Meta Harus Hadapi Gugatan Miliarder Australia! Tuntutan Iklan Penipuan Crypto Menjadi Sorotan

Updated

June 21, 2024

Gambar Meta Harus Hadapi Gugatan Miliarder Australia! Tuntutan Iklan Penipuan Crypto Menjadi Sorotan

Jakarta, Pintu News – Meta Platforms harus menghadapi gugatan dari miliarder Australia, Andrew Forrest, terkait iklan penipuan crypto yang menggunakan citranya tanpa izin. Seorang hakim AS menolak upaya Meta untuk menggugurkan gugatan ini, yang mengklaim bahwa Meta gagal mencegah iklan penipuan tersebut. Simak berita lengkapnya berikut ini!

Kekalahan Meta dalam Pembelaan Section 230

Hakim Distrik California, Casey Pitts, menyatakan pada 17 Juni bahwa Forrest dapat mengajukan kembali gugatannya dan mencoba membuktikan bahwa kelalaian Meta dalam menghentikan iklan penipuan melanggar kewajiban mereka untuk beroperasi dengan cara yang “wajar secara komersial.” Meta berargumen bahwa Section 230 dari Communications Decency Act membebaskan mereka dari tanggung jawab sebagai penerbit konten pihak ketiga.

Namun, Hakim Pitts menemukan bahwa Meta tidak bisa membuktikan bahwa Section 230 memberikan pertahanan yang kuat terhadap semua tuduhan Forrest. Ini adalah pertama kalinya dalam pengadilan sipil AS di mana perusahaan media sosial gagal menggunakan kekebalan Section 230 sebagai pembelaan terhadap tanggung jawab sipil atas tindakan bisnis periklanan mereka.

Tuduhan Forrest terhadap Meta

Forrest mengklaim bahwa Meta mengambil keuntungan dari iklan yang mencatut nama dan citranya. Hakim Pitts menyatakan bahwa Forrest berhasil menunjukkan bahwa Meta mungkin berperan aktif dalam menciptakan iklan-iklan tersebut. Forrest menuduh bahwa Meta terlibat aktif dalam bagaimana iklan tersebut ditampilkan dan kepada siapa iklan tersebut ditujukan melalui alat pengiklan mereka.

Forrest juga mengklaim bahwa Meta memperoleh lebih banyak keuntungan dari iklan yang menggunakan citranya dibandingkan jika iklan tersebut tidak mencantumkan namanya. Hakim Pitts menyatakan bahwa tuduhan ini cukup untuk menunjukkan bahwa penyalahgunaan citra tersebut menguntungkan Meta.

Penghentian Tuntutan Pidana di Australia

Pada April lalu, jaksa Australia menghentikan proses pidana terhadap Meta terkait iklan penipuan crypto yang menggunakan citra Forrest, dengan alasan kurangnya bukti. Namun, keputusan pengadilan AS ini memungkinkan Forrest untuk melanjutkan tuntutan sipilnya terhadap Meta di AS.

Forrest, pendiri perusahaan produsen bijih besi Fortescue Metals Group, memiliki kekayaan bersih sebesar $16,6 miliar menurut Forbes. Keputusan ini memungkinkan Forrest untuk membuktikan di pengadilan bahwa Meta bisa dan seharusnya mencegah penayangan iklan penipuan di situs mereka.

Implikasi Keputusan Pengadilan

Keputusan ini memiliki implikasi besar bagi perusahaan media sosial lainnya yang mungkin menghadapi tuntutan serupa. Ini menandai langkah penting dalam penegakan tanggung jawab perusahaan atas konten yang mereka tampilkan di platform mereka. Jika Forrest berhasil membuktikan bahwa Meta bertanggung jawab atas iklan penipuan tersebut, ini bisa menjadi preseden bagi kasus serupa di masa depan.

Selain itu, keputusan ini menyoroti pentingnya regulasi yang lebih ketat terhadap iklan crypto dan kebutuhan untuk melindungi konsumen dari penipuan. Dengan semakin banyaknya kasus penipuan crypto, regulator dan perusahaan teknologi perlu bekerja sama untuk memastikan keamanan dan kepercayaan pengguna.

Kesimpulan

Gugatan Andrew Forrest terhadap Meta menunjukkan bahwa perusahaan teknologi besar harus bertanggung jawab atas konten yang mereka tampilkan di platform mereka. Keputusan pengadilan ini membuka jalan bagi Forrest untuk membuktikan bahwa Meta seharusnya mencegah iklan penipuan yang merugikan banyak orang.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi: