Jakarta, Pintu News – Dalam laporan terbaru Bloomberg, divisi Asia Pasifik Goldman Sachs menunjukkan minat yang meningkat terhadap Bitcoin, Ether, dan aset crypto lainnya. Tren ini menandai perubahan signifikan dalam lanskap investasi untuk lembaga keuangan tradisional.
Menurut Max Minton, kepala aset digital di Goldman Asia Pasifik, sejumlah besar klien utama perusahaan baru-baru ini terlibat atau sedang mempertimbangkan peluang di industri crypto.
Meningkatnya minat terhadap mata uang crypto mengikuti persetujuan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Bitcoin beberapa waktu lalu. Minton menyoroti dampak persetujuan sepuluh ETF Bitcoin baru di Amerika Serikat pada bulan Januari, yang digambarkan sebagai pendorong minat dan aktivitas baru.
Baca Juga: Bitcoin Raksasa Bangun dari Tidur Setelah 10,7 Tahun, Raup Untung 49.274,2%!
“Persetujuan ETF baru-baru ini telah memicu kebangkitan kembali minat dan aktivitas klien kami,” kata Minton.
Goldman Sachs telah melihat lonjakan permintaan untuk penawaran derivatifnya, terutama dari hedge fund dan klien institusi lainnya. Minton mencatat bahwa klien utamanya menggunakan derivatif untuk mendapatkan eksposur terhadap volatilitas crypto dan membuat prediksi tentang pergerakan harga dalam jangka menengah.
Menurut Minton, Bitcoin tetap menjadi kendaraan investasi paling populer di antara klien aktif. Namun, ada antisipasi yang berkembang seputar persetujuan ETF spot Ethereum di AS, yang selanjutnya dapat mendiversifikasi portofolio klien institusional Goldman.
Perlu dicatat bahwa meskipun mendirikan kantor perdagangan crypto pertama pada tahun 2021, Goldman belum memperkenalkan produk spot crypto kepada kliennya. Sebaliknya, kantor tersebut secara eksklusif memfasilitasi eksposur terhadap derivatif crypto, termasuk aset seperti Bitcoin dan Ethereum.
Namun, analis menyatakan hati-hati atas kemungkinan persetujuan ETF Ethereum pada bulan Mei, memperkirakan probabilitas 35%. Optimisme pelaku pasar telah berkurang karena keheningan panjang Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) tentang masalah ini.
Eric Balchunas, analis ETF di Bloomberg, mengakui kemungkinan yang berkurang untuk persetujuan Ether ETF tetapi tetap optimis tentang pengenalan sebenarnya, dengan menyatakan, “Catatan: 35% bukan 0%, itu masih mungkin, dan dalam jangka panjang kami percaya itu akan terjadi,” kata Balchunas.
Ke depannya, Goldman Sachs bertujuan untuk memperluas basis kliennya untuk mencakup dana manajemen aset, bank, dan perusahaan aset crypto. Sementara persetujuan ETF masih belum pasti, perusahaan tetap berkomitmen untuk menyediakan solusi inovatif dan melayani kebutuhan investor institusional yang terus meningkat di ruang crypto.
Baca Juga: ETF Bitcoin Grayscale Batalkan Arus Masuk $66,9 Juta Hanya dalam 2 Hari!
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.