(Catatan: informasi yang terkandung dalam artikel ini berlaku per Januari 2021 dan hanya untuk tujuan pendidikan. Ini bukan saran investasi.)
Anda investor baru dalam cryptocurrency dan masih belum yakin aset crypto mana yang ingin diinvestasikan? Jangan khawatir karena di artikel ini akan membahas dasar-dasar aset crypto sebelum mulai investasi.
Bitcoin merupakan cryptocurrency pertama dan terbesar berdasarkan market capitalization. Bitcoin diciptakan pada tahun 2008-2009 sebagai mata uang pertama yang peer-to-peer dan tidak dikendalikan oleh pemerintah. Banyak investor yang berinvestasi Bitcoin karena mereka percaya bahwa Bitcoin adalah aset langka sama seperti emas. Total pasokan Bitcoin dibatasi oleh protokol Bitcoin menjadi 21.000.000 BTC. Saat ini, sekitar 18.500.000 BTC telah dibuat/ditambang, menyisakan sekitar 2.500.000 BTC yang belum masuk sirkulasi.
Tesis atau narasi investasi paling populer untuk Bitcoin adalah “emas digital”. Dikarenakan pandemi Covid-19 yang terjadi di 2020, bank sentral di seluruh dunia (seperti AS, Euro, dll) terpaksa mencetak sejumlah besar uang untuk menjaga perekonomian tetap berjalan. Akibatnya, sejak pertengahan 2020, beberapa perusahaan besar dan hedge fund (terutama dari AS / Wall Street) secara terbuka mengumumkan bahwa mereka berinvestasi dalam Bitcoin. Banyak yang percaya bahwa Bitcoin, sama seperti emas. Di mana emas dapat memberikan perlindungan terhadap penurunan nilai moneter akibat pencetakan uang global yang terjadi di seluruh dunia.
Baca artikel berikut untuk pelajari investasi Bitcoin lebih lanjut:
Mengapa banyak orang Investasi Bitcoin?
Siapa investor, institusi, dan perusahaan terkenal yang investasi Bitcoin?
Diluncurkan pada 2015, Ethereum adalah platform blockchain terbesar kedua setelah Bitcoin. Ethereum merupakan platform blockchain serba guna yang memungkinkan siapa saja untuk menulis dan membuat segala jenis program. Ether (ETH) adalah cryptocurrency asli dari blockchain Ethereum. Semua transaksi yang terjadi pada blockchain Ethereum membutuhkan ETH untuk dikonsumsi/dibakar sebagai “gas”.
Pengembang atau developer di seluruh dunia telah membuat berbagai aplikasi terdesentralisasi (dApps) di atas Ethereum. Sementara beberapa aplikasi lainnya berupa game seperti Cryptokitties. Kasus penggunaan Ethereum yang paling menonjol adalah untuk membuat token (seperti USDT, IDRT, dll.) dan proyek Keuangan Terdesentralisasi (seperti Uniswap, Synthetix, Aave, dll).
Decentralized Finance adalah istilah umum untuk berbagai proyek yang bertujuan untuk mereplikasi kemampuan keuangan tradisional di blockchain. Tujuan DeFi adalah untuk memberikan semua orang di seluruh dunia akses ke solusi keuangan alternatif (seperti meminjam/meminjamkan) tanpa perlu melalui bank atau lembaga keuangan tradisional. DeFi bisa dilihat sebagai layanan keuangan yang transparan, tanpa izin, dan global.
Pada saat artikel ini ditulis, hampir semua aplikasi DeFi dibangun di atas blockchain Ethereum. Sebagian besar proyek DeFi memiliki token terkait (disebut “governance token”) yang memberikan hak khusus kepada pemegang token, seperti memberikan suara pada peningkatan/pengaturan protokol dan menerima sebagian dari biaya yang dihasilkan proyek. Di bawah ini adalah berbagai contoh proyek DeFi dan governance token berdasarkan kategori:
Berinvestasi dalam proyek DeFi tertentu mirip dengan berinvestasi pada startup tahap awal: berisiko tinggi dan imbal hasil yang tinggi. Bahkan jika dibandingkan dengan berinvestasi di Bitcoin. Kapitalisasi pasar token DeFi jauh lebih kecil dibandingkan dengan Bitcoin atau Ethereum, membuat harganya jauh lebih tidak stabil. Volatilitas ini mungkin menarik bagi pedagang jangka pendek yang berhasil membeli rendah dan menjual tinggi.
Untuk investasi jangka panjang yang sukses, Anda perlu meneliti dan memahami berbagai fundamental tentang proyek, seperti a) tim, b) produk, c) desain ekonomi token, dan d) komunitas. Anda juga perlu mengikuti perkembangan terbaru, dengan mengikuti saluran media sosial resmi dari masing-masing proyek (Twitter, Discord, Telegram). Anda juga dapat membagi investasi Anda ke beberapa proyek untuk mengurangi risiko. Karena sementara beberapa proyek mungkin gagal, yang lain mungkin menghasilkan jackpot/keuntungan besar.
Sama seperti berpartisipasi dalam pasar saham tradisional, ada dua cara utama Anda bisa mendapat untung dari cryptocurrency: dengan trading jangka pendek atau dengan investasi jangka panjang.
Trading jangka pendek melibatkan pembelian dan penjualan cryptocurrency dalam beberapa hari, jam, atau bahkan menit. Anda dapat menghasilkan keuntungan dari volatilitas harga aset kripto dengan membeli rendah dan menjual tinggi dalam waktu singkat. Karena itu, perdagangan jangka pendek membutuhkan kemampuan untuk memprediksi pergerakan harga dalam skala waktu yang relatif singkat.
Jika Anda ingin trading jangka pendek, biasanya lebih penting untuk mengetahui tentang analisis teknis seperti (Support dan Resistance), volatilitas harga historis, dan sentimen publik dari aset kripto tertentu dibandingkan dengan memahami dasar/nilai intrinsik kripto aset.
Di sisi lain, investasi jangka panjang adalah strategi di mana Anda membeli dan memegang aset kripto selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun. Pada akhirnya menjual ketika harga kripto Anda telah meningkat secara signifikan dalam jangka waktu yang lama. Untuk menjadi investor yang sukses, Anda harus mampu menilai dua pertanyaan dasar:
Dibandingkan dengan perdagangan jangka pendek, investasi jangka panjang mengharuskan Anda untuk mengetahui lebih banyak tentang fundamental/nilai intrinsik dari aset kripto. Anda tentunya ingin berinvestasi dalam cryptocurrency dan proyek yang kemungkinan akan bertumbuh jauh lebih besar di masa depan.
Bagikan