Jakarta, Pintu News – Senat Amerika Serikat baru-baru ini mengesahkan resolusi yang menolak kebijakan anti-crypto dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), namun Presiden Joe Biden berjanji untuk memveto resolusi tersebut. Dengan langkah ini, perdebatan mengenai regulasi crypto di AS semakin memanas dan menimbulkan pertanyaan tentang masa depan inovasi digital di negara tersebut.
Senat AS, dengan suara 60-38, mengesahkan H.J. Res. 109, sebuah resolusi yang membatalkan Buletin Akuntansi Staf No. 121 dari SEC. Aturan ini mengharuskan bank untuk menyimpan aset digital pelanggan dalam neraca mereka, serta mempertahankan modal terhadap aset tersebut, yang dianggap oleh banyak anggota parlemen dan pemimpin industri sebagai penghambat inovasi.
Langkah ini mendapat dukungan dari kedua belah pihak, dengan kelompok advokasi crypto, Blockchain Association, menyatakan bahwa hasil pemungutan suara ini menunjukkan bahwa kedua rumah Kongres menolak aturan tersebut. Namun, Presiden Joe Biden sebelumnya menyatakan niatnya untuk memveto resolusi ini untuk “melindungi investor crypto di pasar aset crypto dan menjaga stabilitas sistem keuangan yang lebih luas.”
Baca Juga: Ini 5 Tanda yang Mengindikasikan bahwa Bull Run Crypto Sudah Dekat!
Perianne Boring, pendiri dan CEO Asosiasi Perdagangan Digital Chamber, berpendapat bahwa dukungan dari 21 senator Partai Demokrat dapat memaksa Gedung Putih untuk mempertimbangkan kembali strategi dan posisinya. Menurutnya, “angin perubahan untuk crypto di Washington sedang terjadi.”
Tidak hanya komunitas crypto yang mendesak Biden untuk menandatangani H.J. Res. 109, tetapi juga Asosiasi Bankir Amerika yang secara terbuka mendesak Presiden Biden untuk segera menandatangani resolusi ini menjadi undang-undang demi melindungi konsumen Amerika. Tekanan politik dan dari industri keuangan membuat situasi semakin rumit bagi pemerintahan Biden.
Keputusan akhir mengenai veto ini akan sangat berpengaruh terhadap masa depan regulasi crypto di Amerika Serikat. Jika Biden benar-benar memveto resolusi ini, maka perdebatan mengenai bagaimana mengatur pasar crypto akan terus berlanjut. Kebijakan SEC yang ketat dianggap oleh beberapa pihak sebagai langkah yang diperlukan untuk melindungi investor, sementara pihak lain melihatnya sebagai hambatan terhadap inovasi dan pertumbuhan industri crypto.
Dengan meningkatnya investasi dalam aset digital dan semakin banyaknya perusahaan yang terlibat dalam sektor ini, keputusan pemerintahan Biden akan diawasi dengan seksama oleh berbagai pihak. Baik pendukung regulasi yang lebih ketat maupun mereka yang menginginkan kebijakan yang lebih mendukung inovasi akan terus berdebat mengenai jalan terbaik untuk masa depan crypto di AS.
Keputusan Presiden Biden terkait veto resolusi ini akan menjadi penentu bagi arah kebijakan crypto di AS. Apakah veto tersebut akan memperketat regulasi atau justru membuka jalan bagi inovasi, masih harus dilihat. Yang pasti, perdebatan mengenai regulasi crypto belum akan berakhir dalam waktu dekat, dan masa depan industri ini di AS masih penuh dengan ketidakpastian.
Baca Juga: BONK Crypto Menandakan Pemulihan yang Kuat, Ini yang Perlu Kamu Ketahui!
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: