Apa Itu Sentimen Pasar?

Update 31 May 2021 • Waktu Baca 3 Menit
Gambar Apa Itu Sentimen Pasar?
Reading Time: 3 minutes

Definisi sentimen pasar

Market sentiment atau sentimen pasar merupakan sikap secara keseluruhan (konsensus) dari pelaku pasar atau investor terhadap pergerakan harga suatu pasar. Sentimen ini adalah perasaan atau psikologi yang datang dari aktivitas dan pergerakan harga di dalam suatu pasar. Secara umum ada dua istilah popular yang sering menggambarkan sentimen pasar yaitu, bullish (positif & optimis) dan bearish (negatif & pesimis).

Pentingnya memahami sentimen pasar

Mengetahui dan memahami sentimen pasar memiliki sejumlah keuntungan bagi investor. Dengan berhasil mengenali dan mengevaluasi sentimen pasar sebelum berinvestasi memungkinkan investor untuk mengevaluasi aset berdasarkan manfaat fundamental. Memahami sentimen pasar pun dapat membuat kita mengindentifikasi tahap siklus sentimen pasar yang kita masuki.

Contoh kasus: Bitcoin

Dalam kasus crypto kita bisa melihat sentimen pasar pada Bitcoin. Pada tahun 2017, Bitcoin mendapatkan banyak perhatian publik dan banyak media yang memberitakan kenaikan harga. Pada saat itu kondisi pasar sangat meriah sehingga membuat banyak orang terdorong untuk ikut membeli saat harga sedang berada di puncak.

Ketika Bitcoin akhirnya banyak dijual, hal ini menyebabkan kerugian bagi investor yang terlambat membeli Bitcoin (membeli pada harga tinggi). Dari hal ini kita bisa melihat bagaimana sentimen pasar itu penting untuk dipahami. Sebelumnya tidak banyak pemberitaan terkait harga Bitcoin. Kemudian semakin harga melonjak dari $2000-an hingga $19,000 di tahun 2017, semakin banyak pemberitaan bitcoin yang membawa banyak orang tergerak untuk membeli Bitcoin. Investor yang telah memahami sentimen pasar cenderung lebih berhati-hati ketika melihat pasar sedang positif. Para investor tersebut akan menganalisa kembali dan menghindari mengambil keputusan investasi karena dapat berpotensi terkena kerugian.

Bagaimana sentimen pasar mempengaruhi harga?

sentimen pasar mempengaruhi harga pasar

Sentimen mendorong permintaan dan penawaran (demand & supply), yang pada akhirnya mengarah pada pergerakan harga. Sentimen pasar bullish saat harga naik, sedangkan bearish saat harga turun. Biasanya para trader atau investor menggabungkan indikator sentimen pasar dengan kerangka perdagangan atau bentuk analisis lain untuk mempermudah sinyal masuk dan keluar pasar. Kunci untuk mendapatkan hasil yang maksimal bagi investor adalah untuk mengukur mood di pasar dengan benar dan bertindak lebih cepat saat mengetahui perkiraan.

Terdapat dua teori yang dapat dipelajari untuk memahami sentimen **pasar:

Teori Perilaku Keuangan (The Behavioral Financial Theory)

Dikemukakan oleh Kahneman & Tversky, teori ini menunjukkan berbagai bentuk “irasionalitas” investor yang berlandaskan psikologis. Dalam investasi, banyak bukti atau kasus yang menunjukkan bahwa investor seringkali tidak mengacu pada aturan fundamental. Melainkan mereka sering menggantungkan keputusan investasinya berdasarkan persepsi sendiri atau keputusan investor lain.

Dengan kebiasaan investor yang sering menggunakan persepsi personal ini akhirnya memunculkan banyak bias. Kahneman & Tversky menyebutnya sebagai cognitive and emotional biases, di mana ciri-cirinya sebagai berikut: terlalu percaya diri pada kemampuan untuk meramalkan, menggunakan aturan praktis dalam alokasi investasi, mengalami kesulitan menyesuaikan pandangan dengan informasi baru, ketergantungan berlebihan pada kinerja masa lalu. Sehingga ini memunculkan keputusan investasi yang bias.

Teori Animal Spirit (The Animal Spirit Theory)

Hampir sama dengan yang di atas, teori ini memperlihatkan bagaimana investor bergerak ke dalam suatu pasar mengandalkan naluri. John Maynard Keynes sebagai pengemuka teori ini mengasumsikan bias kognitif di mana di bawah ketidakpastian, individu didominasi oleh naluri mereka, dan tindakan mereka ditentukan oleh sentimen mereka.

Ketika pasar sedang naik, investor akan berbondong-bondong untuk masuk ke pasar itu, mengharapkan keuntungan yang lebih tidak realistis hingga mengalokasikan portofolio mereka ke dalam pasar tersebut. Kemudian saat harga turun drastis, mereka akan pesimis tapi tetap mempertahankan portofolio mereka untuk menghindari kapitalisasi kerugian. Perilaku seperti ini memungkinkan adanya antusiasme yang tidak rasional.

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas kita bisa melihat bahwa sebelum terjun ke suatu pasar, selain memahami aturan fundamental, memahami sentimen pasar juga membawa manfaat. Sentimen pasar dapat membantu kita untuk melihat kecenderungan pasar sebelum membuat keputusan investasi.

Penulis:regina pertiwi

Beri nilai untuk artikel ini

Penilaian kamu akan membantu kami.

Apa yang kamu tidak suka?

Apakah ada saran untuk artikel ini?

Terima kasih untuk masukanmu!Tutup
Masukan gagal terkirim. Silakan coba lagi.Tutup

Bagikan