Web3, yang sering digambarkan sebagai evolusi berikutnya dari internet, menonjol dengan struktur desentralisasinya. Dengan meningkatnya pengakuan di bidang ini, hampir 72,5% dari 40 perusahaan video game teratas berdasarkan kapitalisasi pasar telah memasuki ranah Web3.
Baru-baru ini, CoinGecko membuat sebuah laporan yang berjudul “Perusahaan Video Game Ternama Mengincar Web3”. Dalam laporan tersebut, CoinGecko mencatat bahwa 29 dari 40, atau 72,5% dari perusahaan video game teratas berdasarkan kapitalisasi pasar, telah merambah ke Web3 dalam berbagai tingkatan.
Baca juga: Kolaborasi Gala Games x Elixir Games Launcher, Bawa Game Web3 ke Audiens Lebih Luas!
Perambahan tersebut termasuk berinvestasi secara langsung dalam proyek game Web3, pengembangan game blockchain, atau merekrut untuk posisi yang berhubungan dengan blockchain. Namun, hanya tujuh, atau 24,1%, dari 29 perusahaan tersebut yang sedang mengembangkan game blockchain: Take-Two Interactive, Nexon, Bandai Namco, Konami Holdings, Krafton, Square Enix, dan Ubisoft.
Selain itu, perusahaan ternama seperti Microsoft, Tencent, Sony, dan Nintendo telah menyelami sektor permainan blockchain. Keterlibatan mereka meliputi investasi langsung dalam proyek permainan Web3 dan partisipasi aktif dalam pembuatan game berbasis blockchain.
Microsoft, sebagai contoh, memilih untuk berinvestasi secara strategis di WeMade, sebuah perusahaan pengembangan game berbasis blockchain. Keputusan ini memungkinkan Microsoft untuk mengurangi potensi publisitas negatif jika game blockchain menghadapi kesulitan.
Meskipun pasar crypto sedang mengalami penurunan, investor dan startup terus menyelidiki sektor ini. Pertanyaan utama adalah bagaimana permainan Web3 dapat menjadi katalis untuk menarik gelombang pengguna baru ke ruang crypto dan industri Web3 yang lebih luas.
Lebih lanjut, CoinGecko menekankan bahwa, meskipun telah ada selama beberapa tahun, dunia permainan blockchain belum menyaksikan produk inovatif yang mampu memicu adopsi masif.
Ed Chang, kepala permainan di Ava Labs, mengungkapkan keyakinannya bahwa semua game dapat memanfaatkan elemen blockchain, mulai dari memiliki item, mendapatkan hadiah, hingga membangun jalur pembayaran untuk transaksi mikro.
Baca juga: Balapan di Metaverse, Valentino Rossi Luncurkan ValeVerse di The Sandbox!
Meskipun prospeknya menjanjikan, masih ada kekhawatiran tentang bagaimana permainan Web3 akan melampaui era Web2.
Tiffany Dong, seorang associate senior untuk permainan di Solana Foundation, menunjukkan bahwa tantangan utama terletak pada eksplorasi bagaimana menyusun permainan Web3. Industri saat ini sedang mempertimbangkan apakah akan lebih menekankan pada aspek “bermain” atau aspek “mendapatkan”.
Dengan semakin banyak perusahaan video game terkemuka yang memeluk Web3, jelas bahwa blockchain memiliki potensi untuk merevolusi industri. Meskipun ada tantangan di depan, kombinasi antara teknologi game dan blockchain menjanjikan masa depan yang menarik.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: