Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) memberi sinyal untuk kurangi agresivitas kenaikan suku bunga di tengah semakin dekatnya ancaman resesi global. Lalu, bagaimana dampaknya terhadap pasar crypto?
Tim trader Pintu telah mengumpulkan berbagai data penting tentang pergerakan pasar crypto selama sepekan terakhir yang terangkum dalam Analisa Pasar ini. Akan tetapi, perlu kamu perhatikan bahwa semua informasi pada Analisis Pasar ini bertujuan sebagai edukasi, bukan saran finansial.
Pasar ekuitas dan pasar crypto melambung setelah Ketua Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell mengisyaratkan bahwa The Fed akan memperlambat laju kenaikan suku bunga. Hal ini memperkuat ekspektasi bahwa The Fed hanya akan menaikkan suku bunga sebesar 50 bps, bukan 75 bps yang diperkirakan sebelumnya. Kita sebelumnya telah melihat empat kali pergerakan suku bunga sebesar poin 75 bps secara berturut-turut. Probabilitas tingkat suku bunga untuk berada di kisaran 4,25-4,5% mencapai 78%.
Kabar mengenai penurunan kenaikan suku bunga tersebut membuat yield atau imbal hasil US Treasury 10 tahun jatuh ke posisi terendah dalam 10 minggu dan US Treasury 2 tahun jatuh ke posisi terendah yang sama dengan awal Oktober 2022. Kurva imbal hasil tetap terbalik dan berada di -72,0 basis poin.
Ini dapat diartikan bahwa resesi sudah semakin dekat. Pasar menilai hal ini melalui beberapa indikator yang menunjukkan bahwa tingkat inflasi turun drastis dari level yang sangat tinggi, dan percaya bahwa kebijakan The Fed akan menciptakan resesi.
US Treasury adalah obligasi pemerintah yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan Amerika Serikat (United States Department of the Treasury) untuk membiayai belanja pemerintah federal sebagai alternatif dari pajak.
Akan tetapi, perlu diperhatikan juga bahwa tanda-tanda adanya perlambatan inflasi dan ekonomi yang kuat menunjukkan bahwa pengetatan kebijakan moneter Fed hanya akan menyebabkan resesi ringan. Hal ini dikarenakan belanja konsumen naik pada kecepatan tercepat sejak Januari dan juga tercatatnya pertumbuhan lapangan pekerjaan yang cukup kuat.
Dengan penutupan hari Jumat, ketiga indeks utama membukukan kenaikan mingguan berturut-turut untuk pertama kalinya sejak Oktober. Nasdaq naik hampir 2,1% sementara S&P 500 dan Dow masing-masing naik 1,1% dan 0,2%.
Pasar valuta asing melihat dolar AS kehilangan nilainya terhadap saingan utamanya. DXY (US Dollar Index) telah menembus EMA 200, jadi diperkirakan akan lebih banyak momentum penurunan jika The Fed mengambil sikap yang lebih dovish terhadap inflasi.
Pasar menunggu angka Consumer Price Index (CPI) November pada 13 Desember. Berikut adalah kalender ekonomi untuk bulan Desember:
Pertemuan The Fed (FOMC) terakhir di tahun 2022 dijadwalkan akan berlangsung pada 13-14 Desember, dengan keputusan mengenai kenaikan suku bunga akan diumumkan pada 14 Desember 2022.
BTC naik 3,2% minggu ke minggu. Meskipun BTC mengalami beberapa volatilitas setelah keluarnya laporan pekerjaan AS, secara keseluruhan pasar tetap tenang dengan harga yang bergerak di kisaran 17.000 dolar AS. Kapitalisasi pasar dan dominasinya atas altcoins tetap sama, masing-masing sebesar 325 miliar dolar AS dan 38,2%. Perhatikan bahwa BTC masih perlu menembus resistance harga 18.000 dolar AS untuk keluar dari kisaran harga 13.000-17.000 dolar AS.
Baca juga: Cara Mudah Membaca Pola Candlestick
ETH juga telah mendapatkan beberapa keuntungan. ETH telah menguji garis SMA 250 minggu untuk menjadi supportnya. Resistensi berikutnya masing-masing akan berada di $1.280 dan $1.430. ETH membentuk Bearish Pennant di grafik mingguannya.
Bearish Pennant adalah pola lanjutan yang menjadi pertanda adanya jeda dalam pergerakan harga aset di tengah tren perdagangan yang terus mengalami penurunan. Bearish pennant umumnya terjadi setelah adanya penurunan tren yang tajam diikuti pergerakan kecil yang menyerupai bendera segitiga yang bergerak menyamping, membuat grafik harga dengan titik tertinggi yang lebih rendah dan posisi terendah menjadi lebih tinggi secara bertahap dibandingkan harga sebelumnya.
Melihat grafik Stock-To-Flow di bawah ini, perhatikan bahwa BTC telah mengalami pembelokan paling banyak dalam seluruh pasar bearish yang telah tercatat. Defleksi Stock-To-Flow telah mencapai nilai historis tertinggi yaitu 0,15. Ini dapat diartikan bahwa harga dinilai undervalue, mengingat ketakutan peserta pasar saat ini.
Stock-to-Flow adalah metode yang digunakan untuk menghitung keberadaan jumlah dari suatu komoditas. Metode ini seringkali digunakan terutama untuk menghitung keberadaan sumber daya alam seperti emas atau perak.
Bagikan