Fitur
Trading
Edukasi
KELAS ACADEMY
Masih Baru dalam Crypto?
Kami siap membantu! Pahami crypto secara bertahap dengan Kelas.
Lainnya
Fitur
Trading
Edukasi
KELAS ACADEMY
Masih Baru dalam Crypto?
Kami siap membantu! Pahami crypto secara bertahap dengan Kelas.
Angka klaim pengangguran berkelanjutan di Amerika Sertikat kembali mengalami kenaikan. Di satu sisi, melonggarnya pasar tenaga kerja tersebut bisa menjadi tanda bahwa langkah agresif The Fed membuahkan hasil. Dari pasar crypto, BTC dan ETH sama-sama gagal melewati titik resistance Exponential Moving Average (EMA) 21 hari. Simak analisis lebih lengkapnya di artikel berikut.
Seperti biasa, tim trader Pintu telah mengumpulkan berbagai data penting tentang analisis makroekonomi dan pergerakan pasar crypto selama sepekan terakhir yang terangkum dalam Analisa Pasar ini. Akan tetapi, perlu kamu perhatikan bahwa semua informasi pada Analisis Pasar ini bertujuan sebagai edukasi, bukan saran finansial.
Pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) mulai melonggar. Salah satu indikasinya adalah angka klaim pengangguran berkelanjutan yang naik 41.000 pada pekan lalu menjadi 1.71 juta, angka tertinggi dalam 10 bulan terakhir. Saat ini, belum terlihat efek sepenuhnya dari PHK, khususnya pada sektor teknologi, seiring efek beberapa PHK baru akan terlihat di kemudian hari. Hal ini dikarenakan beberapa pekerja masih akan menerima gaji untuk beberapa waktu selepas pengumuman PHK.
Melonggarnya data tenaga kerja tersebut bisa menjadi berita yang bagus untuk The Fed. Hal tersebut menandakan langkah agresif The Fed menaikkan suku bunga menunjukkan hasilnya. Dengan demikian, ke depannya The Fed tidak perlu lagi mengambil langkah kebijakan moneter yang agresif.
Tiga indeks saham utama bergerak menguat pada akhir pekan seiring dengan data klaim pengangguran mengalami kenaikan. Hal tersebut menjadi indikator bahwa langkah The Fed menaikkan suku bunga terbukti efektif karena memperlambat angka pertumbuhan dan inflasi.
Outlook kondisi makroekonomi 2023: AS saat ini memang belum mengalami resesi, namun besar kemungkinan resesi akan terjadi pada 2023. Saat ini, ruang untuk mengalami pertumbuhan sangat kecil. Beberapa faktor yang membuat ekonomi 2023 dipenuhi ketidakpastian meliputi, pasar perumahan yang memburuk, inflasi, serta agresifnya The Fed. Untungnya, pasar kemungkinan sudah priced-in untuk risiko resesi dalam jangka pendek. Di satu sisi, The Fed juga akan cenderung tak lagi agresif dalam menaikkan suku bunga ke depan.
BTC mengawali pekan ini dengan berupaya menembus level resistance EMA 21 hari. Sayangnya, BTC gagal menembusnya. Terhitung sudah 2 minggu BTC tertahan di bawah garis tersebut, padahal BTC sudah berkali-kali mencoba melewatinya. Jika ditarik lebih jauh, saat ini BTC masih berada di falling wedge channel. Bukan hal yang mengejutkan jika BTC terkoreksi ke bawah level 15,000. Pasalnya, area bottom pada channel saat ini berada di 14,500. Dengan menimbang keseluruhan sentimen pasar dan pergerakan BTC yang menunjukkan tanda-tanda bearish, penurunan harga mungkin terjadi.
Senada, ETH juga terlihat mengalami penolakan pada level resistance EMA 21 hari, dan berlanjut turun ke area bottom edge of channel. Jika aksi harga kembali berlanjut, ada kemungkinan akan terjadi rebound menguat dalam jangka pendek.
Merekap seluruh sentimen umum yang terjadi di tahun ini, tren bearish mengungguli tren bullish. Proyeksi sebelumnya dari Tim Pintu, yakni BTC berpotensi mengalami tren penurunan hingga ke area 11,000 – 14,000 masih valid. Bahkan, mungkin saja kita akan melihat harga BTC yang semakin memburuk ketika ekonomi mengalami hard landing di saat resesi terjadi di 2023. Meskipun data-data ekonomi terbaru memperlihatkan pembalikan tren, kita saat ini belum melihat penurunan angka inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang berlanjut dan konsisten. Masih terdapat risiko BTC mengalami koreksi ke area 11,000-14,000 jika melihat data backtesting.
Jelang ditutupnya candle bulan Desember, jika candle sampai ditutup di bawah level 16,500, maka BTC akan ditutup di bawah level EMA 100 bulan untuk pertama kalinya dalam sejarah BTC.
Jika kita merekap kinerja aset crypto sepanjang 2022, terlihat BTC, ETH, Polygon, dan token exchange berkinerja sedikit lebih baik dibanding alts token lainnya. Hal ini memperlihatkan efek dari kondisi makroekonomi dan beberapa permasalahan yang terjadi di industri crypto sepanjang 2022.
Dalam artikel berikut, kamu bisa membaca lebih lanjut apa yang terjadi sepanjang 2022 dan outlook untuk 2023 mendatang.
Beberapa indikator on-chain di bawah ini bisa memperlihatkan bagaimana kinerja BTC dan keseluruhan pasar crypto yang underperformed.
Pertama, dari indikator Net Unrealized Profit/Loss (NUPL) BTC, terlihat bahwa saat ini BTC masih berada di fase kapitulasi. Indikator ini memperlihatkan perbedaan antara Relative Unrealized Profit dan Relative Unrealized Loss.
