Terdapat peningkatan perhatian yang signifikan terhadap negara-negara BRICS ā Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.
Pada bulan Agustus 2022, menteri-menteri BRICS berencana untuk membahas penambahan anggota baru dan menciptakan mata uang bersama yang didukung oleh emas.
Namun, menurut Subrahmanyam Jaishankar, Menteri Luar Negeri India, India tidak tertarik untuk mengeluarkan mata uang BRICS yang umum.
Brazil, Rusia, China, dan Afrika Selatan mendukung pembentukan mata uang bersama BRICS, tetapi India tidak tertarik, menurut Subrahmanyam Jaishankar, Menteri Luar Negeri India.
Baca Juga: Masih Getol, India Bahas Standar Protokol Operasi Crypto Dengan Anggota G20
Dalam konferensi pers pada 3 Juli 2023, Jaishankar mengatakan bahwa India hanya fokus pada penguatan rupiah, mata uang negara tersebut.
āMengenai apa yang akan kita diskusikan di pertemuan BRICS, kita harus melihat karena ada banyak isu lain ā tetapi tidak ada ide tentang mata uang BRICS,ā kata Jaishankar.
Selain itu, India telah mulai membeli lebih banyak minyak dari Amerika Serikat dan mengurangi pembelian minyak mentah Rusia, menurut data dari perusahaan intelijen energi Vortexa.
Pada bulan Mei 2023, minyak mentah Rusia mencakup setengah dari impor India. Namun, pada bulan Juni, impor minyak harian dari Rusia ke India turun dari 1,96 juta barel menjadi 1,798 juta barel.
Baca Juga: Pemerintah India Siapkan Aturan Crypto di Tengah Ajang G20
Sebelum pernyataan Jaishankar pada 3 Juli 2023, presiden Joe Biden dari Amerika Serikat dan perdana menteri Narendra Modi dari India menekankan kemitraan luar biasa antara kedua negara mereka, merujuk kepada mereka sebagai dua dari āmitra terdekat di duniaā.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: