
Jakarta, Pintu News – Dalam beberapa bulan terakhir, pasar cryptocurrency khususnya Bitcoin telah mengalami banyak tekanan. Indeks Ketakutan dan Keserakahan Crypto menunjukkan bahwa lebih dari 30% waktu dalam setahun terakhir berada dalam kondisi ketakutan atau ketakutan ekstrem. Saat ini, Bitcoin berjuang untuk mempertahankan nilai di atas $90.000, dengan indeks tersebut mencatat angka 17, yang menandakan ketakutan ekstrem.
Sejak kejadian crash likuidasi pada Oktober, sentimen pasar terhadap Bitcoin (BTC) terus berada dalam kondisi yang tidak menguntungkan. Penurunan harga sebesar 36% dari puncaknya pada Oktober telah meninggalkan banyak investor dalam keadaan waspada. Meskipun telah mencapai titik terendah lokal sekitar $80.000 pada November, belum ada pemulihan yang berarti yang terjadi di pasar.
Kondisi ini diperparah dengan munculnya death cross pada November, di mana rata-rata pergerakan 50 hari turun di bawah rata-rata pergerakan 200 hari. Pola ini telah terbukti sebagai indikator penting dalam siklus pasar saat ini, seringkali menandai titik terendah lokal yang signifikan.
Baca Juga: Penurunan Bitcoin, Ether, dan XRP Meningkat Jelang Akhir Tahun 2026, Kenapa?

Tidak hanya di pasar cryptocurrency, ketakutan juga mendominasi psikologi investor di pasar saham AS. Indeks Ketakutan dan Keserakahan CNN saat ini berada pada angka 42, yang menunjukkan adanya ketakutan meskipun S&P 500 berada di sekitar 6.827, hanya beberapa persen di bawah rekor tertingginya.
Ini menunjukkan adanya ketidakpastian yang serupa di antara para investor di kedua pasar. Perbedaan reaksi pasar ini menarik untuk diamati, mengingat kedua pasar tersebut sering dianggap sebagai barometer sentimen ekonomi global. Meskipun kedua pasar menunjukkan kinerja yang berbeda, ketakutan tetap menjadi tema umum yang menghantui investor.
Dengan kondisi pasar yang penuh dengan ketidakpastian, investor perlu lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi. Ketakutan yang berkepanjangan bisa menyebabkan volatilitas pasar yang tinggi, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi nilai investasi secara signifikan.
Oleh karena itu, penting bagi investor untuk memantau perkembangan pasar dan menyesuaikan strategi mereka sesuai dengan kondisi terkini. Selain itu, memahami pola seperti death cross dan bagaimana dampaknya terhadap harga Bitcoin (BTC) bisa memberikan wawasan yang berharga. Investor yang dapat mengidentifikasi dan bereaksi terhadap sinyal-sinyal ini mungkin akan lebih baik dalam mengelola risiko dalam portofolio mereka.
Kesimpulannya, pasar Bitcoin dan saham AS saat ini mengalami periode ketidakpastian yang tinggi, dengan sentimen pasar yang cenderung ke arah ketakutan. Investor disarankan untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan pasar untuk mengambil keputusan yang tepat dalam mengelola investasi mereka.
Baca Juga: 7 Fakta Bitcoin (BTC) Turun ke Sekitar $85.000, Kerugian Baru Jadi Sorotan Crypto Global
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga Bitcoin hari ini, harga Solana hari ini, Pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Indeks Ketakutan dan Keserakahan Crypto adalah indikator sentimen pasar yang mengukur emosi investor berdasarkan volatilitas, volume, media sosial, dan tren pasar. Skor rendah menunjukkan ketakutan, sementara skor tinggi menandakan keserakahan.
Berdasarkan data terbaru, Bitcoin berada di zona ketakutan ekstrem karena tekanan harga yang berlanjut, penurunan signifikan dari puncak Oktober, serta ketidakpastian makroekonomi global yang memengaruhi pasar cryptocurrency.
Skor 17 mencerminkan ketakutan ekstrem, yang menunjukkan mayoritas pelaku pasar bersikap defensif dan cenderung menahan aktivitas beli. Kondisi ini sering dikaitkan dengan volatilitas tinggi dan minimnya kepercayaan jangka pendek.
Death cross adalah kondisi teknikal ketika rata-rata pergerakan 50 hari turun di bawah rata-rata pergerakan 200 hari. Pola ini secara historis sering dikaitkan dengan tren bearish atau pelemahan harga dalam jangka menengah.
Death cross pada Bitcoin tercatat muncul pada November, setelah penurunan harga tajam pasca crash likuidasi Oktober. Data ini menjadi salah satu indikator penting yang dipantau pelaku pasar.
Meskipun pasar saham AS seperti S&P 500 masih dekat dengan level tertinggi, indeks ketakutan menunjukkan investor saham juga berada dalam kondisi waspada. Hal ini menandakan ketidakpastian tidak hanya terjadi di pasar cryptocurrency, tetapi juga di pasar keuangan tradisional.
Kondisi ketakutan ekstrem meningkatkan risiko volatilitas harga yang tajam. Investor umumnya memantau indikator teknikal dan sentimen pasar untuk memahami potensi risiko dalam pengelolaan portofolio.
Ketakutan ekstrem tidak secara langsung menentukan arah harga, tetapi mencerminkan kondisi psikologis pasar. Dalam beberapa siklus, fase ini pernah bertepatan dengan pembentukan titik terendah lokal, meskipun tidak selalu konsisten.
Pasar cryptocurrency sangat dipengaruhi oleh psikologi investor. Memahami sentimen membantu pelaku pasar mengidentifikasi periode volatilitas tinggi dan menyesuaikan strategi manajemen risiko sesuai kondisi pasar.