Kedua, indikator rasio market cap to thermocap BTC yang mengukur harga sebuah aset diperdagangkan pada level premium dibandingkan dengan total security yang dikeluarkan penambang. Secara historis, angka di bawah 0.0000004 (berwarna hijau) menunjukkan siklus pasar bottoms. Sebaliknya, angka di atas 0.000004 (berwarna merah) menunjukkan siklus pasar. Berdasarkan indikator rasio rasio market cap to thermocap terlihat bawah harga BTC saat ini undervalued dibandingkan harga pada bulan Juli 2021.
Ketiga, indikator The Puell multiple yang memperlihatkan sisi pasokan dari ekonomi Bitcoin – penambang Bitcoin dan pendapatannya. Indikator ini melihat siklus sebuah pasar dari sudut pandang pendapatan penambang. Penambang Bitcoin seringkali disebut sebagai penjual wajib lantaran kebutuhan mereka untuk menutupi biaya alat menambang terlepas kondisi pasar yang sangat volatile. Pendapatan yang diperoleh kemudian dapat memengaruhi harga dari waktu ke waktu.
Grafik di bawah ini memperlihatkan periode di mana nilai dari Bitcoin yang diterbitkan secara harian berada di level yang sangat rendah (Puell Multiple memasuki zona hijau). Bagi investor yang membeli di area tersebut, mendapatkan keuntungan yang besar. Sementara ketika grafik periode penerbitan Bitcoin harian sedang sangat tinggi (Puell Multiple memasuki zona merah) mengindikasikan kesempatan profit taking yang menguntungkan bagi investor yang menjual di area tersebut. Berdasarkan hal tersebut, harga saat ini bisa dianggap terlalu rendah dan perlu untuk rebound (indikator berada di zona hijau).
Keempat, indikator The MVRV Z-Score yang digunakan untuk menilai apakah Bitcoin over/undervalued dibandingkan dengan “fair value“-nya. Ketika market value jauh lebih tinggi dibandingan realized value, secara historis, hal tersebut mengindikasikan market top (zona merah). Sementara jika sebaliknya, maka mengindikasikan market bottoms (zona hijau). Secara teknis, MVRV Z-Score didefinisikan sebagai perbedaan antara market cap dan realized cap, dan standar deviasi dari keseluruhan data kapitalisasi secara historis. Saat ini, nilai MVRZ Z-score berada di periode di saat market value berada jauh di bawah realized value. Secara historis, membeli Bitcoin di periode saat ini bisa menghasilkan keuntungan yang besar.
On-Chain Analysis:
📊 Bursa Pertukaran: Seiring dengan cadangan bursa yang berlanjut naik, hal tersebut menandakan tekanan jual yang lebih tinggi. Sementara net deposits jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata tujuh hari terakhir. Rendahnya deposit bisa diartikan besar tekanan jual yang lebih rendah
💻 Penambang: Para penambang menjual kepemilikannya dalam rentang yang moderat jika dibandingkan rata-rata setahun terakhir. Pendapatan penambang juga berada di rentang yang moderat jika dibandingkan rata-rata setahun terakhir.
🔗 On-chain: Lebih banyak investor yang menjual dalam posisi rugi. Di tengah kondisi pasar yang bearish, hal tersebut bisa mendikasikan market bottom. Pergerakan para holder jangka panjang dalam tujuh hari terakhir lebih rendah dari rata-rata. Mereka mempunyai motif untuk memegang koin mereka. Investor berada dalam fase kapitulasi di mana mereka menghadapi kerugian yang belum terealisasikan. Ini mengindikasikan berkurangnya motif untuk menjual dalam posisi rugi yang berujung pada penurunan tekanan jual.
🦠Pasar Derivatif: Trader dengan posisi short jauh lebih dominan dan bersedia membayar para trader dengan posisi long. Sentimen beli lebih dominan di pasar derivatif. Lebih banyak buy orders yang diisi oleh para taker. Seiring dengan open interest (OI) naik, hal tersebut menandakan likuiditas, volatilitas, dan perhatian yang masuk pasar derivatif jauh lebih banyak. Tren kenaikan OI bisa mendukung pergerakan tren harga saat ini.
🔀 Indikator Teknikal: Dari sisi analisa teknikal, indikator RSI mengindikasikan kondisi netral. Lalu, indikator stochastic juga menunjukkan kondisi netral di mana harga saat ini berada di lokasi moderat, yakni di antara titik tertinggi-terendah dalam 2 pekan terakhir.
Arijit Sarkar, 1inch launches Fusion upgrade to improve swap security and profitability, Coin Telegraph, diakses pada 1 Januari 2023
Bankless, Solana is in trouble. Bankless Newsletter, diakses pada 1 Januari 2023.
Mat Di Salvo, 3Commas Admits It Was Source of API Leak That Led to Hacks, DeCrypt, diakses pada 1 Januari 2023
Oliver Knight, MicroStrategy Added 2,500 Bitcoins for $45M in Last 2 Months, Coin Base, diakses pada 1 Januari 2023.
Samuel Haig, MetaMask Swaps add support for Layer-2 networks Arbitrum and Optimism, The Defiant, diakses pada 1 Januari 2023.
Bagikan
Terdaftar dan diawasi oleh BAPPEBTI dan Kominfo
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
Perdagangan aset crypto adalah aktivitas berisiko tinggi. Pintu tidak memberikan rekomendasi investasi ataupun produk. Pengguna wajib mempelajari aset crypto sebelum membuat keputusan. Semua keputusan perdagangan crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.