas secara gratis.

Referensi:

Intifanny
Penulis
Intifanny
Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->