Jakarta, Pintu News – Phoenix Group, perusahaan yang terdaftar di Abu Dhabi, baru saja meluncurkan fasilitas penambangan cryptocurrency baru dengan kapasitas 25 megawatt di Willamette, Carolina Selatan.
Peluncuran ini meningkatkan kapasitas penambangan global perusahaan menjadi 18 exahash, menurut laporan terbaru dari Zawya.
Peluncuran situs Willamette menandai ekspansi Phoenix Group ke sepuluh fasilitas penambangan di seluruh AS, Kanada, CIS, dan UAE. Setiap fasilitas didedikasikan untuk empat vertikal inti, termasuk penambangan, hosting, perdagangan, dan investasi.
Baca juga: HIVE Digital Ekspansi ke Paraguay: Tambahan Hashrate dan Keuntungan Besar!
Seyed Mohammad Alizadehfard (Bijan), Co-Founder dan CEO Grup Phoenix, menyatakan bahwa pengembangan ini mempersiapkan Phoenix Group untuk memenuhi permintaan masa depan dalam ruang blockchain, memastikan perusahaan tetap tanggap dan siap untuk kemajuan teknologi serta pertumbuhan pasar.
Tahun ini, Phoenix Group melaporkan pertumbuhan pendapatan bersih sebesar 50% dan peningkatan penjualan tahunan yang “signifikan” setelah penawaran umum perdana (IPO) mereka di Bursa Efek Abu Dhabi.
Penjualan mengalami lonjakan 20% dari tahun ke tahun. Selain itu, bisnis hosting inti perusahaan mengalami pertumbuhan 119% dari tahun ke tahun, dan bisnis penambangan mandiri mengalami pertumbuhan 480% dari tahun ke tahun.
Pada awal tahun 2024 ini, Phoenix Group mengumumkan keberhasilan akuisisi peralatan penambangan senilai $187 juta dari Bitmain Development PTI Limited. Phoenix Computer Equipment, anak perusahaan Phoenix Group, mengungkapkan bahwa kesepakatan akuisisi difasilitasi melalui Cypher Capital DMCC.
Sebelumnya, pada Desember tahun lalu, Phoenix Group mengumumkan kemitraan dengan Whatsminer, yang melibatkan kesepakatan senilai $380 juta untuk membeli peralatan pendingin air hidrolik yang menggunakan sistem air tertutup untuk meningkatkan efisiensi transfer panas.
Baca juga: Pemerintah AS Pindahkan $4 Juta Bitcoin ke Dompet Tidak Dikenal, Potensi Penjualan Besar di Depan?
Penambang Bitcoin saat ini menghadapi fase kritis yang dikenal sebagai “kapitulasi” karena keuntungan mereka berkurang di tengah penjualan besar-besaran di pasar Bitcoin.
Kapitulasi penambang terjadi ketika mereka mengurangi operasi atau menjual sebagian Bitcoin yang ditambang dan cadangan mereka untuk mempertahankan operasi, mendapatkan hasil, atau melindungi eksposur Bitcoin mereka.
Salah satu indikator signifikan kapitulasi adalah penurunan hashrate Bitcoin, yang mewakili total kekuatan komputasi yang mengamankan jaringan Bitcoin.
Hashrate telah mengalami penurunan substansial sebesar 7,7%, mencapai titik terendah dalam empat bulan setelah mencapai rekor tertinggi pada 27 April. Penurunan ini menunjukkan kemungkinan dasar pasar.
Secara keseluruhan, dengan peluncuran fasilitas penambangan baru di Carolina Selatan, Phoenix Group menunjukkan komitmennya untuk memperluas operasinya dan memanfaatkan potensi pertumbuhan di industri penambangan cryptocurrency.
Langkah strategis ini diharapkan dapat memberikan keuntungan signifikan bagi perusahaan dan juga mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*DISCLAIMER
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
*Featured Image: CryptoSlate